kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%
GLOBAL /

Respons Beijing atas Trump: Tak Ada yang Bisa Pisahkan Taiwan dari China


Senin, 18 Agustus 2025 / 15:48 WIB
Respons Beijing atas Trump: Tak Ada yang Bisa Pisahkan Taiwan dari China
ILUSTRASI. A Navy miniature is seen in front of displayed Chinese and Taiwanese flags in this illustration taken, April 11, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Taiwan adalah urusan internal negaranya.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyebut Presiden China Xi Jinping mengatakan tidak akan menginvasi Taiwan selama Trump masih menjabat.

Baca Juga: Trump Klaim Xi Tak Akan Serang Taiwan selama Ia Menjabat sebagai Presiden AS

Trump mengeluarkan komentar tersebut dalam wawancara dengan Fox News, menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska untuk membahas perang Moskow dengan Ukraina.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menekankan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China.

“Isu Taiwan sepenuhnya merupakan urusan internal China, dan bagaimana menyelesaikannya adalah hak rakyat China,” ujarnya dalam konferensi pers harian pada Senin (18/8/2025).

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan prospek reunifikasi damai. Namun kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun atau kekuatan mana pun memisahkan Taiwan dari China dengan cara apa pun,” tambah Mao.

Baca Juga: Pejabat Taiwan: Xi Jinping Bertindak seperti Hitler

China memandang Taiwan sebagai wilayah yang sah miliknya dan berkomitmen untuk melakukan reunifikasi, meski pulau itu secara de facto memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis. Taiwan sendiri dengan tegas menolak klaim kedaulatan Beijing.

Pada Minggu (17/8/2025), menanggapi ucapan Trump, Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan pihaknya selalu memantau secara ketat interaksi antara pejabat tinggi AS dan China.

Taiwan juga menegaskan akan terus bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki kepentingan signifikan di kawasan Indo-Pasifik demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Amerika Serikat, meski tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, merupakan sekutu internasional terpenting sekaligus pemasok utama persenjataan bagi Taipei.

China yang belum pernah mengesampingkan opsi penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Taiwan, secara rutin menegaskan bahwa isu Taiwan adalah topik paling penting dan sensitif dalam hubungan Beijing–Washington.

Selanjutnya: 7 Ciri-Ciri Orang Tua Parenting VOC, Apa Saja?

Menarik Dibaca: 8 Daftar Rebusan Daun yang Efektif Menurunkan Kolesterol Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

×