| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 1.890.000 -7.000 -0,37%
USD/IDR 16.280 10,00 0,06%
IDX 7.944 80,88 1,03%
KOMPAS100 1.121 13,02 1,18%
LQ45 827 11,72 1,44%
ISSI 268 1,95 0,73%
IDX30 428 6,26 1,48%
IDXHIDIV20 493 6,23 1,28%
IDX80 124 1,67 1,36%
IDXV30 131 1,54 1,20%
IDXQ30 138 1,86 1,36%

Ini Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza yang Diterima Hamas, Israel Masih Pikir-Pikir!

Rabu, 20 Agustus 2025 / 15:26 WIB

ILUSTRASI. Palestinian Hamas militants stand guard on the day of the handover of hostages who had been held in Gaza since the deadly October 7, 2023 attack, to members of the International Committee of the Red Cross (ICRC) as part of a ceasefire and a hostages-prisoners swap deal between Hamas and Israel, in Gaza City, February 1, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KAIRO/JERUSALEM. Hamas pada Senin (19/8/2025) menyatakan menerima proposal gencatan senjata di Gaza selama 60 hari. Israel diperkirakan akan memberikan tanggapan resmi terhadap usulan ini pada akhir pekan.

Kesepakatan tersebut mencakup penghentian sementara pertempuran, pertukaran sandera dan tahanan, penarikan terbatas pasukan Israel, serta pembahasan menuju penghentian permanen konflik.

Seorang pejabat Hamas dan dua sumber keamanan Mesir yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kepada Reuters bahwa isi kesepakatan hampir identik dengan proposal yang sebelumnya diajukan Amerika Serikat awal tahun ini. Hamas sempat menolak usulan tersebut pada Juli lalu.

Berikut rincian utama isi kesepakatan:

Hamas akan membebaskan 10 sandera Israel yang masih hidup dan mengembalikan 18 jenazah sandera secara bertahap dalam periode 60 hari. Israel menyebut dari sekitar 50 sandera yang masih ditahan Hamas dan kelompok sekutunya, hanya 20 orang yang diyakini masih hidup.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 150 warga Palestina yang divonis penjara seumur hidup serta 50 warga Palestina dengan vonis lebih dari 15 tahun penjara.
Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan menyerahkan kembali 10 jenazah militan Palestina.
Israel akan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Pasukan Israel tidak sepenuhnya meninggalkan Gaza, tetapi akan mundur ke zona selebar sekitar 1 kilometer di sepanjang perbatasan utara dan timur Gaza, termasuk wilayah Beit Lahiya dan Shejaia.

Jika gencatan senjata ini mulai berlaku, Hamas dan Israel akan melanjutkan perundingan menuju kesepakatan permanen untuk mengakhiri konflik.