kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.367   -53,00   -0,32%
  • IDX 8.003   66,95   0,84%
  • KOMPAS100 1.114   7,09   0,64%
  • LQ45 817   3,09   0,38%
  • ISSI 269   3,17   1,19%
  • IDX30 424   2,42   0,57%
  • IDXHIDIV20 491   2,64   0,54%
  • IDX80 123   0,54   0,44%
  • IDXV30 133   1,39   1,06%
  • IDXQ30 137   0,86   0,63%
GLOBAL /

Taylor Swift dan Travis Kelce Resmi Bertunangan, Cincin Antik Jadi Sorotan Dunia


Kamis, 28 Agustus 2025 / 11:41 WIB
Taylor Swift dan Travis Kelce Resmi Bertunangan, Cincin Antik Jadi Sorotan Dunia
ILUSTRASI. Sebuah unggahan Instagram bertuliskan 'Guru Bahasa Inggris dan guru olahraga Anda akan menikah,' beserta foto yang memperlihatkan pemain National Football League, Travis Kelce, melamar penyanyi Taylor Swift, dalam tangkapan layar yang diambil dari unggahan media sosial pada 26 Agustus 2025. Taylor Swift via Instagram/via REUTERS

Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar bahagia datang dari pasangan fenomenal, Taylor Swift dan bintang NFL Travis Kelce, yang resmi mengumumkan pertunangan mereka.

Namun, bukan hanya momen romantis ini yang mencuri perhatian publik, melainkan juga cincin pertunangan Swift yang digadang-gadang akan menjadi tren besar di dunia perhiasan.

Desain oleh Perancang New York

Cincin pertunangan Taylor Swift dirancang oleh Kindred Lubeck, desainer perhiasan asal New York City sekaligus pendiri Artifex Fine Jewelry, sebuah merek yang dikenal dengan karya-karya vintage-inspired dan buatan tangan.

Menurut Ronny Seliktar, CEO Simone I Smith, nama Lubeck kini menjadi buah bibir dunia. “Kalau kemarin orang belum mengenalnya, sekarang seluruh dunia tahu siapa dia,” ungkapnya kepada FOX Business. Ia menilai, ini bukan hanya momen penting bagi Lubeck, tetapi juga titik balik yang akan memengaruhi tren industri perhiasan global.

Cincin Antik dengan Sentuhan Romantis

Seliktar menjelaskan bahwa cincin Swift menggunakan antique elongated old mine cushion cut, yaitu potongan berlian klasik yang populer antara tahun 1850–1920. Potongan ini dirancang khusus untuk berkilau di bawah cahaya redup seperti lilin, memberikan nuansa romantis khas era Victoria.

Walau sulit menilai tanpa pemeriksaan langsung, Seliktar memperkirakan berlian tersebut memiliki berat antara 8 hingga 15 karat. Berbeda dengan potongan modern yang berkilau terang, desain ini lebih menekankan sisi romantis dan klasik.

Simbol Cinta Abadi dengan Berlian Alami

Travis Kelce memilih berlian alami, yang terbentuk antara 1 hingga 3,5 miliar tahun lalu. Menurut Seliktar, pilihan ini melambangkan cinta yang abadi dan bernilai tinggi.

“Saya terkesan dengan selera Travis Kelce… ini tanda nilai lama di mana cinta sejati berarti selamanya. Berlian alami bukan sesuatu yang bisa digantikan; mereka adalah saksi kehidupan itu sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Pertunangan Setelah Dua Tahun Berpacaran

Pengaruh Besar pada Dunia Mode dan Perhiasan

Setelah Taylor Swift mengunggah momen pertunangannya di Instagram, Seliktar menyebut bahwa para desainer kini tengah berlomba menciptakan koleksi baru. “Setiap desainer di dunia sudah mulai menggambar untuk koleksi Victorian-inspired 2026… itulah pengaruh pasangan ini,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pasangan Swift–Kelce telah menciptakan arah baru dalam dunia mode, menghadirkan kembali sentuhan glamor klasik yang telah lama dirindukan. “Kita butuh katalis yang bisa menghidupkan kembali gaya aspiratif kelas atas, dan pasangan ini melakukannya,” ujar Seliktar.

Meski cincin Swift sendiri tidak akan pernah bisa ditiru karena keunikan batunya yang langka, tren perhiasan vintage-inspired diprediksi akan merajai pasar. Seliktar mencontohkan fenomena serupa saat Putri Diana memakai cincin safir biru; kala itu hampir semua toko perhiasan menjual versi serupa.

Selanjutnya: Pengendali Lepas 4,5 Juta Saham Indo Acidatama (SRSN)

Menarik Dibaca: Siap-Siap! Promo Holland Bakery x BNI 30-31 Agustus, Jajan Roti Favorit Diskon 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×