Sumber: ABC News | Editor: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Gunung Krasheninnikov tercatat meletus pada Minggu (3/8) waktu setempat setelah 600 Tahun tidak aktif. Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 8,8 yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pekan lalu telah memicu aktivitas tujuh gunung berapi.
Menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi dari Russian Academy of Sciences (RAS), ini merupakan pertama kalinya dalam hampir 300 tahun untuk 7 gunung berapi meletus secara bersamaan di wilayah tersebut.
Melansir dari laman ABC News, Direktur institut tersebut, Alexey Ozerov, menggambarkan situasi ini sebagai "fenomena yang sangat langka, yang bisa disebut sebagai parade letusan gunung berapi."
Baca Juga: Update Tsunami di Jepang 2025 Imbas Gempa Rusia, 2 Juta Orang Diminta Mengungsi
Salah satu yang meletus adalah Gunung Klyuchevskoy, yang menurut Tim Tanggap Letusan Gunung Api Kamchatka, terlihat menyemburkan abu pada hari Selasa (5/8).
Gempa tersebut juga menyebabkan bagian selatan Semenanjung Kamchatka bergeser ke arah tenggara, menurut cabang lokal Layanan Geofisika Terpadu Rusia.
Fenomena ini menyebabkan pergeseran terbesar terjadi di bagian selatan semenanjung yang mencapai hampir 2 meter. Pergerakan terbesar terjadi di selatan semenanjung, dan pergeseran horizontal ini disebut sebanding dengan pergeseran akibat gempa bumi Jepang tahun 2011.
Meski begitu, para seismolog menyatakan bahwa pergeseran di Kamchatka "sedikit lebih ringan", meski tidak disebutkan secara pasti berapa ukurannya.
Baca Juga: Gempa Rusia Menjalar dan Berefek ke Industri Jepang Hingga Hawaii
Meletusnya Gunung yang Tertidur 600 Tahun
Gunung Krasheninnikov menyemburkan asap dan abu selama letusan di Wilayah Kamchatka, Rusia, 3 Agustus 2025.
Letusan ini mengikuti aktivitas vulkanik Gunung Krasheninnikov, yang dalam sepekan terakhir mengeluarkan aliran lava untuk pertama kalinya dalam hampir 600 tahun.
Seorang seismolog Rusia mengatakan kepada media lokal bahwa ada hubungan langsung antara gempa kuat pekan lalu dan meningkatnya aktivitas vulkanik di Kamchatka.
"Kami mengaitkan letusan ini dengan gempa bumi, yang mengaktifkan pusat-pusat magma dan memberikan energi tambahan kepada mereka," ujar Alexey Ozerov, anggota RAS dan Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi, dilansir dari ABC News.
Baca Juga: Makin Tegang! Rusia Sebut Tak Ada Lagi Batasan Soal Penempatan Rudal Jarak Menengah
Gunung Krasheninnikov terletak kurang dari 240 km dari pusat gempa yang terjadi di lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka pada 29 Juli.
Gempa kuat tersebut termasuk salah satu yang paling kuat dalam sejarah dan menjadi yang terbesar di dunia sejak tahun 2011. Gempa ini memicu peringatan tsunami dari Jepang hingga Hawaii dan Pantai Barat Amerika Serikat.
Aktivitas vulkanik sebenarnya biasa terjadi di Semenanjung Kamchatka, yang merupakan rumah bagi 29 gunung berapi aktif, menurut Survei Geologi AS (USGS). Dari jumlah itu, tiga gunung api yang saat ini meletus sebelumnya dianggap tidak aktif, menurut RAS.
Letusan besar dimulai pada pukul 6 pagi waktu setempat hari Minggu, yang memicu evakuasi petugas di wilayah tersebut, menurut situs web Cagar Alam Kronotsky.
Demikian informasi menarik terkait efek Gempa Kamchatka yang membuat Gunung Berapi Krasheninnikov bangun setelah 600 Tahun.
Tonton: Ray Dalio: Ekonomi AS Sudah di Tepi Jurang, Stop Ngutang!
Selanjutnya: Promo Indomaret 7-13 Agustus 2025, Minyak Goreng dan Kecap Hemat Minggu Ini
Menarik Dibaca: Promo Wingstop Merah Putih 4-10 Agustus, 10 Boneless 2 Pilihan Rasa Cuma Rp 45.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News