Sumber: foxnews | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dua pesawat militer Amerika Serikat dari kapal induk USS Nimitz — helikopter Sea Hawk dan jet tempur F/A-18 Super Hornet — jatuh dalam dua insiden terpisah di atas Laut China Selatan, Minggu (26/10/2025) sore waktu setempat.
Beruntung, seluruh lima awak berhasil diselamatkan dan kini dalam kondisi stabil, menurut pernyataan Angkatan Laut AS.
Fox News melaporkan, sekitar pukul 14.54 waktu lokal, helikopter MH-60R Sea Hawk dari skuadron “Battle Cats” milik Helicopter Maritime Strike Squadron 73 jatuh saat menjalankan misi rutin dari atas kapal induk USS Nimitz (CVN 68).
Tim pencarian dan penyelamatan dari Carrier Strike Group 11, yang beroperasi bersama Nimitz, langsung diterjunkan dan berhasil menarik ketiga awak helikopter itu dari laut. Ketiganya dibawa kembali ke kapal induk untuk menjalani pemeriksaan medis, dan kemudian dinyatakan dalam kondisi stabil.
Sekitar 30 menit kemudian, pesawat tempur F/A-18F Super Hornet dari skuadron “Fighting Redcocks” Strike Fighter Squadron 22 juga jatuh di Laut China Selatan saat melakukan operasi penerbangan.
Baca Juga: 7 Sektor Raksasa Dunia yang Pertaruhan Nasibnya Ditentukan di Meja Trump–Xi
Tim penyelamat kembali bergerak cepat. Dua pilot jet tersebut berhasil melontarkan diri sebelum pesawat menghantam air, dan keduanya berhasil diselamatkan serta dibawa kembali ke Nimitz.
“Seluruh lima personel yang terlibat dalam insiden telah ditemukan dan dalam kondisi aman,” tulis Komando Armada Pasifik AS dalam pernyataan resminya.
Penyebab kedua kecelakaan ini masih diselidiki. Angkatan Laut AS belum memberikan rincian mengenai kondisi cuaca, dugaan masalah teknis, atau jenis latihan yang sedang dijalankan saat insiden terjadi.
Sementara penyelidikan berlangsung, operasi di atas kapal induk USS Nimitz tetap berjalan normal. Kapal induk tertua yang masih aktif dalam armada AS ini kini menjadi tulang punggung Carrier Strike Group 11, yang rutin melakukan misi kebebasan navigasi dan keamanan maritim di Laut China Selatan — wilayah yang kian panas di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok.
Tonton: Insiden Kapal China di Laut Filipina
Insiden ini terjadi di tengah penugasan terakhir USS Nimitz, yang akan menutup lebih dari 50 tahun masa dinas sejak pertama kali diresmikan pada 1975. Nimitz pernah terlibat dalam Operasi Eagle Claw, misi penyelamatan sandera AS di Teheran yang gagal pada 1980.
Menariknya, kecelakaan ini juga bertepatan dengan kunjungan Presiden Donald Trump ke Asia. Trump menghabiskan malam Minggu di Malaysia — yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan — sebelum dijadwalkan terbang ke Jepang pada Senin.
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Teknikal Saham GOTO, MEDC, AMMN untuk Perdagangan Selasa (28/10)
Menarik Dibaca: Inspirasi Kostum Halloween 2025, Dari Wednesday hingga Aunt Gladys Weapons
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













