kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%
GLOBAL /

Tiongkok Cabut Larangan Chip Nexperia, Asal untuk Penggunaan Sipil


Senin, 10 November 2025 / 05:28 WIB
Tiongkok Cabut Larangan Chip Nexperia, Asal untuk Penggunaan Sipil
ILUSTRASI. Tiongkok telah memberikan pengecualian terhadap kontrol ekspor chip Nexperia untuk aplikasi sipil. Foto: wikipedia.org

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Minggu (9/11/2025) mengatakan bahwa Tiongkok telah memberikan pengecualian terhadap kontrol ekspor chip Nexperia untuk aplikasi sipil. Langkah ini akan membantu meredakan kekurangan pasokan bagi produsen mobil dan pemasok otomotif global.

Reuters melaporkan, pengumuman ini adalah sinyal terkuat dari Beijing bahwa mereka akan melonggarkan tekanan pada industri otomotif global yang disebabkan oleh pembatasan ekspor. Pembatasan tersebut diberlakukan setelah pemerintah Belanda mengambil alih kendali Nexperia, produsen besar chip dasar yang digunakan dalam sistem kelistrikan otomotif.

Nexperia sendiri berbasis di Belanda tetapi dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, Wingtech.

Kementerian Perdagangan Tiongkok tidak merinci apa yang dimaksud dengan "penggunaan sipil", tetapi pengumuman ini menyusul pernyataan dari perusahaan Jerman dan Jepang yang mengatakan bahwa pengiriman chip Nexperia buatan Tiongkok sudah dilanjutkan.

Meskipun demikian, hubungan bilateral antara Tiongkok dan Belanda, dan dampaknya ke Uni Eropa, kemungkinan akan tetap tegang sampai sengketa mengenai kepemilikan dan operasional Nexperia diselesaikan.

Baca Juga: Trump Klaim Warga AS Akan Terima Dividen Tarif Rp 33 Juta, dalam Bentuk Apa?

Pemerintah Belanda mengambil alih kendali Nexperia pada 30 September. Mereka mengatakan bahwa Wingtech berencana memindahkan produksi perusahaan di Eropa ke Tiongkok, dan hal ini akan menimbulkan ancaman terhadap keamanan ekonomi Eropa.

Tiongkok merespons dengan memutus ekspor chip jadi perusahaan tersebut (yang sebagian besar dikemas di Tiongkok). Meskipun demikian, Tiongkok mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan mulai menerima aplikasi untuk pengecualian setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 30 Oktober.

Kementerian Perdagangan Tiongkok berulang kali mengatakan mereka melindungi rantai pasokan chip global sementara Belanda gagal mengambil tindakan untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

Tonton: Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI

Pernyataan kementerian pada hari Minggu mengatakan bahwa Tiongkok berharap Uni Eropa akan "lebih mengintensifkan" upaya untuk mendesak pihak Belanda mencabut penyitaan Nexperia. 

"Tiongkok menyambut Uni Eropa untuk terus memanfaatkan pengaruhnya guna mendesak Belanda segera memperbaiki tindakannya yang keliru," tambah kementerian itu.

Kesimpulan:

Tiongkok mengumumkan pelonggaran pembatasan ekspor chip Nexperia, sebuah produsen chip otomotif yang dimiliki Tiongkok tetapi disita oleh pemerintah Belanda karena alasan keamanan ekonomi. Keputusan Tiongkok untuk memberikan pengecualian ekspor (khusus untuk penggunaan sipil) ini bertujuan meredakan krisis pasokan chip yang melanda industri otomotif global, yang merupakan hasil dari pembalasan Tiongkok atas penyitaan Nexperia oleh Belanda. Meskipun langkah ini meredakan tekanan rantai pasokan, Tiongkok menggunakan pengumuman ini untuk menekan Uni Eropa agar membujuk Belanda mencabut penyitaan tersebut, menunjukkan bahwa perselisihan mengenai kepemilikan teknologi strategis antara Tiongkok dan Eropa masih jauh dari selesai.

Selanjutnya: Pergerakan Saham Sido Muncul (SIDO) Jelang Cum Dividen Hari ini, Senin (10/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×