Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Prediksi bahwa harga Bitcoin bisa meroket hingga ke level US$ 250.000 pada tahun 2026 kembali mencuat di industri kripto. Kondisi ini dipicu oleh proyeksi optimis dari para pendiri perusahaan kripto dan pendukung aset digital jangka panjang.
Namun target tersebut juga mendapat banyak kritik dari pihak yang menilai kondisi pasar saat ini membuat prediksi tersebut sangat tidak realistis.
Industri Terbelah
Melansir CCN.com yang mengutip laporan Bloomberg terbaru, Tom Lee dari Fundstrat—yang dikenal sangat bullish—masih percaya bahwa Bitcoin akan rebound ke kisaran US$ 150.000 sampai US$ 200.000 pada akhir Januari.
Pandangan optimistis ini selaras dengan sejumlah tokoh besar lain yang memprediksi lonjakan besar dalam beberapa bulan ke depan, meskipun Bitcoin sedang berada dalam tren bearish.
Pada April lalu, pendiri Cardano Charles Hoskinson mengatakan kepada CNBC bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$ 250.000 pada 2026 jika perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Apple meningkatkan eksposur mereka terhadap aset digital.
Hoskinson mengatakan, masuknya aset kripto ke neraca perusahaan besar bisa “mempercepat pertumbuhan Bitcoin jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang.”
Namun tidak semua orang sependapat.
Baca Juga: Peneliti DeepSeek Prediksi AI Akan Gantikan Mayoritas Pekerjaan pada 2035
Komentator kripto Jacob King baru-baru ini kembali menanggapi prediksi Hoskinson dan menyebutnya sebagai “fantasi.”
“Pendiri Cardano mengklaim Bitcoin akan mencapai US$ 250.000 pada 2026. Itu tidak akan terjadi,” tulisnya.
Dia menambahkan, “Target harga fantasi seperti ini—yang selalu muncul entah dari mana—menunjukkan betapa delusional pasar ini.”
King menambahkan bahwa investor masih terlalu optimistis meski tanda-tanda pelemahan sudah jelas.
“Siklus bearish ini baru saja dimulai, dan orang-orang masih mabuk harapan (hopium) alih-alih menghadapi kenyataan,” tulisnya.
Dengan reaksi yang begitu beragam, CCN kemudian meminta pandangan ChatGPT dan Grok.
Baca Juga: Verizon Babat 15.000 Karyawan! Restrukturisasi Terbesar Sepanjang Sejarah Dimulai
Pandangan ChatGPT: Dingin dan Hati-hati
Saat ditanya tentang kemungkinan Bitcoin mencapai US$ 250.000 pada 2026, ChatGPT memberikan jawaban hati-hati.
“Jalan menuju US$ 250.000 membutuhkan aliran modal yang berkelanjutan dan kondisi risiko yang saat ini terlihat tidak stabil,” katanya. “Meski pertumbuhan jangka panjang mungkin, timeline yang diajukan banyak komentator tampaknya terlalu agresif.”
ChatGPT menambahkan bahwa volatilitas terbaru menunjukkan masih adanya kerentanan di pasar global.
“Ketidakpastian makro masih menjadi faktor dominan. Sampai kondisi likuiditas membaik, target harga sebesar ini harus diperlakukan sebagai spekulatif,” tulis AI tersebut.
Tanggapan Grok: Lebih Tajam dan Sinis
Asisten AI milik Elon Musk, Grok, memberikan respons yang lebih keras.
“Melontarkan prediksi harga US$ 250.000 bagus untuk judul berita, bukan untuk analisis,” katanya. “Bitcoin bukan mesin jackpot yang mencetak ratusan ribu dolar sesuai permintaan.”
Grok juga meragukan klaim bahwa perusahaan big tech akan mempercepat lonjakan harga berikutnya.
“Microsoft dan Apple tidak akan menggelontorkan miliaran dolar ke Bitcoin hanya untuk memuaskan mimpi para pengguna crypto X,” tambahnya. “Orang-orang terus mencampuradukkan harapan dengan probabilitas.”
Meski demikian, chatbot itu mengakui bahwa Bitcoin sering memberikan kejutan.
“Kripto suka mengejutkan semua orang — tapi bertaruh pada harga seperempat juta dolar dalam satu hingga dua tahun lebih merupakan harapan ketimbang prediksi.”
Tonton: Robert Kiyosaki Sanggah Buffett yang Sebut Bitcoin Judi, Ini Pandangan Mereka!
Outlook Bitcoin Menurut CCN
Saat artikel ini dibuat, Minggu (23/11/2025), harga Bitcoin berada di sekitar US$ 86.220, turun 10% dalam seminggu.
Pada Jumat, analis CCN Valdrin Tahiri mengatakan dalam laporannya bahwa penurunan besar Bitcoin sejak rekor tertinggi hampir memastikan bahwa harga memasuki pasar bearish.
Tahiri mengatakan pertanyaan mengenai “mengapa Bitcoin turun hari ini” berkaitan dengan:
- melemahnya momentum,
- breakdown teknikal pada BTC dan saham MicroStrategy (MSTR),
- serta meningkatnya kekhawatiran bahwa siklus puncak sudah terlewati.
“Sampai Bitcoin menunjukkan sinyal pembalikan yang jelas, trader harus bersiap dengan kemungkinan munculnya level terendah baru sebelum pemulihan nyata terjadi,” tulisnya.
Kesimpulan
Prediksi Bitcoin menuju US$ 250.000 pada 2026 memecah opini pasar. Kelompok bullish melihat potensi besar dari adopsi perusahaan teknologi besar dan siklus pasar kripto. Namun, pihak yang skeptis berargumen bahwa kondisi makro, tren bearish saat ini, dan minimnya likuiditas membuat proyeksi tersebut tampak seperti spekulasi yang terlalu ambisius. Baik ChatGPT maupun Grok menunjukkan sikap hati-hati, dengan menekankan bahwa prediksi ekstrem perlu ditinjau secara kritis, bukan sekadar menjadi bahan hype.
Selanjutnya: Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut Kehancuran Terbesar Dimulai, Beli 4 Aset Investasi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












