kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.245   -42,00   -0,26%
  • IDX 7.565   31,54   0,42%
  • KOMPAS100 1.078   8,27   0,77%
  • LQ45 797   4,39   0,55%
  • ISSI 254   -0,86   -0,34%
  • IDX30 413   3,91   0,96%
  • IDXHIDIV20 471   4,68   1,00%
  • IDX80 120   0,52   0,44%
  • IDXV30 125   0,73   0,59%
  • IDXQ30 132   1,23   0,94%
GLOBAL /

Negara Ini Terancam Krisis Penduduk Laki-Laki


Senin, 11 Agustus 2025 / 06:47 WIB
Negara Ini Terancam Krisis Penduduk Laki-Laki
ILUSTRASI. Sempat mencapai puncak 51,8 juta pada 2020. Pemerintah memproyeksikan jumlah penduduk akan menyusut menjadi 36,2 juta pada 2072.

Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penurunan jumlah penduduk laki-laki terjadi di Korea Selatan. Hal ini terindikasi dari penurunan jumlah peserta wajib militer.

Jumlah personel militer atau tentara aktif Korea Selatan menyusut 20 persen dalam enam tahun terakhir, menjadi sekitar 450.000 tentara. Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh merosotnya jumlah pria usia wajib militer, di tengah angka kelahiran yang menjadi yang terendah di dunia.

Dalam laporan yang dirilis Minggu (10/8/2025), Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut berkurangnya populasi pria berdampak pada kekurangan perwira dan berpotensi menimbulkan kendala operasional jika tren ini terus berlanjut. Laporan tersebut disampaikan kepada anggota parlemen Partai Demokrat yang berkuasa, Choo Mi-ae, sebelum dirilis oleh kantornya.

Baca Juga: Inilah Daftar Musisi Gratiskan Royalti Musik, Tapi Aturan Royalti Bukanlah Per Lagu

Sejak awal 2000-an, jumlah tentara Korea Selatan telah mengalami penurunan. Pada masa itu, jumlah personel militer mencapai sekitar 690.000 orang. Pada 2019, jumlahnya tercatat sekitar 563.000 tentara dan perwira aktif.

Sebaliknya, Korea Utara diperkirakan memiliki sekitar 1,2 juta personel militer aktif, berdasarkan data Kementerian Pertahanan pada 2022, dikutip dari Reuters.

Data pemerintah menunjukkan, dalam periode 2019–2025, jumlah pria berusia 20 tahun, usia di mana mayoritas lulus pemeriksaan fisik dan mendaftar untuk dinas militer atau turun 30 persen menjadi 230.000 orang.

Saat ini, masa wajib militer berlangsung 18 bulan. Masa dinas ini jauh lebih singkat dibanding tahun 1953, ketika pria berbadan sehat bertugas selama 36 bulan setelah Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata.

Militer menyatakan, pemangkasan masa dinas dimungkinkan berkat peningkatan kemampuan pertahanan, dukungan aliansi dengan Amerika Serikat, serta perkembangan industri pertahanan Korea Selatan yang kini menjadi salah satu eksportir senjata utama dunia.

Pada 2025, anggaran pertahanan Korea Selatan mencapai lebih dari 61 triliun won (sekitar Rp 713 triliun). Jumlah itu lebih besar dibanding estimasi ukuran ekonomi Korea Utara. Meski demikian, militer masih kekurangan sekitar 50.000 tentara untuk menjaga kesiapan pertahanan.

Dari jumlah itu, sekitar 21.000 di antaranya berasal dari jajaran bintara. Korea Selatan kini menjadi salah satu negara dengan tingkat penuaan penduduk tercepat di dunia.

Tingkat kesuburan total pada 2024 hanya 0,75, atau jumlah rata-rata bayi yang diharapkan lahir dari seorang perempuan selama masa reproduksinya. Populasi negara ini sempat mencapai puncak 51,8 juta pada 2020. Pemerintah memproyeksikan jumlah penduduk akan menyusut menjadi 36,2 juta pada 2072.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Populasi Pria Menurun, Jumlah Tentara Korea Selatan Susut 20 Persen dalam 6 Tahun",

Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2025/08/10/160700470/populasi-pria-menurun-jumlah-tentara-korea-selatan-susut-20-persen-dalam.


Tonton: Komdigi Sebut Kerugian Financial dari Kejahatan Siber Capai Rp 476 Miliar

Selanjutnya: Simak 10 Produk Unitlink Saham yang Mencetak Return Tertinggi pada Juli 2025

Menarik Dibaca: Review Oppo Find X8, Abadikan Momen dengan Kamera Super Night Mode

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×