Sumber: VN Express | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Vietnam memimpin kawasan Asia Tenggara dalam konsumsi emas, mencapai 55 ton per tahun, menurut data World Gold Council (WGC) yang dikutip oleh seorang anggota parlemen Vietnam.
Melansir VN Express, Thach Phuoc Binh, anggota dari provinsi selatan Vinh Long, mengatakan pada pertemuan Majelis Nasional hari Kamis bahwa konsumsi emas negara itu tahun lalu (55 ton) melampaui Thailand (48,8 ton) dan Indonesia (47,3 ton).
Menurut WGC, ini adalah tahun ketiga berturut-turut konsumen Vietnam membeli lebih dari 55 ton, termasuk perhiasan, batangan, dan koin.
Namun, Binh menekankan bahwa sebagian besar emas ini tersimpan di brankas masyarakat —sebuah sumber daya besar yang tidak dikonversi menjadi modal untuk mendanai ekspansi ekonomi.
Emas di Vietnam biasanya lebih mahal daripada di tempat lain, dengan selisih harga kadang melebar hingga VND20 juta (US$ 760) per tael tahun ini.
Binh mengatakan akar penyebab masalah ini adalah kurangnya pasar emas yang transparan, modern, dan aman bagi investor.
Baca Juga: Strategi Starbucks di Tiongkok: Jual 60% Saham ke Perusahaan Lokal, Apa Untungnya?
Usulan pembentukan bursa emas nasional
Oleh karena itu, ia mengusulkan pembentukan bursa emas nasional (national gold exchange). Dengan bursa ini, masyarakat dapat menyimpan emas fisik mereka di brankas dan mendapatkan sertifikat elektronik yang dapat diperdagangkan.
Dengan adanya bursa tersebut, produk investasi lain seperti dana investasi emas (gold investment funds) dan obligasi beragun emas (gold-backed bonds) juga dapat dikembangkan, katanya.
Masyarakat bisa mendapat untung dari kenaikan harga emas sekaligus memungkinkan modal yang menganggur itu digunakan.
"Jika kita bisa membawa 10-15% dari emas yang dimiliki masyarakat ke dalam sistem keuangan, itu akan menjadi sumber pendanaan yang sangat berharga untuk infrastruktur, transformasi digital, dan inovasi teknologi, sekaligus menghilangkan keharusan untuk meningkatkan utang publik."
Baca Juga: Rare Earth Malaysia Siap Booming, PM Anwar Gelontorkan Rp 2,2 Triliun Bangun Pabrik
Harga emas domestik telah berulang kali mencetak rekor baru tahun ini, mendorong masyarakat antre berjam-jam untuk membeli logam mulia itu di tengah pasokan yang rendah.
Emas batangan saat publikasi diperdagangkan seharga VND 148,9 juta per tael, melonjak 77% sejak awal tahun.
Wakil Perdana Menteri Le Thanh Long mengatakan kerangka hukum yang diperlukan untuk mendirikan bursa emas sedang dipelajari oleh Bank Negara Vietnam (State Bank of Vietnam).
"Model baru ini akan membuat transaksi lebih transparan, dan diharapkan akan membantu mengontrol pasar."
Tonton: BREAKING NEWS! Harga Emas Mengerek Laju Inflasi Oktober Menjadi 0,28%
Kesimpulan:
Vietnam menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dalam hal konsumsi emas, mencapai 55 ton per tahun, namun sebagian besar cadangan ini tersimpan sebagai aset 'mati' yang tidak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Dengan harga emas domestik yang melonjak 77% karena kurangnya transparansi pasar, anggota parlemen Vietnam mengusulkan solusi radikal: mendirikan bursa emas nasional yang akan memungkinkan masyarakat mendepositokan emas fisik dan memperdagangkan sertifikat elektronik.
Tujuan utamanya adalah untuk menginjeksikan 10-15% dari simpanan emas ini kembali ke sistem keuangan, menjadikannya sumber pendanaan berharga untuk infrastruktur dan teknologi tanpa perlu meningkatkan utang publik, sebuah langkah yang saat ini sedang dikaji oleh Bank Negara Vietnam.
Selanjutnya: Kinerja WINS Tertekan Harga Minyak, Manajemen Optimistis Bisnisnya Masih Prospektif
Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Karier dan Keuangan Hari Ini Selasa 4 November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 










