Jepang dan Korea Selatan Tegaskan Kerjasama Keamanan Sebelum Bertemu Trump

Sabtu, 23 Agustus 2025 / 17:10 WIB

ILUSTRASI. Bendera nasional Korea Selatan dan Jepang berkibar di Bandara Internasional Tokyo (Bandara Haneda) di Tokyo, Jepang 16 Maret 2023. REUTERS/Issei Kato. Perdana Menteri Jepang dan Presiden Korea Selatan menegaskan kembali kerja sama keamanan antara kedua negara sebelum bertemu Trump.

Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menegaskan kembali kerja sama keamanan antara kedua negara tetangga Asia Timur tersebut pada hari Sabtu (23/8), menjelang pertemuan puncak yang akan diadakan Lee dengan Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (25/8).

Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Jepang sejak menjabat pada bulan Juni, Lee bertemu Ishiba di kediaman perdana menteri di Tokyo untuk membahas hubungan bilateral, termasuk kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Amerika Serikat berdasarkan pakta trilateral yang ditandatangani oleh para pendahulu mereka.

"Hubungan yang stabil menguntungkan kedua negara dan kawasan kita," kata Ishiba.

"Juga penting bagi kita untuk memperkuat aliansi trilateral kita dengan AS." Tambahnya.

Kemenangan cepat Lee yang beraliran liberal dalam pemilu—setelah pemakzulan Presiden konservatif Yoon Suk Yeol karena mengumumkan darurat militer—menimbulkan kekhawatiran di Tokyo bahwa hubungan dengan Seoul dapat memburuk.

Lee mengkritik upaya-upaya sebelumnya untuk memperbaiki hubungan yang tegang akibat dendam yang masih ada atas penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada tahun 1910-1945.

Pemerintah Korea Selatan pekan lalu menyatakan "kekecewaan dan penyesalan yang mendalam" setelah para pejabat Jepang mengunjungi sebuah kuil di Tokyo untuk mengenang para korban perang Jepang yang dianggap banyak orang Korea sebagai simbol agresi Jepang di masa perang.

Namun, sejauh ini, Lee menyatakan dukungannya terhadap hubungan yang lebih erat dengan Jepang, termasuk dalam pertemuan pertamanya dengan Ishiba di sela-sela KTT G7 di Kanada pada bulan Juni.

Terlepas dari perbedaannya, kedua sekutu AS ini sangat bergantung pada Washington untuk melawan pengaruh regional Tiongkok yang semakin besar. Bersama-sama, mereka menampung sekitar 80.000 tentara AS, puluhan kapal perang Amerika, dan ratusan pesawat militer.

"Karena tatanan internasional akhir-akhir ini berfluktuasi terkait masalah perdagangan dan keamanan, saya pikir Korea Selatan dan Jepang, yang memiliki posisi serupa dalam hal nilai, sistem, dan ideologi, harus memperkuat kerja sama lebih dari sebelumnya," kata Lee saat bertemu Ishiba.

Di Washington, Lee dan Trump diperkirakan akan membahas isu-isu keamanan, termasuk Tiongkok, Korea Utara, dan kontribusi keuangan Seoul untuk pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan.

Jepang dan Korea Selatan juga memiliki kesamaan pandangan dalam hal perdagangan, dengan keduanya menyetujui tarif 15% atas impor barang-barang mereka dari AS setelah Trump mengancam akan mengenakan bea masuk yang lebih tinggi.