Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Donald Trump menyatakan Rusia sebagai "ancaman luar biasa" bagi Amerika Serikat. Hal tersebut dia ungkapkan pada Rabu (6/8/20025), ketika ia menerapkan sanksi pertamanya atas penolakan Vladimir Putin untuk menghentikan perang di Ukraina.
Mengutip The Telegraph, Presiden AS itu menyebt bahwa ia akan mengenakan tarif perdagangan tambahan sebesar 25% kepada India atas pembelian minyak Rusia. Padahal, pembelian minyak dari India merupakan sumber pendapatan penting bagi Kremlin.
Tarif sekunder yang disebut-sebut, yang menjadikan total pungutan terhadap India menjadi 50%, diumumkan dalam perintah eksekutif yang ditandatangani beberapa jam setelah utusan Steve Witkoff, utusan utama Trump, bertemu Putin di Kremlin untuk perundingan.
Trump memberi Putin waktu hingga Jumat (8/8/2025) untuk menyetujui gencatan senjata atau menghadapi tarif terhadap mitra dagang utama Rusia.
"Saya telah menerima informasi tambahan dari berbagai pejabat senior, antara lain, tentang tindakan pemerintah Federasi Rusia terkait situasi di Ukraina," ujar Trump setelah pertemuan dengan Witkoff.
Baca Juga: Pejabat Rusia: Putin dan Trump Mungkin Bertemu Pekan Depan
Tidak jelas apa "informasi tambahan" tersebut. Akan tetapi, seorang ajudan presiden Rusia mengatakan setelah perundingan di Moskow bahwa Rusia telah menyampaikan sinyal kepada pihak Amerika mengenai masalah Ukraina dan menerima sinyal yang sesuai dari Trump.
Presiden AS mengatakan informasi inilah yang menunjukkan bahwa Moskow menimbulkan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, yang berbicara kepada Trump dan para pemimpin Eropa, termasuk Sir Keir Starmer, melalui panggilan telepon bersama setelah perundingan Moskow, mengatakan bahwa Rusia kini tampak "lebih cenderung" untuk menyetujui gencatan senjata.
Namun, sebagai tanda kemajuan yang signifikan, The New York Times melaporkan pada Rabu malam bahwa Trump kemungkinan akan bertemu Putin paling cepat minggu depan.
Pertemuan empat mata antara kedua pemimpin tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan perundingan tiga arah yang melibatkan Zelensky, lapor surat kabar tersebut, mengutip dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Baca Juga: Putin Ragukan Ultimatum Trump, Tetap Incar Empat Wilayah Ukraina
Ukraina telah lama mendorong pertemuan langsung antara Zelensky dan Putin, meskipun Kremlin menolak. Rusia bersikeras bahwa kemajuan harus dicapai terlebih dahulu selama perundingan gencatan senjata.
Trump mengatakan ada 'kemungkinan besar' ia akan bertemu dengan Putin, tetapi tidak ada 'terobosan' dalam kunjungan Witkoff ke Moskow.
Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan setelah pertemuan Witkoff di Moskow bahwa sanksi sekunder masih diperkirakan akan diterapkan pada hari Jumat.
"Pertemuan dengan Rusia dan utusan khusus Witkoff berjalan dengan baik. Rusia ingin terus terlibat dengan Amerika Serikat. Sanksi sekunder masih diperkirakan akan diterapkan pada hari Jumat," kata pejabat tersebut.
Trump mengatakan di media sosial bahwa pertemuan di Moskow "sangat produktif", namun, sebuah pertanda bahwa kesepakatan masih mungkin tercapai.
Bahasa ini merupakan perubahan nada yang signifikan dibandingkan awal tahun ini, ketika Trump berusaha keras untuk menenangkan Putin agar mau berunding.
Tonton: Trump Resmi Gandakan Tarif ke India Jadi 50%, China Kemungkinan Menyusul
Trump telah menyatakan bahwa pertemuan Witkoff dengan Putin akan menentukan keputusan apa pun bagi presiden AS untuk menindaklanjuti ancaman pengenaan tarif kepada negara-negara yang membeli energi Rusia.
India dan Tiongkok termasuk di antara negara-negara yang paling banyak membeli minyak mentah Rusia, yang menurut para analis merupakan sumber pendapatan utama bagi Putin untuk mendanai mesin perangnya di Ukraina.
AS juga dapat meningkatkan sanksi terhadap apa yang disebut "armada bayangan" Rusia, yang digunakannya untuk mengirimkan minyak ke New Delhi dan Beijing.
Selanjutnya: Saham KPIG Masuk MSCI di Tengah Persoalan yang Membelit KEK Lido, bisa Dicermati?
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 8 Agustus 2025, Emas Galeri 24 Turun dan UBS Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News