kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.185   -130,00   -0,80%
  • IDX 7.891   99,40   1,28%
  • KOMPAS100 1.116   11,40   1,03%
  • LQ45 830   6,62   0,80%
  • ISSI 263   5,05   1,96%
  • IDX30 429   3,42   0,80%
  • IDXHIDIV20 493   4,89   1,00%
  • IDX80 124   0,94   0,76%
  • IDXV30 128   1,27   1,00%
  • IDXQ30 138   1,64   1,20%
GLOBAL /

OpenAI Kalahkan Grok dalam Pertandingan Catur, Terbukti Lebih Cerdas


Rabu, 13 Agustus 2025 / 14:01 WIB
OpenAI Kalahkan Grok dalam Pertandingan Catur, Terbukti Lebih Cerdas
ILUSTRASI. CEO OpenAI Sam Altman menghadiri sebuah acara untuk mempromosikan AI bagi bisnis di Tokyo, Jepang, 3 Februari 2025.

Sumber: BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Sebuah turnamen catur antar sistem kecerdasan buatan berhasil membuktikan bahwa produk OpenAI lebih baik dari Grok yang dimiliki oleh xAI.

Ajang adu cerdas sistem kecerdasan buatan atau AI kini dilakukan dengan cara unik. Sebuah turnamen catur dirancang secara khusus untuk diikuti para sistem AI terbaik di dunia.

Dilansir dari BBC, perlombaan ini tidak diikuti oleh sistem AI yang dirancang khusus untuk catur, tetapi oleh program AI yang dirancang untuk penggunaan sehari-hari.

Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan

Produk OpenAI Mengalahkan Grok

Dalam turnamen catur tersebut, model o3 milik OpenAI keluar sebagai juara dengan mengalahkan model Grok 4 milik xAI di final.

Menariknya, Elon Musk dan Sam Altman adalah sesama pendiri OpenAI. Altman tetap bersama OpenAI, sedangkan Musk mendirikan xAI yang melahirkan Grok, layanan AI unggulan di media sosial X.

Sistem AI milik Google, yakni Gemini, berhasil menjadi juara ketiga setelah mengalahkan model OpenAI yang lain.

Baca Juga: 10 AI Paling Cerdas di Dunia, Peringkat Pertama Punya IQ 135

Pedro Pinhata, seorang penulis untuk Chess.com, mengakui bahwa Grok nyaris tak melakukan kesalahan hingga babak semifinal. Namun, Grok dinilai melakukan banyak kesalahan langkah saat bertemu dengan o3 milik OpenAI di partai puncak.

"Permainan Grok yang sulit ditebak dan adanya kesalahan (blunder) memungkinkan o3 mengklaim serangkaian kemenangan yang meyakinkan," kata Pinhata.

Penilaian senada juga keluar dari grandmaster catur ternama, Hikaru Nakamura. Dalam siaran reaksi langsungnya, Hikaru mengatakan bahwa OpenAI tidak melakukan kesalahan di partai final.

"Grok membuat banyak kesalahan dalam permainan ini, tetapi OpenAI tidak," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Kemampuan Baru ChatGPT-5: Lebih Cepat, Lebih Cermat

Adu Cerdas AI di Papan Catur

Turnamen catur AI berlangsung di platform milik Google, Kaggle, yang memungkinkan ilmuwan data untuk mengevaluasi sistem mereka melalui kompetisi.

Turnamen unik ini diikuti oleh delapan model unggulan dari Anthropic, Google, OpenAI, xAI, serta wakil dari China, DeepSeek dan Moonshot AI.

Lewat turnamen ini, para pengembang menguji keterampilan model mereka di berbagai bidang seperti penalaran atau pengkodean.

Permainan catur yang kompleks dan penuh strategi membuatnya sering digunakan untuk menilai kemampuan model dalam mempelajari cara terbaik untuk mencapai hasil tertentu, dalam hal ini adalah mencari cara untuk menang dari lawan.

Baca Juga: Pesan Khusus Tim Cook untuk Karyawan Apple: Kita Harus Menangkan Persaingan AI

Tonton: Dirut Agrinas Mundur Buntut Birokrasi Berbelit, Evaluasi bagi Danantara

Selanjutnya: Bank Sinarmas Buka Suara Terkait Investasi di Obligasi WIKA yang Gagal Bayar

Menarik Dibaca: 2 Resep Bolu Tanpa Pengembang yang Lembut dan Super Simpel, 100% Berhasil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×