Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KARANG SCARBOROUGH, Laut China Selatan. Sebuah jet tempur China dilaporkan “mencegat” pesawat Filipina yang membawa jurnalis saat patroli di atas Karang Scarborough pada Rabu (13/8/2025), menurut pemerintah Manila.
Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah dua kapal China bertabrakan di wilayah tersebut saat diduga mencoba menghalangi misi suplai Filipina.
Seorang jurnalis Reuters yang berada di pesawat patroli Philippine Coast Guard (PCG) menyaksikan langsung momen ketika jet tempur China mendekati pesawat kecil jenis Cessna Caravan turboprop.
Baca Juga: Malaysia Siapkan Langkah Strategis Hadapi Ancaman di Laut China Selatan
Menurut juru bicara PCG Jay Tarriela, jet tempur itu sempat berada pada jarak sekitar 200 kaki (61 meter) dan bermanuver di belakang, di atas, dan di sisi pesawat.
Tarriela menyebut, ini menjadi bukti terbaru ketegangan yang terus berlanjut antara kedua negara di atol yang disengketakan tersebut.
“Selama penerbangan, mereka dicegat oleh jet tempur China,” kata Tarriela dalam konferensi pers usai kejadian.
Intersepsi itu berlangsung sekitar 20 menit. Dari kokpit, terdengar komunikasi radio dari salah satu dari dua kapal perang Angkatan Laut China yang terlihat di bawah, yang memerintahkan pesawat Filipina untuk “segera meninggalkan” wilayah tersebut.
Pada hari yang sama, dua kapal perang AS, kapal tempur pesisir USS Cincinnati dan kapal perusak USS Higgins terlihat sekitar 30 mil laut dari karang.
Militer China mengklaim telah “mengusir” kapal perusak AS setelah masuk tanpa izin, sementara Washington menyatakan mereka menjalankan operasi kebebasan navigasi yang sah.
Baca Juga: Beijing Rebut dan Klaim Gundukan Pasir Kecil di Laut China Selatan
Karang Scarborough terletak 200 km dari Filipina dan berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara tersebut. Wilayah ini dikenal memiliki perairan kaya ikan dan laguna yang terlindung.
Pada Senin, PCG mengirim tiga kapal untuk mengirim suplai kepada puluhan nelayan Filipina di atol itu.
Namun, kapal-kapal China diduga melakukan manuver berbahaya untuk menghalangi pengiriman, yang memicu tabrakan pertama yang diketahui antara dua kapal China di wilayah itu.
China belum mengonfirmasi adanya korban cedera dan mengabaikan tawaran bantuan medis maupun penyelamatan dari Manila.
Kementerian Pertahanan China maupun kedutaan besarnya di Manila belum memberikan komentar atas insiden ini.
Pada Senin, Penjaga Pantai China menyatakan telah mengambil langkah “diperlukan” untuk mengusir kapal Filipina dari perairan sekitar karang.
Amerika Serikat (AS) mengecam aksi “sembrono” Beijing tersebut.
Baca Juga: Kapal Penjaga Pantai Filipina Usir Kapal Perang China di Palauig, Zambales
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan melalui “garis sembilan putus” berbentuk U, klaim yang telah dibatalkan oleh putusan arbitrase internasional pada 2016. Putusan itu juga menyatakan blokade China terhadap Karang Scarborough adalah ilegal.
Meski demikian, China menolak putusan itu dan terus mempertahankan kehadiran di karang sejak merebutnya pada 2012, dengan menempatkan kapal penjaga pantai dan “milisi maritim”.
Selama patroli udara Rabu, setidaknya empat kapal penjaga pantai China dan beberapa kapal yang diidentifikasi PCG sebagai milisi maritim terlihat di sekitar area tersebut.
Selanjutnya: 5 Tren Warna Cat yang Menurut Desainer Akan Cepat Usang dan Membuat Anda Menyesal
Menarik Dibaca: 5 Tren Warna Cat yang Menurut Desainer Akan Cepat Usang dan Membuat Anda Menyesal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News