kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.778   0,00   0,00%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%
GLOBAL /

Raja Charles Kirim Pesan Damai Natal Saat Dunia Dihantui Perang


Jumat, 26 Desember 2025 / 06:58 WIB
Raja Charles Kirim Pesan Damai Natal Saat Dunia Dihantui Perang
ILUSTRASI. Raja Charles III mengajak masyarakat untuk kembali mengedepankan kebaikan dan persatuan dalam pesan Natalnya. (dok/Media Vatikan)

Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Di tengah bayang-bayang perang Ukraina, perpecahan akibat isu imigrasi, serta maraknya politik yang memicu kemarahan dan kebencian, Raja Charles III mengajak masyarakat untuk kembali mengedepankan kebaikan dan persatuan dalam pesan Natalnya.

Mengutip AP, dalam pidato Natal tahunan yang disampaikan dari Westminster Abbey, Raja Charles menekankan bahwa kisah Natal, tentang para majus dan gembala yang berjalan menembus malam demi menemukan sang Juru Selamat, mengajarkan bahwa manusia bisa menemukan kekuatan melalui kebersamaan dan kebaikan sesama.

Menurut Charles, nilai-nilai tersebut tetap relevan hingga kini, terutama di masa penuh ketidakpastian. Semua agama besar, katanya, menjunjung cara hidup yang menumbuhkan harapan dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Perdamaian, lanjutnya, bisa lahir dari sikap saling memaafkan, mengenal tetangga, menghormati satu sama lain, dan membangun persahabatan baru.

Dengan keberagaman masyarakat yang ada, Charles menilai justru di situlah letak kekuatan untuk memastikan bahwa kebenaran dapat mengalahkan kesalahan.

Pidato ini ditutup dengan lagu Natal yang dinyanyikan oleh paduan suara asal Ukraina, sebuah simbol solidaritas di tengah konflik yang masih berlangsung di Eropa. Pesan tersebut disampaikan ketika para pemimpin Eropa berupaya menjaga dukungan terhadap Ukraina, di tengah tanda-tanda menurunnya kesabaran Presiden AS Donald Trump terhadap sekutu tradisional Amerika di Eropa.

Baca Juga: Buffett Peringatkan Bahaya Video AI: 'Oracle of Omaha' Cuma Satu

Di dalam negeri, Inggris sendiri tengah menghadapi situasi politik yang kian memanas, seiring kesulitan pemerintah Perdana Menteri Keir Starmer dalam mengendalikan imigrasi ilegal dan memperbaiki layanan publik.

Sebagai kepala simbolis Gereja Inggris, Raja Charles memilih Westminster Abbey untuk menegaskan tema “ziarah” dalam pidatonya. Gereja bersejarah itu bukan hanya tempat penobatan dan pernikahan kerajaan, tetapi juga pusat ziarah tahunan untuk mengenang Edward the Confessor, raja Inggris awal yang dikanonisasi sebagai santo.

Charles mengatakan bahwa ziarah bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan menuju masa depan sambil menengok kembali masa lalu untuk belajar dari pelajarannya.

Pada pagi hari Natal, Raja Charles dan keluarganya juga melakukan “ziarah kecil” dengan berjalan kaki menuju Gereja St. Mary Magdalene di kawasan Sandringham Estate. Ia didampingi Ratu Camilla, Pangeran William dan Kate, serta anak-anak mereka, Pangeran George dan Louis serta Putri Charlotte, dan menyempatkan diri menyapa masyarakat usai kebaktian.

Charles juga menyinggung peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II yang berlangsung awal tahun ini. Menurutnya, meski jumlah veteran yang masih hidup semakin sedikit, dunia tidak boleh melupakan keberanian, pengorbanan, dan solidaritas masyarakat saat menghadapi tantangan besar.

Baca Juga: US$ 100 Bisa Jadi US$ 500? Ini Alasan Kiyosaki Bertaruh pada Perak

Nilai-nilai itulah, kata Charles, yang membentuk Inggris dan negara-negara Persemakmuran. Di tengah perpecahan, baik di dalam negeri maupun global, nilai tersebut tidak boleh ditinggalkan.

Pidato Natal Raja Inggris disaksikan jutaan orang di Inggris dan negara-negara Persemakmuran, dan menjadi salah satu momen langka di mana Raja Charles dapat menyampaikan pandangan pribadinya tanpa arahan pemerintah.

Pidato tahun ini juga disampaikan hanya dua pekan setelah Charles muncul di televisi dan menyampaikan kabar baik dari tim medisnya, yang memungkinkan ia mengurangi intensitas perawatan kanker pada tahun depan. Raja Charles didiagnosis kanker pada awal 2024, dan kini memasuki fase pemantauan lanjutan.

Pesan Natal tersebut disertai video kegiatan keluarga kerajaan, termasuk momen bersejarah kunjungan Raja Charles ke Vatikan. Dalam kunjungan itu, pemimpin Gereja Inggris dan Gereja Katolik untuk pertama kalinya sejak era Raja Henry VIII berdoa bersama, menandai langkah penting dalam rekonsiliasi dua gereja yang terpisah selama berabad-abad.

Pesan Raja Charles jelas: selalu ada harapan untuk memulai kembali. Perdamaian tetap mungkin terwujud.

Tonton: Pemerintah Sebut Penempatan 100% DHE SDA di Himbara Tidak Rugikan Bank Swasta

Kesimpulan

Pesan Natal Raja Charles III menegaskan bahwa di tengah konflik global, polarisasi politik, dan ketidakpastian masa depan, nilai-nilai dasar kemanusiaan, seperti kebaikan, empati, persatuan, dan belajar dari sejarah, tetap menjadi fondasi utama untuk menciptakan perdamaian. Pesan ini sekaligus menjadi refleksi personal sang raja yang tengah berjuang melawan penyakit, namun tetap menyuarakan optimisme dan harapan.

Selanjutnya: Katalog Promo JSM Alfamart Spesial Gajian Periode 26-28 Desember 2025

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Spesial Gajian Periode 26-28 Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×