kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%
GLOBAL /

Rekor Baru: Juli 2025 Jadi Bulan Terpanas di Jepang Sejak 1898


Sabtu, 02 Agustus 2025 / 22:49 WIB
Rekor Baru: Juli 2025 Jadi Bulan Terpanas di Jepang Sejak 1898
ILUSTRASI. Jepang mencatat bulan Juli terpanas sepanjang sejarah sejak pencatatan suhu dimulai pada tahun 1898, menurut Badan Meteorologi Jepang, yang juga memperingatkan bahwa cuaca ekstrem ini kemungkinan besar akan terus berlanjut pada bulan Agustus. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang mencatat bulan Juli terpanas sepanjang sejarah sejak pencatatan suhu dimulai pada tahun 1898, menurut Badan Meteorologi Jepang, yang juga memperingatkan bahwa cuaca ekstrem ini kemungkinan besar akan terus berlanjut pada bulan Agustus.

Para ilmuwan menyebut gelombang panas yang makin sering dan intens terjadi di seluruh dunia sebagai dampak perubahan iklim akibat ulah manusia, dan Jepang tidak luput dari tren tersebut.

Melansir laman Channelnewsasia.com pada Sabtu (2/8/2025), Badan Meteorologi Jepangmelaporkan bahwa suhu rata-rata nasional pada Juli naik 2,89 derajat Celsius dibandingkan rata-rata Juli pada periode 1991–2020—kenaikan tertinggi yang pernah tercatat.

Ini menjadi tahun ketiga berturut-turut Jepang mencatat rekor suhu rata-rata tertinggi untuk bulan Juli.

Pada 30 Juli, Jepang mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah: 41,2 derajat Celsius di Prefektur Hyogo, wilayah barat negeri itu.

"Bulan depan diperkirakan masih akan diliputi cuaca panas ekstrem di seluruh negeri," ujar pernyataan resmi badan cuaca tersebut.

Curah hujan pada Juli juga tercatat rendah di sebagian besar wilayah Jepang. Beberapa wilayah utara yang menghadap Laut Jepang bahkan mengalami curah hujan terendah dalam catatan sejarah.

Musim hujan juga berakhir sekitar tiga minggu lebih awal dari biasanya di Jepang bagian barat, sebuah rekor baru lainnya.

Para ahli memperingatkan bahwa pemanasan global juga memengaruhi ikon budaya Jepang seperti bunga sakura, yang kini cenderung mekar lebih awal atau bahkan gagal mekar sempurna karena musim gugur dan musim dingin yang tidak cukup dingin.

Fenomena serupa juga terjadi pada Gunung Fuji. Puncaknya yang biasanya diselimuti salju baru tertutup pada awal November tahun lalu periode terlama tanpa salju yang pernah tercatat padahal biasanya sudah bersalju sejak awal Oktober.

Selanjutnya: Hamas Tegaskan Tak Akan Melucuti Senjata Kecuali Negara Palestina Merdeka Didirikan

Menarik Dibaca: Garuda Buka Rute Halim Perdanakusuma – Bali PP Mulai 1 Agustus 2025, Ini Jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×