kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.439   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.928   -9,21   -0,12%
  • KOMPAS100 1.108   -2,49   -0,22%
  • LQ45 803   -6,06   -0,75%
  • ISSI 273   1,02   0,37%
  • IDX30 417   -2,76   -0,66%
  • IDXHIDIV20 485   -1,29   -0,27%
  • IDX80 122   -0,82   -0,67%
  • IDXV30 132   -0,68   -0,51%
  • IDXQ30 135   -0,51   -0,37%
GLOBAL /

Daftar Lengkap 57 Anggota Organisasi Kerjasama Islam OIC Termasuk Indonesia


Selasa, 16 September 2025 / 13:09 WIB
Daftar Lengkap 57 Anggota Organisasi Kerjasama Islam OIC Termasuk Indonesia
ILUSTRASI. Para kepala negara berdiri untuk berfoto bersama dalam KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, 11 November 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Sumber: OIC,Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Serangan brutal Israel terhadap kantor Hamas di ibu kota Qatar pada tanggal 9 September 2025 lalu sepertinya membuat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) semakin bersatu. 

Para pemimpin OIC dan Liga Arab berkumpul di Doha, Qatar, untuk menghadiri pertemuan puncak Arab-Islam guna mencapai sikap yang sama terhadap Israel.

Dilansir dari Al-Jazeera, pertemuan puncak darurat Liga Arab dan OIC dimulai pada hari Senin (15/9). Di sana, rancangan resolusi yang menguraikan tindakan konkret terhadap Israel disiapkan.

Qatar menjadi negara keenam yang menjadi target Israel dalam 72 jam dan ketujuh sejak awal tahun ini. Serangan Israel ke Qatar pekan lalu menewaskan 6 orang.

Dalam tiga tahun terakhir, OIC telah menyelenggarakan beberapa pertemuan puncak darurat dan pertemuan tingkat menteri. Sebagian besar dilakukan di Riyadh, Jeddah, dan Istanbul. 

Tujuan utama para anggota OIC sangat jelas, yaitu mengutuk serangan Israel terhadap Gaza, Tepi Barat, dan baru-baru di Iran dan Qatar.

Baca Juga: Solidaritas Arab-Muslim Menguat, Kecam Serangan Israel ke Qatar

Siapa Saja Anggota OIC?

OIC, atau OKI dalam bahasa Indonesia, dibentuk pada tahun 1969 sebagai respons terhadap serangan pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Pembentukan organisasi ini terjadi pada bulan September 1969, ketika para pemimpin Muslim bertemu di Rabat, Maroko, untuk membentuk suatu badan yang akan menjaga tempat-tempat suci Islam.

Para pemimpin Muslim dunia tersebut juga bertekad untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi bersama, dan mempromosikan solidaritas di antara negara-negara mayoritas Muslim di panggung global.

Dari 25 negara penggagas, saat ini anggota OIC sudah berjumlah 57 negara. Beberapa negara penggagas di antaranya adalah Yordania, Afghanistan, Maroko, Mesir, Arab Saudi, Palestina, hingga Indonesia. 

Baca Juga: Serangan Israel ke Qatar Dibawa ke Debat Mendesak Dewan HAM PBB

Organisasi ini mewakili lebih dari 2,1 miliar orang, sekitar 26% populasi dunia dan 8% PDB dunia.

Keanggotaan OIC terbilang cukup fleksibel di awal pembentukannya. Organisasi ini mengizinkan negara dengan populasi Muslim minoritas ikut bergabung, asalkan disetujui oleh dua pertiga anggota.

Pada tahun 2008, aturan keanggotaan diperketat. Suatu negara harus menjadi anggota PBB, berpenduduk mayoritas Muslim, mematuhi piagam PBB, dan mengajukan permohonan secara resmi. 

Pada akhirnya, penerimaan tetap harus membutuhkan konsensus di antara 57 anggotanya.

Hingga tahun 2025, berikut adalah 57 anggota OIC atau OKI:

Baca Juga: 10 Negara Menolak Palestina Merdeka, Salah Satunya Tetangga Indonesia

Negara Tahun Bergabung
Yordania 1969
Afghanistan 1969
Indonesia 1969
Pakistan 1969
Iran 1969
Turki 1969
Chad 1969
Tunisia 1969
Aljazair 1969
Arab Saudi 1969
Senegal 1969
Sudan 1969
Somalia 1969
Guinea 1969
Palestina 1969
Kuwait 1969
Lebanon 1969
Libya 1969
Mali 1969
Malaysia 1969
Mesir 1969
Maroko 1969
Mauritania 1969
Niger 1969
Yaman 1969
Uni Emirat Arab 1972
Bahrain 1972
Suriah 1972
Sierra Leone 1972
Oman 1972
Qatar 1972
Uganda 1974
Burkina Faso 1974
Bangladesh 1974
Gambia 1974
Gabon 1974
Guinea Bissau 1974
Kamerun 1974
Irak 1975
Komoro 1976
Maladewa 1976
Djibouti 1978
Benin 1983
Brunei Darussalam 1984
Nigeria 1986
Azerbaijan 1992
Albania 1992
Tajikistan 1992
Turkmenistan 1992
Kyrgystan 1992
Mozambik 1994
Kazakhstan 1995
Uzbekistan 1996
Suriname 1996
Togo 1997
Guyana 1998
Pantai Gading 2001

Baca Juga: PBB Tuding Israel Berusaha Jadikan Gaza City Tak Layak Huni

Tonton: Usai Reshuffle, Prabowo Sampaikan Surat Khusus Terima Kasih kepada Sri Mulyani dkk

Selanjutnya: Lagi, Harga Emas Dunia Perbarui Rekor All Time High

Menarik Dibaca: Lagi, Harga Emas Dunia Perbarui Rekor All Time High

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

×