Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Donald Trump secara tegas menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, seiring dengan semakin dalamnya perselisihan dagang antara AS dan Kanada.
Melansir The Telegraph, Presiden AS itu mengatakan ia tidak akan bertemu dengan PM Kanada "untuk sementara waktu," meskipun Carney telah berupaya keras untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan.
Pada hari Minggu (26/10/2025), Trump mengumumkan akan menaikkan tarif untuk barang-barang Kanada sebesar 10% tambahan dan menghentikan semua pembicaraan dagang.
Keputusan ini diambil setelah apa yang ia sebut sebagai kampanye iklan anti-tarif "palsu" yang menampilkan mendiang mantan presiden Ronald Reagan.
Saat berada di pesawat Air Force One, Trump ditanya apakah ia akan bertemu dengan PM Kanada Carney di KTT APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Korea akhir pekan ini.
"Saya tidak ingin bertemu dengannya, tidak," jawabnya.
"Saya tidak akan bertemu dengannya untuk sementara waktu... Salah satu negara yang paling sulit dihadapi adalah Kanada, meskipun saya sangat mencintai Kanada itu sendiri dan rakyat Kanada."
Baca Juga: Sambil Ngopi Sama Kaisar, Trump Kunci Investasi Jepang US$ 550 Miliar!
Namun, Doug Ford, Perdana Menteri Ontario yang pemerintahannya mensponsori iklan tersebut, sama sekali tidak menyesal. Ia justru mengatakan: "Kami telah mencapai tujuan kami, untuk memastikan percakapan itu dimulai dengan rakyat Amerika, dan dengan pejabat terpilih mereka, dan my goodness, itu sudah dimulai dengan baik."
"Iklan terbaik yang pernah tayang, saya jamin."
"Niat saya tidak pernah untuk menusuk mata presiden. Niat saya adalah untuk memberi tahu rakyat Amerika bahwa ini serius dan akan mengorbankan pekerjaan Anda jika kita tidak memiliki kesepakatan dagang yang adil dengan teman dan sekutu terdekat Anda."
Sementara itu, di sela-sela KTT di Malaysia, Carney mengatakan ia siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Trump setelah perselisihan tersebut.
Dia menyatakan: "Kami siap untuk duduk bersama Amerika Serikat, saya sendiri dengan presiden, rekan-rekan saya dengan rekan-rekan mereka, ketika AS siap untuk duduk."
Dia menambahkan bahwa ia belum melakukan kontak apa pun dengan presiden AS di Kuala Lumpur.
Tonton: Donald Trump Ingin Pemerintah AS Punya Saham di Industri Komputasi Kuantum
Pada hari yang sama, saham global melonjak setelah Trump mengatakan ia "akan mencapai kesepakatan" ketika bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping akhir pekan ini.
Presiden AS itu mendarat di Jepang hari ini, di mana ia bertemu dengan Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran di Tokyo. Ia akan bertemu Sanae Takaichi, perdana menteri wanita pertama negara itu, pada hari Selasa.
Selanjutnya: MSCI Ingin Ubah Cara Hitung Free Float Saham Di BEI, Ini Efeknya Terhadap Saham MSCI
Menarik Dibaca: 30 Ucapan Sumpah Pemuda 2025 Penuh Semangat Nasionalisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













