kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.642   4,00   0,02%
  • IDX 8.219   52,96   0,65%
  • KOMPAS100 1.147   7,80   0,68%
  • LQ45 846   9,44   1,13%
  • ISSI 284   -0,61   -0,21%
  • IDX30 445   5,08   1,15%
  • IDXHIDIV20 513   5,19   1,02%
  • IDX80 130   1,02   0,79%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 142   1,34   0,95%
GLOBAL /

Harga Emas Anjlok, Analis Bocorkan 3 Skenario Penurunan — Mana yang Paling Mungkin?


Kamis, 30 Oktober 2025 / 07:18 WIB
Harga Emas Anjlok, Analis Bocorkan 3 Skenario Penurunan — Mana yang Paling Mungkin?
ILUSTRASI. Analis Natixis Bernard Dahdah memprediksi tiga skenario penurunan harga emas dan menjelaskan level support penting yang mungkin diuji hingga 2026. REUTERS/Ajay Verma

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Harga emas global masih berada di bawah tekanan setelah anjlok hampir 11% dalam dua minggu terakhir.

Meski sempat naik lebih dari 1% ke level US$ 3.996,60 per ons, analis memperingatkan bahwa harga emas masih berisiko turun lebih dalam dalam waktu dekat.

Dalam riset terbarunya, Bernard Dahdah, Analis Logam Mulia di Natixis, memetakan tiga skenario penurunan harga emas dan memprediksi arah pergerakan harga hingga 2026.

Tiga Skenario Penurunan Harga Emas Menurut Natixis

Dahdah menyebut tiga level support (batas bawah harga) yang mungkin diuji jika tekanan jual berlanjut di pasar emas global.

Skenario Harga Emas Pemicu
Skenario Terburuk Sekitar $2.000/ons Harga terendah di atas biaya produksi penambang ($1.600/ons). Ini adalah "lantai" pamungkas.
Skenario Kedua $2.800/ons Harga yang lebih tinggi menyebabkan permintaan bank sentral melemah dan terjadi arus keluar investasi dari ETF yang didukung emas (yang saat ini hampir mencapai level tertinggi).
Skenario Ketiga Sekitar $3.450/ons Permintaan investasi relatif stabil, tetapi permintaan bank sentral mendingin (melambat).

Apa yang Bisa Menahan Penurunan?

Menurut Dahdah, ada kemungkinan harga emas tidak jatuh terlalu dalam jika bank sentral global mempertahankan kebijakan suku bunga rendah lebih lama dari perkiraan.

Namun, jika dolar AS menguat agresif, emas bisa kehilangan daya tariknya sebagai aset lindung nilai.

“Kunci utama ada pada arah dolar AS dan imbal hasil obligasi 10 tahun AS. Jika keduanya terus naik, harga emas berpotensi menembus di bawah level US$ 3.500,” ujar Dahdah dalam laporan Natixis.

Baca Juga: Malaysia Tegaskan Larangan Ekspor Rare Earth Mentah, Tak Mau Dikeruk Murah!

Prospek Jangka Panjang

Natixis memperkirakan harga emas akan cenderung stabil di kisaran US$ 3.600–3.800 per ons pada paruh pertama 2026.

Namun, volatilitas jangka pendek masih tinggi, terutama karena ketidakpastian ekonomi global dan ekspektasi inflasi.

“Kami melihat 2025 sebagai masa penyesuaian. Setelah itu, pasar emas akan mulai membentuk tren baru, terutama jika kebijakan moneter AS kembali longgar,” tulis Dahdah.

Kesimpulan

Tiga skenario Natixis menunjukkan bahwa meski tren jangka panjang emas tetap positif, investor harus waspada terhadap potensi koreksi lanjutan.

Faktor utama yang menentukan arah harga adalah kekuatan dolar AS, kebijakan suku bunga The Fed, dan aliran modal ke aset berisiko.

Tonton: Hartadinata Abadi HRTA Pasok Emas Batangan untuk Bank Muamalat

Sumber:

  • Natixis Research
  • Reuters
  • Bloomberg

Selanjutnya: Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali

Menarik Dibaca: Realme 15T Tonjolkan Textured Matte 4R Design dengan AirFlow VC Cooling

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×