Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sebuah dompet Bitcoin yang sudah lama tidak aktif—yang pertama kali digunakan di masa-masa awal jaringan, yaitu tahun 2009—baru saja memindahkan 150 BTC, yang nilainya lebih dari US$ 16 juta atau setara dengan Rp 265 miliar (kurs Rp 16.600), setelah tidur selama 14 tahun.
Melansir Cointelegraph.com, dompet ini awalnya digunakan untuk menambang Bitcoin antara April dan Juni 2009, dan terakhir aktif pada Juni 2011 ketika ia menggabungkan 4.000 BTC ke dalam satu alamat.
Kekayaan Bersejarah Sang 'Paus'
Data on-chain (data yang tercatat di blockchain) menunjukkan bahwa whale (paus/pemilik Bitcoin dalam jumlah sangat besar) ini dulunya mungkin mengendalikan hingga 7.850 BTC di berbagai dompet.
Analis blockchain, Emmett Gallic, berkomentar:
"Seorang Paus yang dulunya memiliki 8.000 BTC mengaktifkan dompet baru dari Era Satoshi Bitcoin. Dia terus menjual, dan kini Bitcoin-nya tersisa 3.850 BTC setelah memindahkan 150 BTC hari ini. Strategi God Level DCA (Dollar Cost Averaging)!"
Menurut data dari mempool.space, saldo dompet tersebut saat ini adalah 3.850 BTC setelah pergerakan terakhir ini.
Baca Juga: Deal Besar AS-China: China Bakal Borong Kedelai dan Pembatasan Rare Earth Dicabut!
Bukan yang Pertama Kali
Fenomena bangkitnya dompet-dompet lama ini bukanlah hal yang unik.
Pada bulan Juli, whale era Satoshi lainnya yang memegang 80.201 BTC memindahkan seluruh kepemilikannya ke Galaxy Digital setelah tidak aktif selama 14 tahun.
Menurut analis on-chain, Willy Woo, whale yang memiliki lebih dari 10.000 BTC telah secara konsisten menjual sejak 2017, seiring dengan meningkatnya minat institusional.
Implikasi Pasar: Perlu Khawatir?
Meskipun sebagian trader melihat transfer ini sebagai sinyal potensi tekanan jual dari para early adopter (pemilik awal), para analis berpendapat bahwa aktivitas semacam itu bukanlah alasan untuk khawatir. Pasalnya, pembeli baru secara aktif terus masuk ke pasar.
Tonton: Donald Trump Salah Satu Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia, Berapa Nilainya?
Dinamika ini mencerminkan kedewasaan dan likuiditas ekosistem Bitcoin yang makin besar, di mana koin-koin lama menemukan pemilik baru karena permintaan pasar yang tetap tinggi.
Selanjutnya: HP Gaming Redmagic 11 Pro, Gunakan Baterai 8000 mAh dan RAM Jumbo
Menarik Dibaca: IHSG Berpotensi Turun Lagi, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini dari Sinarmas (27/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













