kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%
GLOBAL /

Surat PHK Bocor! Karyawan Dipecat, Baca Email Layoff Meta yang Picu Kontroversi


Senin, 27 Oktober 2025 / 03:00 WIB
Surat PHK Bocor! Karyawan Dipecat, Baca Email Layoff Meta yang Picu Kontroversi
ILUSTRASI. Meta, perusahaan induk dari Instagram dan Facebook, telah menarik perhatian sejak awal tahun ini setelah Mark Zuckerberg mengeluarkan peringatan akan adanya pemotongan besar-besaran pada tenaga kerjanya. REUTERS/Carlos Barria

Sumber: The Street | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Meta, perusahaan induk dari Instagram dan Facebook, telah menarik perhatian sejak awal tahun ini setelah Mark Zuckerberg mengeluarkan peringatan akan adanya pemotongan besar-besaran pada tenaga kerjanya.

Melansir The Street, dalam memo yang dikirim Januari lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa perusahaan akan menghilangkan sekitar 3.600 pekerjaan, atau kurang lebih 5% dari total tenaga kerja, demi fokus berinvestasi pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), pengembangan kacamata pintar, dan "masa depan media sosial."

Ia menegaskan bahwa pemotongan ini akan didasarkan pada kinerja, menyebut tahun ini akan menjadi "tahun yang intens."

"Saya memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan memindahkan para pekerja yang berkinerja rendah lebih cepat," ujar Zuckerberg dalam memo tersebut. "Kami biasanya menangani orang yang tidak memenuhi ekspektasi selama setahun penuh, tetapi kini kami akan melakukan pemotongan berbasis kinerja yang lebih ekstensif selama siklus ini."

Baca Juga: Tarif AS Naik, Dolar Menguat — IMF Peringatkan Risiko Ganda untuk Asia

Rangkaian Kontroversi dan PHK Massal

Rencana layoff Meta telah bergulir secara dramatis selama beberapa bulan terakhir, menimbulkan sejumlah kontroversi:

  • Putaran Pertama (Februari): Hampir 4.000 karyawan di AS, Eropa, dan Asia terkena dampaknya.
  • Reaksi Balik: Meta menghadapi kecaman dari karyawan yang di-PHK. Mereka mengklaim bukan berkinerja rendah karena menerima peringkat "Atau Di Atas Ekspektasi" dalam tinjauan paruh tahun 2024.
  • Reality Labs (April): Lebih dari 100 karyawan di divisi Reality Labs (yang mengembangkan virtual reality dan teknologi wearable) dirumahkan.
  • Instruksi Kontroversial (Juni): Meta dilaporkan mengirim memo kepada para manajer, menginstruksikan mereka untuk memberikan peringkat "di bawah ekspektasi" kepada 15% hingga 20% karyawan di tim besar dalam tinjauan kinerja tengah tahun, demi membantu "mengambil keputusan exit."

Putaran PHK Terbaru Menjelang Liburan

Meta baru-baru ini melakukan putaran PHK besar lainnya tepat sebelum musim liburan, memangkas 600 karyawan di divisi Meta Superintelligence Labs, unit yang bertanggung jawab mengembangkan teknologi AI.

Langkah ini dilakukan tak lama setelah Meta merampungkan investasi hampir US$ 15 miliar di Scale AI pada bulan Juni, yang berujung pada penunjukan CEO Scale, Alexandr Wang, sebagai Chief AI Officer Meta.

Tonton: Biaya Pengamanan Mark Zuckerberg Terbesar Dibandingkan Bos Perusahaan Teknologi Lainnnya

Dalam memo kepada karyawan mengenai pemotongan di divisi Superintelligence Labs yang bocor, Wang menjelaskan bahwa mengurangi jumlah pekerja di departemen tersebut justru akan mempermudah pengambilan keputusan, menurut laporan Business Insider baru-baru ini.

"Dengan mengurangi ukuran tim kami, lebih sedikit percakapan yang diperlukan untuk mengambil keputusan, dan setiap orang akan menjadi lebih menanggung beban dan memiliki lebih banyak ruang lingkup dan dampak," tulis Wang.

Ia menambahkan bahwa perusahaan sedang "mendukung mayoritas yang terdampak dalam menemukan peran baru di perusahaan."

Layoff ini sejalan dengan tren yang berkembang dan memprihatinkan di korporasi Amerika. Menurut survei terbaru dari Resume.org, sejauh tahun ini, 39% perusahaan telah melakukan PHK, dan 35% lainnya diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan sebelum tahun berakhir.

Selanjutnya: Sinyal Bahaya: Warren Buffett Simpan Uang Tunai Lebih Banyak dari The Fed!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×