Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Adik perempuan Kim Jong-un yang memiliki pengaruh besar di Korea Utara mengatakan, upaya perdamaian dengan Korea Selatan hanyalah "impian".
Ini merupakan tanggapannya yang mengejek Seoul atas upayanya baru-baru ini untuk meredakan permusuhan.
The Telegraph melaporkan, pada akhir pekan, militer Korea Selatan mengatakan telah melihat tetangganya membongkar beberapa pengeras suara propagandanya, yang tersebar di sepanjang perbatasan bersama kedua negara, hanya beberapa hari setelah Seoul mencopot pengeras suara mereka sendiri.
Namun pada hari Kamis, Kim Yo Jong, yang sering dianggap sebagai wajah publik dari pesan diplomatik rezim tersebut, mengatakan analisis tersebut merupakan dugaan sepihak yang tidak berdasar dan pengalihan isu.
Dalam komentar yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea yang dikendalikan pemerintah, KCNA, Kim menambahkan: "Kami tidak pernah mencopot pengeras suara yang terpasang di wilayah perbatasan dan tidak bersedia mencopotnya."
Baca Juga: Militer Korea Utara Bongkar Pengeras Suara di Perbatasan, Ini Respon Korea Selatan
Ia juga menegaskan kembali pernyataan sebelumnya bahwa Pyongyang tidak berniat memperbarui negosiasi perdamaian yang telah lama terhenti dengan Seoul atau Washington, menyebut laporan bahwa Korea Utara dapat berdialog dengan Amerika Serikat sebagai "asumsi yang salah".
Para analis berpendapat bahwa Kim lebih tertarik untuk meningkatkan keberpihakannya dengan Rusia.
Sejak melanjutkan program pengeras suaranya pada Juni 2024, Seoul telah menyiarkan K-pop bersamaan dengan propaganda – sebuah langkah yang dirancang untuk membuat Pyongyang kesal di tengah tindakan keras Kim terhadap ekspor budaya Korea Selatan.
Sementara itu, Korea Utara sering mengeluarkan suara-suara yang mengganggu, seperti lolongan binatang.
Tonton: Kim Jong un Titahkan Tentara Korea Utara Bersiap Perang, Termasuk Perang Modern
Namun, Seoul menonaktifkan pengeras suaranya setelah pemerintahan liberal baru, yang ingin memperbaiki hubungan yang tegang dengan Pyongyang, mulai menjabat pada bulan Juni. Pekan lalu, militer mulai menyingkirkan pengeras suara mereka dari wilayah perbatasan.
Namun, hanya dua hari setelah Lee Jae Myung, presiden Korea Selatan, menggambarkan "tindakan balasan" Korea Utara dengan membongkar beberapa pengeras suara, Kim meredam harapan bahwa hubungan mulai membaik.
Ia menuduh Seoul membangun opini publik sambil memperindah kebijakan baru mereka terhadap Pyongyang, dan menyatakan bahwa penyesuaian yang dilakukan terhadap rencana latihan militer gabungan tahunan oleh Korea Selatan dan AS merupakan langkah "sia-sia" yang tidak mengubah tujuan keseluruhan.
"Saya yakin bahwa kebijakan Seoul terhadap DPRK [Republik Rakyat Demokratik Korea] tetap tidak berubah dan tidak akan pernah berubah," kata Kim.
Awal pekan ini, Korea Utara mengecam latihan gabungan selama 11 hari, yang dijadwalkan dimulai pada 18 Agustus, sebagai "provokasi militer langsung" dan memperingatkan akan adanya tindakan balasan.
Pada hari Kamis, militer Korea Selatan tetap pada penilaiannya bahwa Korea Utara telah melepas beberapa pengeras suara dan memperingatkan agar tidak "mudah terpengaruh" oleh pernyataan dari Pyongyang.
"Korea Utara memang selalu sering membuat klaim yang tidak benar," kata Lee Sung Joon, juru bicara kepala staf gabungan Korea Selatan.
Selanjutnya: Jelang Maybank Marathon 2025, Ini 5 Tips Mempersiapkan Marathon Bagi Pemula
Menarik Dibaca: Jelang Maybank Marathon 2025, Ini 5 Tips Mempersiapkan Marathon Bagi Pemula
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News