Sumber: New Trader U | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sebuah survei terbaru di Amerika mengungkapkan bahwa mayoritas lajang Gen Z tidak mampu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk kencan setiap bulan.
Melansir New Trader U, hasil studi menemukan:
Lebih dari 50% responden Gen Z melaporkan tidak mengeluarkan biaya apa pun untuk kencan setiap bulan.
Sementara, 30% lainnya menghabiskan uang kurang dari US$ 50, jauh di bawah biaya satu malam kencan tradisional di banyak kota.
Alasan utamanya meliputi:
- Meningkatnya biaya hidup dan inflasi.
- Utang pinjaman mahasiswa dan kewajiban keuangan lainnya.
- Lebih menyukai kencan murah, kasual, atau di rumah.
- Kenyamanan koneksi digital dibandingkan pertemuan langsung.
Dibandingkan dengan Milenial dan Gen X, Gen Z jauh lebih cenderung menganggap kencan sebagai aktivitas berbiaya rendah atau tanpa anggaran.
Baca Juga: Laba Pinterest Meleset, Pertumbuhan Pengguna Gen Z dan AI Tertutup Sentimen Negatif
Tekanan Ekonomi di Balik Tren Ini
Bukan rahasia lagi bahwa keuangan lebih ketat bagi dewasa muda di tahun 2025. Bahkan dengan upah yang sedikit naik, biaya perumahan, bahan makanan, transportasi, dan utilitas telah meningkat lebih cepat.
Bagi banyak orang, kencan tidak dapat bersaing dengan hal-hal penting seperti sewa rumah, pembayaran utang, atau membangun dana darurat.
Pergeseran Budaya & Gaya Hidup
Bukan hanya tentang uang, budaya kencan ala Gen Z memang berbeda.
Aplikasi kencan memungkinkan Anda menjalin koneksi tanpa perlu ritual pergi keluar. Pertemuan minum kopi, jalan-jalan di taman, dan acara memasak di rumah menggantikan koktail mahal dan santapan mewah.
Baca Juga: Gen Z Stare Ramai Dibahas di Media Sosial, Apa Itu?
Media sosial juga berperan. Tren TikTok dan Instagram seperti "hidup sederhana" dan minimalis finansial menekankan pentingnya menikmati hidup tanpa boros. Fokusnya telah bergeser dari gestur mencolok ke autentisitas dan berbagi pengalaman — meskipun tidak ada biayanya.
Pelajaran Keuangan Pribadi dari Gen Z
Baik Anda sedang berkencan atau tidak, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari pendekatan ini:
- Bersikaplah bijaksana dalam pengeluaran yang tidak perlu. Setiap rupiah yang tidak Anda belanjakan secara tidak perlu dapat dialihkan untuk tujuan jangka panjang.
- Berkencanlah sesuai anggaran Anda — tanpa rasa bersalah. Romantisme bukan tentang menyamakan kebiasaan belanja orang lain; ini tentang kesenangan bersama.
- Berkreasilah. Pengalaman berbiaya rendah seperti mendaki gunung, hari bebas museum, atau makanan rumahan bisa lebih bermakna daripada jalan-jalan mahal.
- Berinvestasilah pada hubungan itu sendiri. Waktu, perhatian, dan nilai-nilai bersama seringkali lebih penting daripada uang.
Tonton: Petani Milenial Menyemai Kemandirian
Selanjutnya: 5 Aturan Matematika yang Menjadikan Warren Buffett Seorang Miliarder
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
