Sumber: Investing News,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Senin (3/11/2025), harga emas sedikit mengalami penguatan. Hal ini menunjukkan pemulihan setelah mengalami kerugian selama dua minggu berturut-turut.
Kenaikan ini terjadi di tengah ketidakpastian mengenai pemotongan suku bunga AS di masa depan dan meredanya ketegangan dagang, yang sebelumnya mengurangi permintaan untuk logam safe-haven ini.
Data Reuters menunjukkan, harga emas spot tercatat nyaris tidak berubah di level US$ 4.002,35 per ons pada pukul 13.32 waktu New York. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% menjadi US$ 4.014 per ons.
Berdasarkan laporan Investing.com, harga emas turun lebih dari 2% minggu lalu, menandai kerugian mingguan kedua berturut-turut. Namun, logam mulia ini berhasil mencatat kenaikan bulanan hampir 4% untuk bulan Oktober.
Emas Tertekan oleh Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
Melemahnya harga emas terjadi meskipun Federal Reserve (Bank Sentral AS) memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu—sebuah langkah yang biasanya mendukung aset non-bunga seperti emas.
Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut "bukanlah hal yang pasti" meredam optimisme investor.
Nada hati-hati Powell, yang digaungkan oleh pejabat The Fed lainnya, telah mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi pemangkasan lain pada bulan Desember. Hal ini mendorong dolar AS menguat dan menekan harga emas batangan.
Baca Juga: Warning Bagi Konsumen Emas! Ini Dampak Keputusan Pajak Emas Tiongkok ke Pasar Global
Indeks Dolar AS berada di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Senin, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.
Meredanya Ketegangan Dagang Jadi Beban Tambahan
Prospek emas semakin diredam oleh meredanya ketegangan geopolitik. Pertemuan yang diawasi ketat antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Busan minggu lalu berakhir dengan janji kedua pemimpin untuk mengurangi hambatan perdagangan.
Diskusi tersebut dilaporkan mencakup kerangka kerja untuk pengurangan tarif AS dan komitmen Tiongkok untuk meningkatkan impor barang-barang Amerika.
Perdamaian ini, meskipun belum menjadi kesepakatan dagang komprehensif, membantu menenangkan kekhawatiran pasar setelah gesekan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia. Meredanya ketegangan ini menurunkan permintaan safe-haven, yang semakin menekan harga emas.
Baca Juga: Konsumsi Emas Negara Tetangga RI Ini Pecahkan Rekor Asia Tenggara: 55 Ton Setahun
Harga emas spot juga mendapat tekanan baru setelah Tiongkok mengumumkan penghentian rabat pajak untuk beberapa pengecer, yang pada dasarnya mengakhiri offset PPN saat menjual emas yang dibeli dari Shanghai Gold Exchange.
"Langkah ini akan mencakup emas investasi dan non-investasi, dan pada dasarnya membuat emas menjadi lebih mahal bagi konsumen Tiongkok," kata analis di ING.
Logam Industri Terdiam di Tengah Data Tiongkok yang Lemah
Logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan, sementara logam industri tertekan oleh data aktivitas pabrik Tiongkok yang lemah.
Kontrak Berjangka Perak naik 0,7% menjadi US$ 48,495 per ounce, sementara Kontrak Berjangka Platinum melonjak 1,8% menjadi US$ 1.604,25/oz.
Kontrak Berjangka Tembaga di London Metal Exchange naik tipis 0,2% menjadi US$ 10.910,95 per ton, dan Kontrak Berjangka Tembaga AS naik 0,4% menjadi US$ 5.1080 per pon.
Tonton: Harga Emas Antam Kembali Tergerus Hari Ini (3 November 2025)
Kesimpulan:
Harga emas global menunjukkan pemulihan minor pada hari Senin setelah merugi selama dua minggu berturut-turut, namun logam safe-haven ini masih tertekan oleh dua faktor besar: ketidakpastian suku bunga The Fed yang enggan menjanjikan pemotongan lebih lanjut, dan meredanya ketegangan dagang AS-Tiongkok, yang mengurangi kebutuhan investor akan aset aman.
Selain tantangan eksternal, tekanan internal di Tiongkok juga muncul seiring penghapusan rabat PPN emas yang akan membuat logam tersebut lebih mahal bagi konsumen.
Selanjutnya: Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
Menarik Dibaca: IHSG Berpeluang Menguat, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (4/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 
 
 










