kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.640   5,00   0,03%
  • IDX 8.103   -14,06   -0,17%
  • KOMPAS100 1.129   0,16   0,01%
  • LQ45 825   -0,03   0,00%
  • ISSI 283   -0,16   -0,06%
  • IDX30 434   0,37   0,09%
  • IDXHIDIV20 502   0,42   0,08%
  • IDX80 127   0,25   0,20%
  • IDXV30 137   0,69   0,51%
  • IDXQ30 139   0,42   0,31%
GLOBAL /

Trader yang Ramal Shutdown AS: Bitcoin Bisa Jatuh 40%, Lalu Terbang ke US$ 250.000!


Selasa, 28 Oktober 2025 / 07:07 WIB
Trader yang Ramal Shutdown AS: Bitcoin Bisa Jatuh 40%, Lalu Terbang ke US$ 250.000!
ILUSTRASI. Seorang trader memperingatkan para pengikutnya pekan lalu bahwa kebuntuan politik di Washington bakal mengguncang pasar tradisional dan kripto.

Sumber: The Street | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Seorang trader yang dikenal lewat grup Telegram “1000 Crypto Trading”, dengan lebih dari 1.000 anggota aktif, kembali bikin heboh setelah ramalannya tentang penutupan pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) terbukti. Kini, ia kembali mengeluarkan peringatan baru yang tak kalah berani.

Mengutip The Street, ia memperingatkan para pengikutnya pekan lalu bahwa kebuntuan politik di Washington bakal mengguncang pasar tradisional dan kripto, memicu aksi jual tajam Bitcoin sebelum akhirnya terjadi rebound besar-besaran.

“Penutupan ini akan menghancurkan likuiditas terlebih dahulu, baru memperbaikinya nanti,” tulisnya sebelum tenggat pendanaan berakhir. 

“Siap-siap koreksi Bitcoin 30–40%, lalu reli terbesar dekade ini. Target BTC ke US$250.000 masih terbuka,” tambahnya.

Saat ia menulis itu, harga Bitcoin masih bertengger di kisaran US$ 110.000, didorong oleh minat institusional dan permintaan tinggi dari ETF kripto. Namun beberapa hari kemudian, kongres AS gagal meloloskan paket anggaran, memicu penutupan sebagian operasi pemerintahan.

Baca Juga: Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 4.000, Ini Biang Keroknya

Peringatan yang Tepat Waktu

Trader yang dikenal dengan nama CryptoOracle ini menilai penutupan pemerintah akan sementara memperkuat dolar AS dan menguras likuiditas dari pasar, memaksa Bitcoin jatuh tajam sebelum kembali melanjutkan tren naiknya.

“Dunia masih bergantung pada likuiditas dolar,” ujarnya dalam grup. “Begitu aliran itu berhenti, bahkan Bitcoin pun megap-megap — tapi justru di saat itu, para pemegang kuat mulai memborong lagi.”

CryptoOracle masih mempertahankan target koreksi di area US$ 65.000–US$ 75.000, yang ia sebut sebagai “zona ketakutan”. Di wilayah inilah, menurutnya, akan terjadi aksi likuidasi besar dan kepanikan sebelum reli tinggi berikutnya.

Begitu AS menyetujui kesepakatan pendanaan dan likuiditas makro kembali pulih, ia percaya Bitcoin akan memulihkan tren bullish-nya — bahkan bisa menembus US$ 250.000 dalam dua tahun ke depan.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Serbuan Besar ke Bitcoin: FOMO Nyata, Jangan Terlambat!

Mengapa Ramalannya Penting

Penutupan pemerintahan AS terjadi ketika Kongres gagal meloloskan undang-undang anggaran, membuat sebagian operasi federal berhenti dan mengguncang kepercayaan ekonomi.

Secara historis, shutdown memang sering menekan sentimen pasar dan pertumbuhan jangka pendek. Namun kali ini, kripto jadi pusat perhatian.

Per 27 Oktober, serikat pekerja federal terbesar di AS mendesak Partai Demokrat untuk menyetujui rancangan undang-undang sementara dari Partai Republik agar pemerintahan bisa kembali beroperasi. Kebuntuan ini kini menjadi shutdown terpanjang kedua dalam sejarah AS, membuat sekitar 900.000 pegawai federal dirumahkan tanpa gaji.

Peran Bitcoin yang unik — sebagai aset berisiko sekaligus lindung nilai terhadap salah urus fiskal — membuatnya sangat sensitif terhadap gejolak makro seperti ini.
Sebagian investor memilih dolar untuk berlindung, namun sebagian lainnya melihat kekacauan ini sebagai bukti kenapa aset terdesentralisasi seperti Bitcoin dibutuhkan.

CryptoOracle tetap optimistis terhadap masa depan Bitcoin. Ia meyakini bahwa setelah shutdown berakhir, injeksi likuiditas dan penyesuaian fiskal justru akan menjadi bahan bakar bagi reli besar berikutnya.

Tonton: Heboh, SpaceX Milik Elon Musk Pindahkan Bitcoin Senilai Lebih dari Rp 2,2 Triliun

“Rasa sakit akan datang lebih dulu, baru harga menemukan titik barunya,” tulisnya. “Reset ini akan membersihkan leverage, membunuh keserakahan — dan membuka jalan bagi breakout sejati menuju US$ 250.000.”

Selanjutnya: Inspirasi Kostum Halloween 2025, Dari Wednesday hingga Aunt Gladys Weapons

Menarik Dibaca: Inspirasi Kostum Halloween 2025, Dari Wednesday hingga Aunt Gladys Weapons

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×