kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%
GLOBAL /

Harga Emas Dunia Stabil di Dekat US$ 4.000, Analis Sebut Sudah Capai Puncak?


Minggu, 09 November 2025 / 06:00 WIB
Harga Emas Dunia Stabil di Dekat US$ 4.000, Analis Sebut Sudah Capai Puncak?
ILUSTRASI. Harga emas berjangka berada di dekat level US$ 4.000 per ons troi pada hari Jumat (7/11/2025). REUTERS/Ajay Verma

Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Harga emas berjangka berada di dekat level US$ 4.000 per ons troi pada hari Jumat (7/11/2025). Harganya lumayan stabil setelah sempat anjlok tajam bulan lalu. Akan tetapi, hal ini memicu pertanyaan besar: ke mana harga logam mulia ini akan bergerak selanjutnya?

Emas masih berada di jalur untuk mencetak rekor tahun terbaiknya sejak 1979. Kenaikan ini didorong oleh aksi borong bank sentral, masuknya dana besar ke dalam ETF (Exchange-Traded Funds), dan pembelian koin serta batangan. Namun, si 'logam kuning' ini sudah turun sekitar 9% dari harga puncaknya sepanjang masa, yaitu di atas US$ 4.350 bulan lalu.

Melansir Yahoo Finance, para analis dari Macquarie Group pada hari Kamis menyatakan bahwa mereka menduga harga emas kemungkinan besar sudah mencapai puncaknya. Alasannya, beberapa bank sentral lain sudah mulai memotong suku bunga lebih dulu dibandingkan Federal Reserve (The Fed), yang masih belum pasti tentang langkah selanjutnya di bulan Desember. 

Biasanya, pemotongan suku bunga membuat emas (yang tak memberi imbal hasil/bunga) jadi lebih menarik ketimbang aset lain yang berbunga.

Kepala Ekonom Macquarie, Ric Deverell, menulis, "Dengan pertumbuhan global yang mulai bangkit, siklus pelonggaran bank sentral mendekati akhir, suku bunga riil masih relatif tinggi, dan ketegangan AS-Tiongkok mereda (setidaknya untuk saat ini), kami menduga puncak jangka pendek sudah tercapai, dan harga kemungkinan akan turun sepanjang tahun mendatang."

Baca Juga: Invetor Legendaris Ini Ramal Emas & Bitcoin Akan Terbang Sebelum Krisis Baru Meledak

"Namun," tambahnya, "penurunan ini kemungkinan akan lebih lambat dibanding setelah puncak-puncak sebelumnya, dengan harga yang tetap jauh di atas level akhir 2023 sepanjang masa jabatan Presiden AS saat ini." 

Sebagai perbandingan, harga emas berada di kisaran US$ 2.000 per ons troi sekitar dua tahun lalu.

Para analis itu juga mencatat, jika ketegangan geopolitik memanas lagi atau kekhawatiran tentang besarnya utang pemerintah AS kembali muncul, harga emas bisa melambung lebih tinggi.

Pada bulan Oktober, emas mengalami penurunan harian terbesar dalam lebih dari satu dekade, menghentikan kenaikan fantastisnya secara mendadak. Meski begitu, emas masih menutup bulan itu dengan kenaikan sekitar 5%.

Sebuah laporan dari World Gold Council awal pekan ini menyebutkan bahwa penguatan dolar Amerika-lah yang memicu naik turunnya harga emas dari rekor tertingginya baru-baru ini.

Baca Juga: Australia Alami Demam Emas Baru, Antrean Meluber Hingga ke Jalanan

Laporan itu berpendapat, "Karena belum ada sinyal 'jual' momentum jangka panjang yang terlihat sejauh ini, pandangan kami adalah penurunan di bulan Oktober kemungkinan memberikan jeda yang sehat dan sangat dibutuhkan dalam tren naik jangka panjang."

Bahkan jika puncaknya sudah tercapai, beberapa analis Wall Street masih memperkirakan emas akan naik dari level saat ini pada akhir tahun.

Para analis UBS mengatakan, "Meskipun harga emas baru-baru ini terkoreksi ke sekitar US$ 4.000 per ons dari puncaknya di atas $4.300/ons, target kami tetap US$ 4.200/ons untuk 12 bulan ke depan; peningkatan risiko politik dan pasar finansial dapat membawa emas ke target atas kami di US$ 4.700/ons."

Sementara itu, analis Goldman Sachs bulan lalu memprediksi emas akan mencapai US$ 4.900 per troy ounce pada akhir tahun depan.

Mereka menambahkan, "Meskipun koreksi dalam spekulasi opsi beli kemungkinan berkontribusi pada aksi jual, kami yakin pembelian struktural yang persisten akan terus berlanjut, dan kami masih melihat potensi kenaikan dari perkiraan US$ 4.900 kami di akhir 2026 karena minat yang meningkat pada emas sebagai diversifikasi portofolio strategis."

Tonton: Harga Emas Antam Menguat Hari Ini (8 November 2025)

Kesimpulan:

Harga emas berada pada jalur tahun terbaik sejak 1979 (US$ 4.000/ons), didukung oleh pembelian bank sentral dan investor. Namun, harga baru-baru ini turun 9% dari puncak US$ 4.350. Macquarie Group berpendapat harga sudah mencapai puncak jangka pendek dan kemungkinan akan turun tahun depan karena pemulihan global, siklus pelonggaran bank sentral yang berakhir, dan meredanya ketegangan AS-Tiongkok. Namun, mereka memprediksi penurunannya akan lambat.

Selanjutnya: 8 Teh yang Efektif Bakar Lemak untuk Menurunkan Berat Badan secara Alami

Menarik Dibaca: 8 Teh yang Efektif Bakar Lemak untuk Menurunkan Berat Badan secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×