kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.386   -30,00   -0,18%
  • IDX 7.540   75,05   1,01%
  • KOMPAS100 1.064   15,07   1,44%
  • LQ45 800   11,81   1,50%
  • ISSI 255   1,35   0,53%
  • IDX30 417   4,80   1,17%
  • IDXHIDIV20 475   4,13   0,88%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 124   1,30   1,06%
  • IDXQ30 133   1,67   1,27%
GLOBAL /

AS Buka Investigasi Grand Jury terhadap Pejabat Era Obama, Soal Intelijen Pemilu 2016


Selasa, 05 Agustus 2025 / 11:18 WIB
AS Buka Investigasi Grand Jury terhadap Pejabat Era Obama, Soal Intelijen Pemilu 2016
ILUSTRASI. Logo atau segel Departemen Kehakiman AS yang menunjukkan kantor pusat Departemen Kehakiman, yang dikenal sebagai 'Main Justice,' terlihat di belakang podium di ruang pengarahan kantor pusat Departemen sebelum konferensi pers dengan Jaksa Agung di Washington, 24 Januari 2023. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jaksa Agung Amerika Serikat, Pam Bondi, telah memerintahkan jaksa federal untuk membuka penyelidikan grand jury atas tuduhan bahwa sejumlah pejabat dalam pemerintahan mantan Presiden Barack Obama memalsukan intelijen terkait campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, demikian disampaikan oleh seorang sumber yang mengetahui perkara ini pada Senin (4/8/2025).

Baca Juga: Surplus Perdagangan RI ke Amerika Serikat Capai US$ 9,92 Miliar pada Semester I-2025

Departemen Kehakiman (DOJ) sebelumnya, pada akhir bulan lalu, mengumumkan pembentukan tim khusus untuk menilai klaim yang dilontarkan oleh Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengenai dugaan "politisasi lembaga intelijen AS".

Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, langsung merespons pernyataan Gabbard yang mengancam akan menyeret pejabat pemerintahan Obama ke ranah hukum terkait penilaian intelijen soal intervensi Rusia.

Media Fox News pertama kali melaporkan bahwa Bondi secara pribadi memerintahkan seorang jaksa federal yang tidak disebutkan namanya untuk memulai proses hukum.

Baca Juga: Hujan Deras Lumpuhkan Hong Kong, Sekolah dan Rumah Sakit Tutup

Jaksa tersebut dilaporkan akan mempresentasikan bukti Departemen Kehakiman kepada dewan juri (grand jury), yang kemudian dapat mempertimbangkan dakwaan apabila kasus pidana dilanjutkan.

Laporan ini mengutip surat dari Bondi serta pernyataan sumber. Juru bicara DOJ menolak berkomentar.

Trump, melalui unggahan di platform Truth Social, menulis, “Kebenaran pada akhirnya akan menang. Ini kabar luar biasa.”

Bulan lalu, Trump menuduh Obama melakukan pengkhianatan, dengan klaim tanpa bukti bahwa mantan presiden dari Partai Demokrat tersebut memimpin upaya untuk mengaitkan Trump secara keliru dengan Rusia dan merusak kampanyenya di pemilu 2016. Trump saat itu menang melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Juru bicara Obama menepis tuduhan Trump dan menyebutnya sebagai “klaim aneh yang menggelikan dan upaya pengalihan isu yang lemah.”

Baca Juga: Putin Kirim Peringatan ke Trump Pasca Ancaman Kapal Selam Nuklir: Berhati-hatilah

Gabbard, yang telah membuka dokumen-dokumen yang sebelumnya dirahasiakan, mengklaim bahwa informasi yang diungkap menunjukkan adanya “konspirasi pengkhianatan” pada 2016 oleh pejabat senior pemerintahan Obama untuk melemahkan Trump.

Klaim ini dibantah oleh Partai Demokrat sebagai tidak benar dan bermotif politik.

Penilaian dari komunitas intelijen AS yang diterbitkan pada Januari 2017 menyimpulkan bahwa Rusia, melalui disinformasi di media sosial, peretasan, dan penggunaan bot, berusaha merusak kampanye Clinton dan menguntungkan Trump dalam pemilu 2016.

Namun, laporan tersebut menilai dampaknya terhadap hasil pemilu kemungkinan terbatas dan tidak menemukan bukti bahwa upaya Moskow benar-benar mengubah hasil pemungutan suara.

Rusia sendiri membantah telah campur tangan dalam pemilu AS.

Selanjutnya: 10 Pembelian Termahal Manchester United Sepanjang Masa, di Mana Mereka Sekarang?

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Hari Ini (5/8) Waspada Hujan Lebat di Jakarta Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×