kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.247   -58,00   -0,36%
  • IDX 7.894   102,24   1,31%
  • KOMPAS100 1.118   12,74   1,15%
  • LQ45 829   6,05   0,74%
  • ISSI 264   6,03   2,34%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 492   3,95   0,81%
  • IDX80 124   1,08   0,87%
  • IDXV30 128   0,93   0,73%
  • IDXQ30 138   1,63   1,19%
GLOBAL /

Golden Dome AS Akan Miliki Sistem Pertahanan 4 Lapisan, Target Operasi 2028


Rabu, 13 Agustus 2025 / 10:16 WIB
Golden Dome AS Akan Miliki Sistem Pertahanan 4 Lapisan, Target Operasi 2028
ILUSTRASI. A Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) interceptor is launched from the Pacific Spaceport Complex Alaska during Flight Experiment THAAD (FET)-01 in Kodiak, Alaska, U.S. on July 30, 2017. Picture taken on July 30, 2017. Courtesy Leah Garton/Missile Defense Agency/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. TPX IMAGES OF THE DAY

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Proyek pertahanan rudal unggulan pemerintahan Trump, Golden Dome akan mengusung empat lapisan perlindungan, satu berbasis satelit dan tiga di darat dengan 11 baterai jarak pendek di seluruh AS, Alaska, dan Hawaii, menurut dokumen presentasi pemerintah yang diperoleh Reuters.

Presentasi berlabel “Go Fast, Think Big!” itu dipaparkan kepada 3.000 kontraktor pertahanan di Huntsville, Alabama, pekan lalu, mengungkap kompleksitas sistem yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga: Trump Sebut Golden Dome Gratis untuk Kanada Jika Bergabung dengan AS

Golden Dome ditargetkan beroperasi pada 2028 dengan estimasi biaya US$ 175 miliar. Saat ini, arsitektur final sistem, termasuk jumlah peluncur, interceptor, dan radar, masih belum diputuskan.

Golden Dome terinspirasi dari Iron Dome Israel, namun skalanya jauh lebih besar untuk melindungi wilayah AS dari beragam ancaman. Sistem ini mencakup:

  • Lapisan luar (space-based): sensor dan interceptor di orbit untuk peringatan dan pelacakan rudal.
  • Lapisan atas (upper layer): Next Generation Interceptors (NGI) dan sistem THAAD/Aegis. NGI akan ditempatkan di lokasi baru di Midwest, melengkapi situs GMD di California Selatan dan Alaska.
  • Lapisan tengah: radar canggih dan interceptor darat.
  • Lapisan bawah (under layer): sistem pertahanan jarak pendek seperti Patriot serta common launcher modular yang dapat dipindahkan.

Baca Juga: Begini Cara Kerja 'Golden Dome' Trump Senilai Rp 2.800 Triliun yang Mengguncang Dunia

Salah satu ambisi teknisnya adalah mencegat rudal di fase boost, saat pendakian awal yang lambat dengan interceptor berbasis ruang angkasa.

Namun, AS belum pernah membangun wahana yang mampu menahan panas reentry sambil tetap membidik rudal lawan.

Kontraktor besar seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman, RTX, dan Boeing terlibat, sementara SpaceX, Palantir, dan Anduril tidak disebut dalam presentasi.

Baca Juga: China Khawatir, Golden Dome Bisa Mengubah Luar Angkasa jadi Medan Perang

Space Force Jenderal Michael Guetlein, yang memimpin proyek, memiliki waktu 30 hari sejak 17 Juli untuk membentuk tim, 60 hari untuk desain awal, dan 120 hari untuk rencana implementasi penuh.

Selanjutnya: Mitra Grab Bisa Pinjam hingga Rp150 Juta, Begini Cara Pengajuan Pinjamannya

Menarik Dibaca: Mitra Grab Bisa Pinjam hingga Rp150 Juta, Begini Cara Pengajuan Pinjamannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×