kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%
GLOBAL /

Tiga Tentara Thailand Kena Ranjau Darat Saat Berpatroli di Daerah Perbatasan


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 20:23 WIB
Tiga Tentara Thailand Kena Ranjau Darat Saat Berpatroli di Daerah Perbatasan
ILUSTRASI. Tentara Thailand sedang berbaris. Tiga tentara Thailand terluka akibat ranjau darat pada hari Sabtu (9/8) saat berpatroli di daerah perbatasan dekat Kamboja.

Sumber: Parade | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Tiga tentara Thailand terluka akibat ranjau darat pada hari Sabtu (9/8) saat berpatroli di daerah perbatasan dekat Kamboja, demikian pernyataan militer Thailand. 

Melansir dari Reuters, seorang tentara kehilangan satu kaki dan dua lainnya terluka setelah salah satu dari mereka menginjak ranjau darat saat berpatroli di daerah antara Provinsi Sisaket di Thailand dan Provinsi Preah Vihear di Kamboja.

Para tentara tersebut sedang dirawat di rumah sakit, kata militer.

Thailand mengatakan insiden itu terjadi di wilayahnya dan di daerah yang baru saja dibersihkan dari ranjau darat. 

Baca Juga: Penjabat AS, Uni Eropa, dan Ukraina Akan Bertemu di Inggris, Ada Apa?

Thailand menambahkan akan mengajukan pengaduan terhadap Kamboja karena melanggar perjanjian yang melarang penggunaan ranjau darat dan karena melanggar kedaulatan Thailand, kata Kementerian Luar Negeri Thailand dalam sebuah pernyataan.

Baik Thailand maupun Kamboja merupakan penandatangan Konvensi Ottawa yang menentang ranjau darat.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka belum menerima konfirmasi yang jelas dari pasukan garis depan Kamboja mengenai ledakan tersebut, dan menambahkan bahwa militernya telah sepenuhnya menghormati semangat gencatan senjata.

Insiden ini adalah yang ketiga kalinya dalam beberapa minggu tentara Thailand terluka akibat ranjau saat berpatroli di sepanjang perbatasan. 

Dua insiden sebelumnya menyebabkan penurunan hubungan diplomatik dan memicu bentrokan kekerasan selama lima hari.

Kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut terlibat dalam bentrokan mematikan di perbatasan pada 24-28 Juli, pertempuran terburuk antara keduanya dalam lebih dari satu dekade. 

Saling tembak artileri dan serangan jet tempur merenggut setidaknya 43 nyawa dan menyebabkan lebih dari 300.000 orang mengungsi dari kedua belah pihak.

Gencatan senjata yang rapuh telah berlangsung sejak Thailand dan Kamboja sepakat pada hari Kamis untuk mengizinkan pengamat dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memeriksa wilayah perbatasan yang disengketakan guna memastikan permusuhan tidak berlanjut. 

Bangkok sebelumnya menuduh Kamboja menanam ranjau darat di sisi Thailand dari perbatasan yang disengketakan yang melukai tentara pada 16 Juli dan 23 Juli. 

Phnom Penh membantah telah menempatkan ranjau baru dan mengatakan tentara telah menyimpang dari rute yang disepakati dan memicu ranjau darat lama yang tersisa dari perang selama beberapa dekade.

Baca Juga: Malaysia Enggan Akui Sebutan Ambalat, Lebih Pilih Blok ND-6 dan ND-7

Selanjutnya: Aturan Baru Sound System di Jawa Timur, Kebisingan Musik Karnaval Maksimal 85 Desibel

Menarik Dibaca: Lindungi Uang di Era Digital, Berikut Ini Tips dari Jalin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×