Sumber: The Asahi Shimbun | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Survei terbaru yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menemukan bahwa guru-guru di Jepang dan Singapura memiliki jam kerja paling tinggi di dunia.
Survei tersebut, yang disebut Survei Pengajaran dan Pembelajaran Internasional (TALIS), dilakukan setiap lima tahun sekali. Hasil pengamatan pada tahun 2024 akhirnya dirilis pada 7 Oktober 2025.
Survei tahun 2024 mencakup 55 negara dan wilayah untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan 16 negara dan wilayah untuk sekolah dasar (SD).
Sekitar 200 sekolah dipilih sebagai sampel untuk setiap jenjang.
Baca Juga: 10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025: Mayoritas Ada di Afrika
Guru Jepang Memiliki Jam Kerja Tertinggi
Survei TALIS yang dilakukan OECD akhirnya menemukan bahwa Jepang memiliki guru dengan jam kerja tertinggi di dunia.
Dilansir dari Asahi, waktu kerja mingguan untuk guru penuh waktu di Jepang adalah 55,1 jam di SMP dan 52,1 jam di SD
Menariknya, angka itu ternyata empat jam lebih pendek dibandingkan survei OECD sebelumnya pada tahun 2018 karena adanya reformasi gaya kerja.
Dalam survei sebelumnya tahun 2018, Jepang mencatat jam kerja terpanjang di antara semua negara dan kawasan yang berpartisipasi.
Guru-guru SMP di Jepang bekerja 14,1 jam lebih banyak seminggu dibandingkan dengan rata-rata global. Sementara itu, guru-guru SD di Jepang bekerja 11,7 jam lebih banyak dari biasanya.
Guru SMP di Jepang bekerja 9,8 jam lebih banyak seminggu daripada rekan-rekan mereka di Amerika Serikat, 12 jam lebih banyak daripada guru Korea Selatan, dan 16,4 jam lebih banyak daripada guru di Prancis.
Baca Juga: 10 Negara dengan Work-Life Balance Terbaik Tahun 2025
Aktivitas di Luar Mengajar Lebih Banyak
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa guru-guru Jepang sebagian besar disibukkan dengan kegiatan di luar kelas.
Guru-guru di Jepang menghabiskan 17,8 jam seminggu untuk mengajar, lebih pendek dari rata-rata internasional yaitu 22,7 jam.
Jika dirinci, persiapan pelajaran di Jepang memakan waktu 8,2 jam seminggu, kegiatan ekstrakurikuler 5,6 jam, dan tugas administratif memakan waktu 5,2 jam.
Dibandingkan dengan survei sebelumnya, jam kerja tersebut masih lebih rendah. Guru-guru Jepang mengurangi waktu kegiatan ekstrakurikuler mereka sebesar 2,5 jam, persiapan pelajaran sebesar 0,7 jam, dan tugas-tugas administratif sebesar 0,9 jam.
Kementerian Pendidikan Jepang memang berupaya mengurangi jam kerja guru yang panjang. Kementerian menetapkan pedoman batas lembur pada tahun 2019 dan mendorong transisi kegiatan klub sekolah ke program berbasis komunitas.
Baca Juga: 10 Negara Menolak Palestina Merdeka, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Tonton: Bank Dunia & Morgan Stanley: Satu dari 7 Anak Muda RI Tidak Memiliki Pekerjaan
Selanjutnya: Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam
Menarik Dibaca: IHSG Punya Peluang Berbalik Naik, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae (9/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News