Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Coca-Cola adalah salah satu merek yang paling dikenal di dunia, dan kesuksesannya tidak lepas dari logo ikonik yang telah melekat selama puluhan tahun. Meski perusahaan terus meluncurkan resep dan varian baru minuman bersoda ini, logo Coca-Cola tetap konsisten dan mudah dikenali.
“Bisnis tidak bisa mengabaikan nilai sebuah logo yang hebat; logo menjadi penghubung antara perusahaan dan calon pelanggan, serta menjadi hal yang paling diingat oleh konsumen.” menurut Richard Lau, Presiden LOGO.com dikutip Unilad.
Makna Tersembunyi di Huruf 'C' Kedua
Banyak orang mungkin menganggap logo Coca-Cola sederhana, namun Lau menyoroti bahwa huruf 'C' kedua pada logo memiliki makna tersembunyi.
Ekstensi pada huruf 'C' ini diyakini melambangkan senyuman, yang secara subkonsekuensial mencerminkan fokus Coca-Cola pada kebahagiaan dan kegembiraan.
Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett, Berkshire Hathaway Dinilai Perlu Lepas Saham Coca-Cola
“Pesan halus ini mungkin tidak disadari, tetapi secara subkonsekuensial menciptakan asosiasi positif terhadap merek di benak konsumen,” tambah Lau.
Sejarah Singkat Logo Coca-Cola
Logo yang dikenal dunia ini pertama kali digunakan pada 1969, setelah Frank Mason Robinson, pengiklan awal Coca-Cola, menyarankan nama tersebut. Logo awal ditampilkan dalam kotak merah dengan tulisan Coca-Cola Robinson di bawahnya, di bawah garis bergelombang putih yang dikenal sebagai Dynamic Ribbon Device.
Belum lama ini, Coca-Cola mengumumkan rencana untuk mengubah resep ikoniknya di Amerika Serikat. Musim gugur ini, perusahaan berencana meluncurkan varian yang dibuat menggunakan gula tebu AS, untuk memperluas jajaran produk Trademark Coca-Cola.
Saat ini, Coca-Cola di AS umumnya menggunakan sirup jagung sebagai pemanis, sementara gula tebu digunakan pada resep yang dijual di Meksiko dan sebagian besar Eropa.
Perubahan ini disambut positif oleh beberapa pihak, namun para pakar industri menyebut penyesuaian resep akan memerlukan penyesuaian besar dalam rantai pasok.
Baca Juga: Coca-Cola Jajaki Penjualan Costa Coffee
“Industri makanan dan minuman di AS mulai menggunakan sirup jagung karena biayanya lebih murah dibanding gula,” jelas Ron Sterk, Senior Editor SOSland Publishing, kepada Reuters.
Logo Coca-Cola Tetap Abadi
Meski resep dan varian terus diperbarui, logo Coca-Cola tetap tidak berubah dan tetap menjadi simbol kebahagiaan yang dikenal dunia.
Dengan makna tersembunyi di huruf ‘C’-nya, logo ini terus menghubungkan merek dengan konsumen secara emosional.
Selanjutnya: Kerja Dua Pekerjaan, Perempuan 26 Tahun Target Pensiun Dini di Usia 30-an
Menarik Dibaca: Ini Kiat Atasi Mata Minus Pada Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News