kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.649   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.174   -10,34   -0,13%
  • KOMPAS100 1.138   -5,82   -0,51%
  • LQ45 833   -3,84   -0,46%
  • ISSI 282   -1,65   -0,58%
  • IDX30 438   -2,26   -0,51%
  • IDXHIDIV20 505   -3,80   -0,75%
  • IDX80 128   -0,78   -0,61%
  • IDXV30 136   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 139   -0,86   -0,61%
GLOBAL /

Rekor Baru di 2026! Tapi Bank Dunia Peringatkan Reli Emas Bakal Berakhir di 2027


Jumat, 31 Oktober 2025 / 06:59 WIB
Rekor Baru di 2026! Tapi Bank Dunia Peringatkan Reli Emas Bakal Berakhir di 2027
ILUSTRASI. Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan reli ke rekor tertinggi pada 2026.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan reli ke rekor tertinggi pada 2026. Namun, Bank Dunia mengingatkan investor agar tidak terlalu euforia: kenaikannya diperkirakan hanya sekitar 5%, jauh melambat dibanding lonjakan 50% pada tahun ini.

Mengutip Kitco.com, dalam laporan prospek komoditas terbarunya, Bank Dunia memproyeksikan harga emas akan rata-rata berada di level US$ 3.575 per ons pada 2026. Sementara harga perak diprediksi rata-rata US$ 41 per ons, atau naik 7,9% dari rata-rata harga saat ini.

Namun, reli logam mulia ini diperkirakan akan berakhir pada 2027. Bank Dunia memperkirakan harga emas akan turun menjadi sekitar US$ 3.375 per ons, atau terkoreksi lebih dari 5% dari tahun sebelumnya. Harga perak juga diproyeksikan melemah ke US$ 37 per ons, turun hampir 10%.

Tabel prediksi harga emas dan perak

Komoditas Tahun Harga Rata-Rata (per ons) Perubahan (vs. Tahun Sebelumnya)
Emas 2026 US$ 3.575 Naik $\approx$ 5% (dari 2025)
Perak 2026 US$ 41 Naik 7,9%
--- --- --- ---
Emas 2027 US$ 3.375 Turun –5%
Perak 2027 US$ 37 Melemah –10%

Sumber: Bank Dunia

Menurut analis Bank Dunia, reli beberapa bulan terakhir didorong terutama oleh permintaan investasi, diperkuat oleh kombinasi faktor geopolitik, kekhawatiran makroekonomi, dan ketidakpastian kebijakan yang tinggi—semuanya dibarengi dengan pelemahan dolar AS dan pelonggaran kebijakan moneter AS.

Bank Dunia memproyeksikan harga emas naik 42% secara tahunan pada 2025, sebuah lonjakan yang disebut mirip dengan reli besar terakhir pada 1979–1980 ketika harga emas hampir dua kali lipat akibat inflasi AS yang melonjak, lonjakan harga minyak, dan ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Harga Emas Anjlok, Analis Bocorkan 3 Skenario Penurunan — Mana yang Paling Mungkin?

Namun kali ini, inflasi dan gangguan energi tidak seintensif saat itu. Faktor pembeda utama justru adalah pembelian emas besar-besaran oleh bank sentral di berbagai negara.

Meski diperkirakan menghadapi tekanan jual pada 2027, Bank Dunia menilai harga emas tetap akan berada di level tinggi.

“Meski ada moderasi, harga emas pada 2026 masih diproyeksikan lebih dari 180% di atas rata-rata periode 2015–2019,” tulis laporan itu.

Bank Dunia bahkan lebih optimistis terhadap perak tahun depan. Permintaan investasi dan industri yang kuat diperkirakan terus mendorong kenaikan harga.

“Permintaan perak akan terus tumbuh stabil, mencerminkan peran gandanya sebagai aset lindung nilai sekaligus bahan penting di sektor energi terbarukan dan produksi semikonduktor,” tulis Bank Dunia.

Tonton: Hartadinata Abadi HRTA Pasok Emas Batangan untuk Bank Muamalat

Namun, lembaga tersebut juga mengingatkan ada risiko ke atas terhadap proyeksi harga. Jika ketegangan geopolitik atau ketidakpastian kebijakan kembali meningkat, arus masuk ke aset safe haven seperti emas dan perak bisa melonjak, mendorong harga melampaui proyeksi saat ini.

Sebaliknya, jika ketegangan global mereda dan kebijakan moneter kembali mengetat, minat terhadap aset safe haven bisa melemah.

Selanjutnya: Paramount Land Sukses Jual Ludes Unit Pasar Modern Maggiore Fresh Market

Menarik Dibaca: Xiaomi 17 Air Siap Saingi iPhone Air, Cek Mana yang Lebih Woth It untuk Dibeli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×