kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%
GLOBAL /

Mimpi Besar Everton Dimulai: Hill Dickinson Stadium Jadi Simbol Kebangkitan


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 11:48 WIB
Mimpi Besar Everton Dimulai: Hill Dickinson Stadium Jadi Simbol Kebangkitan
ILUSTRASI. Everton Memulai Babak Baru di Hill Dickinson Stadium, Siap untuk Raih Trofi liga Inggris musim 2025/2026. Action Images via Reuters/Jason Cairnduff 

Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah papan reklame berwarna maroon bertuliskan “Dream Big” dengan huruf emas berdiri di tepi jalan, mengundang setiap mata yang melintas. Meski slogan itu berasal dari proyek konversi gudang tembakau tua di dermaga menjadi apartemen mewah, maknanya terasa pas untuk Everton yang kini memasuki babak baru dalam sejarah klub.

Sabtu sore ini, Hill Dickinson Stadium permata baru di tepi perairan Liverpool yang dibangun dengan biaya lebih dari £500 juta akan hampir mencapai kapasitas penuhnya, 52.888 penonton, ketika Everton menutup rangkaian persiapan pramusim. Bagi klub yang selama dekade terakhir diliputi gejolak, momen ini menjadi lembar pertama dari buku baru yang penuh potensi.

Kenangan Lama, Harapan Baru

Bagi sebagian suporter, stadion baru ini bukan sekadar tempat pertandingan. Claire Hill, seorang pendukung setia Everton, mengaku menahan diri untuk tidak menghadiri dua uji coba sebelumnya demi merasakan atmosfer saat penuh dan “berwarna biru”.

“Saya biasa ke Goodison bersama orang tua saya selama 30 tahun. Ayah saya baru saja meninggal dan namanya terukir di batu di luar stadion ini. Mulai sekarang, saya akan datang bersama salah satu anak saya, Ethan. Rasanya seperti awal yang baru,” ujarnya.

Baca Juga: Legenda Arsenal Ray Parlour Dukung Transfer Eberechi Eze ke Emirates

Tantangan Pramusim dan Kritik Moyes

Meski semangat suporter membara, manajer David Moyes menyampaikan kekhawatiran terkait kesiapan tim. Selama tur singkat di Amerika Serikat, Everton meraih hasil kurang memuaskan—imbang 1-1 melawan Accrington Stanley dan kalah dari Blackburn, Bournemouth, serta West Ham.

“Kami belum siap untuk memulai musim Premier League,” kata Moyes. “Serangan kami saat ini kurang tajam, peluang yang tercipta terlalu sedikit. Saya belum pernah mengalami situasi di mana saya harus mendatangkan begitu banyak pemain dalam satu bursa.”

Rekrutmen Bijak di Era Pemilik Baru

Era kepemilikan Farhad Moshiri yang sering dikritik karena pembelian mahal namun tidak efektif telah berakhir. Di bawah pemilik baru, Friedkin Group, kebijakan transfer lebih terukur. Hingga kini, Everton telah mendatangkan lima pemain:

  • Thierno Barry (Villarreal)

  • Mark Travers (Bournemouth)

  • Adam Aznou (Bayern Munich)

  • Carlos Alcaraz (pinjaman sukses musim lalu)

  • Kiernan Dewsbury-Hall (Chelsea)

Target besar seperti Jack Grealish tengah dikejar, meski harus bersaing dengan Napoli dan Atletico Madrid. Moyes juga meminati kapten Aston Villa, John McGinn, yang dinilai memiliki karakteristik ideal untuk gaya permainan Everton.

Struktur Manajemen Baru dan Fokus Fondasi

Everton juga mereformasi struktur teknis, meninggalkan model direktur sepak bola tradisional dan beralih ke struktur kepemimpinan. CEO baru Angus Kinnear mendatangkan empat sosok kunci, termasuk Nick Cox (eks akademi Manchester United) sebagai direktur teknis dan James Smith (eks Manchester City) sebagai direktur perekrutan.

Nama-nama berpengalaman seperti Mick Doherty juga kembali memperkuat tim pencari bakat. Langkah ini diharapkan memperbaiki proses rekrutmen dan memastikan setiap transfer tepat sasaran.

Baca Juga: Alejandro Garnacho Ingin ke Chelsea, Manchester United Pasang Harga Rp 1,09 Triliun

Debut Resmi Stadion dan Harapan Suporter

Pertandingan tandang melawan Leeds akan membuka musim, sebelum Hill Dickinson Stadium resmi menggelar laga kompetitif perdana melawan Brighton pada 24 Agustus.

Craig Harrison, pendukung Everton selama 40 tahun, menyebut momen ini sebagai “fajar baru” bagi klub. “Saya ingin periode ini menjadi masa di mana kami bisa meraih trofi. Sudah 30 tahun menunggu,” katanya.

Warisan dan Masa Depan

Pembangunan stadion tidak melupakan sejarah. Sebesar £50 juta diinvestasikan untuk melestarikan elemen heritage, seperti bollard kapal dan rel trem di kawasan dermaga. Liverpool selalu menjadi gerbang menuju peluang baru—dan Everton kini berada di titik awal perjalanan besar.

Rachel Flood, keluarga pemilik pub Bramley Moore yang berdiri tepat di seberang stadion selama 33 tahun, merasakan perubahan suasana. “Kami melihat stadion ini tumbuh bata demi bata selama lima tahun. Semua orang akan diterima di sini. Ini akan menghidupkan kembali kawasan ini.”

Selanjutnya: Promo JSM Alfamart: So Klin Rp 8.900, Minyak Goreng, dan Es Krim Murah

Menarik Dibaca: 4 Cara Mengetahui Warna Kulit Kuning Langsat, Tak Perlu Pakai Alat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×