Sambil Ngopi Sama Kaisar, Trump Kunci Investasi Jepang US$ 550 Miliar!

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump menerima sambutan layaknya bangsawan pada hari Senin (26/10/2025) di Jepang. Ini adalah etape terbaru dari tur Asia lima harinya, yang diharapkan akan berpuncak pada kesepakatan gencatan senjata perang dagang dengan Presiden China Xi Jinping.

Trump, yang melakukan perjalanan luar negeri terpanjang sejak menjabat pada Januari lalu, sudah mengumumkan kesepakatan dengan empat negara Asia Tenggara selama singgahan pertamanya di Malaysia. Kini, ia diharapkan bertemu Xi di Korea Selatan pada hari Kamis.

Melansir Reuters, berita baiknya datang dari negosiator dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Mereka telah merampungkan kerangka kesepakatan pada hari Minggu untuk menahan kenaikan tarif AS yang lebih curam dan pembatasan ekspor mineral langka China, kata pejabat AS.

Kabar ini sontak membuat saham-saham Asia melonjak ke rekor tertinggi.

"Saya sangat menghormati Presiden Xi dan saya pikir kami akan mencapai kesepakatan," kata Trump kepada wartawan di Air Force One sebelum mendarat di ibu kota Jepang, Tokyo.

Trump Bertemu Kaisar Jepang

Mengenakan dasi emas dan jas biru, Trump bersalaman dengan pejabat di landasan dan sempat mengepalkan tangan beberapa kali, sebelum helikopternya membawanya untuk tur malam yang indah di Tokyo. Iring-iringan mobilnya kemudian terlihat memasuki Istana Kekaisaran, tempat ia bertemu dengan Kaisar Jepang Naruhito.

Trump sendiri sudah berhasil mendapatkan janji investasi sebesar US$ 550 miliar dari Tokyo sebagai imbalan atas keringanan dari tarif impor yang memberatkan.

Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih, Sanae Takaichi, berharap dapat lebih memuaskan Trump dengan janji untuk membeli truk pickup, kedelai, dan gas AS, serta mengumumkan kesepakatan di bidang pembuatan kapal, kata sumber yang mengetahui rencana tersebut kepada Reuters.

Takaichi, yang menjadi PM wanita pertama Jepang minggu lalu, mengatakan kepada Trump bahwa memperkuat aliansi kedua negara adalah "prioritas utamanya" dalam panggilan telepon pada hari Sabtu.

Trump mengaku menantikan pertemuan dengan Takaichi, sekutu dekat mendiang temannya dan rekan golfnya, mantan PM Shinzo Abe. Ia menambahkan: "Saya pikir dia akan hebat."

Ribuan polisi menjaga Tokyo. Seorang pria bersenjata pisau ditangkap pada hari Jumat di luar kedutaan AS dan protes anti-Trump direncanakan di pusat kota Shinjuku.

Sambutan Imperial untuk Kembalinya Trump

Trump adalah pemimpin asing pertama yang bertemu Naruhito setelah ia naik takhta pada tahun 2019, melanjutkan garis kekaisaran yang menurut beberapa orang adalah monarki turun-temurun tertua di dunia.

Namun, peran Naruhito hanyalah simbolis, dan diplomasi kunci akan berlangsung dengan Takaichi pada hari Selasa.

Trump dan Takaichi akan bertemu di Istana Akasaka, tempat ia bertemu Abe enam tahun lalu, dan akan disambut oleh pasukan kehormatan militer. Di antara janji investasinya, kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman pada hari Selasa tentang investasi di pembuatan kapal.

Takaichi juga diperkirakan akan meyakinkan Trump bahwa Tokyo bersedia berbuat lebih banyak untuk pertahanan setelah memberi tahu anggota parlemen pada hari Jumat bahwa ia berencana mempercepat pembangunan pertahanan terbesar Jepang sejak Perang Dunia Kedua.

Jepang menampung konsentrasi kekuatan militer AS terbesar di luar negeri. Sebelumnya, Trump mengatakan Tokyo tidak mengeluarkan cukup uang untuk mempertahankan pulau-pulau mereka dari China yang semakin agresif.

Meskipun Takaichi mengatakan ia akan mempercepat rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi 2% dari PDB, ia mungkin kesulitan berkomitmen pada peningkatan lebih lanjut yang diinginkan Trump, karena koalisi yang berkuasa saat ini tidak memiliki mayoritas di parlemen.

Tonton: Presiden AS Donald Trump Tinggalkan Malaysia Terbang ke Jepang, Diiringi Tarian Melayu

Trump dijadwalkan berangkat pada hari Rabu ke Gyeongju di Korea Selatan, di mana ia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Lee Jae Myung. Bessent mengatakan kepada wartawan bahwa kerangka keseluruhan kesepakatan dengan Korea Selatan juga sudah selesai tetapi tidak akan difinalisasi minggu ini.

Pertemuan yang diharapkan pada hari Kamis dengan Xi akan terjadi setelah Washington dan Beijing saling menaikkan tarif dan mengancam akan menghentikan perdagangan yang melibatkan mineral dan teknologi penting.

Tidak ada pihak yang mengharapkan terobosan yang akan memulihkan persyaratan perdagangan seperti sebelum Trump kembali berkuasa.

Pembicaraan untuk mempersiapkan pertemuan tersebut berfokus pada pengelolaan ketidaksepakatan dan perbaikan sederhana, sebelum kunjungan Trump ke China yang diperkirakan awal tahun depan.