Sumber: USA Today | Editor: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Mengenang tragedi Pentagon 9/11 Tahun 2001 di Amerika Serikat. Setiap tanggal 11 September, dunia selalu kembali mengenang salah satu tragedi terbesar dalam sejarah modern, yaitu serangan 9/11 di Amerika Serikat.
Peristiwa yang terjadi pada tahun 2001 ini bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang tatanan keamanan global.
Tentu, telah banyak fakta terungkap mulai dari kronologi runtuhnya menara kembar WTC Pentagon hingga berbagai teori misteri yang menyertainya.
Baca Juga: Ada Peringatan Apa Tanggal 12 September? Hari PEPABRI hingga Video Game Day
Selain itu, tragedi 9/11 menjadi simbol bagaimana sebuah tragedi mampu mengubah arah politik, ekonomi, dan hubungan internasional dunia.
Melansir dari USA Today, upaya pemulihan masih terus berjalan hingga tahun 2025, baik melalui pembangunan fisik di Ground Zero maupun rekonsiliasi sosial yang menjaga ingatan kolektif agar sejarah kelam ini tidak terulang kembali.
Berikut ini 3 fakta penting terkait tragedi serangan 9/11 di Amerika Serikat setelah 24 tahun berlalu, dirangkum dari laman National Commission on Terrorist Attacks Upon the United States.
Baca Juga: Hari Besar 10 September, Ada World Suicide Prevention Day hingga Pagerwesi
1. Kronologi Peristiwa 9/11
Pada 11 September 2001, Amerika Serikat diguncang oleh serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern:
- 08.46 pagi: Pesawat American Airlines Flight 11 menabrak Menara Utara (North Tower) World Trade Center, New York.
- 09.03 pagi: United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan (South Tower).
- 09.37 pagi: American Airlines Flight 77 menghantam sisi barat Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS di Washington D.C.
- 10.03 pagi: United Airlines Flight 93 jatuh di Shanksville, Pennsylvania, setelah penumpang melawan pembajak. Diduga pesawat ini ditargetkan ke Gedung Putih atau Capitol Hill.
Dampaknya, kedua menara kembar runtuh dalam waktu kurang dari dua jam, menewaskan hampir 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya.
Baca Juga: Israel Serang Qatar, Trump: Itu Keputusan Netanyahu Sendiri
2. Misteri & Teori Konspirasi
Walaupun pemerintah AS menyatakan serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris Al-Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden, sejumlah misteri dan teori konspirasi tetap berkembang:
- Runtuhnya WTC 7: Gedung 47 lantai di dekat menara kembar ikut runtuh meski tidak tertabrak pesawat. Banyak yang menduga adanya "controlled demolition".
- Motif politik & ekonomi: Beberapa pihak berasumsi serangan dijadikan alasan untuk melancarkan Perang Melawan Teror dan invasi ke Afghanistan serta Irak.
- Rekaman kotak hitam: Tidak semua data penerbangan dipublikasikan secara terbuka, memicu spekulasi.
3. Pelaku 9/11
Pelaku utama serangan 11 September 2001 adalah jaringan teroris al-Qaeda yang saat itu dipimpin oleh Osama bin Laden. Dari 19 pembajak pesawat, sebagian besar berkebangsaan Arab Saudi, dan mereka tewas dalam aksi tersebut. Setelah tragedi itu, beberapa tokoh al-Qaeda ditangkap atau dilumpuhkan:
- Osama bin Laden merupakan Pemimpin al-Qaeda. Ia tidak ditangkap, tetapi berhasil dilacak dan tewas dalam operasi militer AS di Abbottabad, Pakistan pada 2 Mei 2011.
- Khalid Sheikh Mohammed (KSM) merupakan Otak perencana utama serangan 9/11. Ditangkap di Pakistan tahun 2003 dan hingga kini ditahan di Guantanamo Bay.
- Ramzi bin al-Shibh merupakan Koordinator logistik 9/11. Ditangkap di Karachi, Pakistan pada 2002.
- Abu Zubaydah merupakan Salah satu fasilitator al-Qaeda. Ditangkap di Pakistan tahun 2002, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam 9/11, ia dianggap penting dalam jejaring al-Qaeda.
- Hambali (Riduan Isamuddin) merupakan Tokoh Jemaah Islamiyah yang punya hubungan dengan al-Qaeda. Ditangkap di Thailand tahun 2003. Walaupun lebih dikenal terkait bom Bali, namanya sempat disebut dalam dokumen penyelidikan al-Qaeda.
Ada teori yang menuduh sebagian pejabat AS mengetahui atau membiarkan serangan terjadi demi kepentingan geopolitik. Meski teori-teori ini belum terbukti secara sah, sampai 2025 perdebatan masih terus muncul di kalangan akademisi, aktivis, dan masyarakat umum.
Baca Juga: Trump & Modi Rujuk? Perang Dagang AS-India Berakhir!
4. Pemulihan Hingga 2025
Pasca tragedi, Amerika dan dunia melewati proses panjang pemulihan, baik fisik maupun psikologis:
- Pembangunan ulang Ground Zero: Dibangun One World Trade Center (Freedom Tower), yang resmi dibuka tahun 2014 sebagai simbol keteguhan.
- Memorial 9/11: Taman peringatan dan museum di Ground Zero menjadi tempat mengenang para korban.
- Kebijakan keamanan global: Serangan ini melahirkan aturan baru seperti pembentukan Department of Homeland Security, pengawasan bandara yang ketat, dan ekspansi operasi militer global AS.
- Pemulihan keluarga korban: Hingga 2025, banyak komunitas korban masih mendapatkan dukungan medis dan psikologis, termasuk kompensasi bagi mereka yang terdampak penyakit akibat debu runtuhan WTC.
Pada peringatan 2025, 9/11 dikenang bukan hanya sebagai tragedi, tetapi juga titik balik dunia dalam memandang terorisme, keamanan, serta dampak sosial-politik jangka panjangnya.
Itulah beberapa fakta menarik terkait fakta tragedi serangan 9/11 Tahun 2001 di Amerika Serikat.
Tonton: Negara-Negara Eropa Kutuk Serangan Israel di Qatar
Selanjutnya: BI Proyeksikan Kinerja Penjualan Eceran Melambat pada Agustus 2025
Menarik Dibaca: Promo HokBen Irodori Bento September 2025, Menu Komplit Bervariasi Mulai Rp 50.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













