kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.387   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.530   14,48   0,19%
  • KOMPAS100 1.060   -0,46   -0,04%
  • LQ45 793   -2,94   -0,37%
  • ISSI 255   0,97   0,38%
  • IDX30 413   -2,14   -0,52%
  • IDXHIDIV20 471   -3,26   -0,69%
  • IDX80 119   -0,20   -0,17%
  • IDXV30 123   -0,42   -0,34%
  • IDXQ30 132   -0,88   -0,66%
GLOBAL /

Bukan Coding, Fisika Jadi Ilmu yang Disarankan Huang dan Musk untuk Mahasiswa


Selasa, 05 Agustus 2025 / 14:32 WIB
Bukan Coding, Fisika Jadi Ilmu yang Disarankan Huang dan Musk untuk Mahasiswa
ILUSTRASI. Bukan Coding, Fisika Jadi Ilmu yang Disarankan Huang dan Musk untuk Mahasiswa.

Sumber: Moneycontrol | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Di tengah dunia yang semakin didominasi oleh kecerdasan buatan dan otomatisasi, dua tokoh besar teknologi yakni Jensen Huang (CEO Nvidia) dan Elon Musk (CEO Tesla dan SpaceX), justru menyarankan hal yang tak terduga. 

Melansir dari media finansial dan bisnis India, Moneycontrol, alih-alih mendorong generasi muda untuk fokus pada coding dan pengembangan perangkat lunak, mereka menyarankan agar mahasiswa masa kini lebih menekuni ilmu fisika dan matematika.

Baca Juga: PDB Indonesia Kuartal 2 2025 Tumbuh 5,12%, Apa Itu PDB? Simak Cara Perhitungannya

Jensen Huang: Masa Depan AI Ada di Ilmu Fisika

Dalam sebuah acara di Beijing, Jensen Huang ditanya apa yang akan ia pelajari jika dirinya adalah lulusan berusia 22 tahun pada tahun 2025. Jawabannya cukup mengejutkan:

“Saya mungkin akan memilih ilmu fisika.”

Sebagai sosok di balik kesuksesan Nvidia, perusahaan pembuat chip paling bernilai di dunia, Huang justru meyakini bahwa masa depan kecerdasan buatan bukan hanya soal software, melainkan pemahaman mendalam terhadap dunia fisik.

Ia menjelaskan bahwa sistem AI generasi berikutnya, khususnya di bidang robotika dan interaksi dunia nyata, akan menuntut pengetahuan tentang gesekan, inersia, dan hubungan sebab-akibat. Huang menyebut hal ini sebagai era “Physical AI”.

Dengan AI yang makin terlibat dalam aktivitas dunia nyata, kemampuan memahami mekanika, fisika dasar, dan ilmu material akan menjadi kunci kesuksesan.

Elon Musk: Fisika + Matematika = Fondasi Inovasi Nyata

Elon Musk sudah lama dikenal sebagai penggemar berat fisika. Ketika CEO Telegram, Pavel Durov, mengunggah saran agar mahasiswa mempelajari matematika, Musk langsung menambahkan singkat namun tegas:

“Fisika (dengan matematika).”

Bagi Musk, memahami first principles (prinsip dasar yang berasal dari fisika) adalah inti dari menyelesaikan masalah-masalah besar dan kompleks—baik dalam pengembangan mobil otonom, peluncuran roket, hingga proyek teknologi masa depan lainnya.

Tonton: Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi Bangun Stadion Langit Senilai Rp 16 Triliun

Kenapa Pergeseran Ini Penting?

Pesan dari Huang dan Musk menandai pergeseran cara berpikir dalam dunia teknologi. Coding memang tetap penting, tapi mereka mendorong generasi muda untuk kembali ke akar ilmiah yang menjadi fondasi inovasi nyata.

Dalam bidang seperti robotika, kendaraan otonom, dan AI fisik, keberhasilan tidak hanya bergantung pada keahlian menulis kode, tetapi juga pada pemahaman tentang bagaimana dunia bekerja secara nyata.

Di era di mana AI menjadi pusat perhatian, belajar fisika dan matematika bukanlah pilihan usang, melainkan langkah strategis.

Huang dan Musk menunjukkan bahwa inovasi sejati di masa depan akan lahir dari pemahaman mendalam terhadap hukum-hukum fisika—bukan sekadar logika program komputer.

Selanjutnya: Balikkan Rugi Jadi Laba di Semester I-2025, Ini Jurus Diastika Biotekindo (CHEK)

Menarik Dibaca: Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Mengunjungi Singapura Untuk Pertama Kalinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×