Sumber: Benzinga | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - China kini menjadi kekuatan utama di balik lonjakan harga emas dunia. Menurut seorang ekonom terkemuka, pengaruh China dalam hal ini bahkan disebut bisa menyaingi — atau melampaui — dominasi dolar AS.
China Serap Emas Dunia
“China memainkan peran besar dalam kenaikan harga emas saat ini, baik karena aksi beli bank sentral, perdagangan arbitrase, maupun meningkatnya permintaan spekulatif dan aset aman dari rumah tangga China,” tulis Torsten Slok, Kepala Ekonom Apollo Global Management, dalam blog pribadinya The Daily Spark.
Melansir Benzinga, Slok menilai bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak bank sentral di dunia mulai mengalihkan cadangan devisanya dari dolar AS ke emas.
“Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat, cadangan emas global akan melampaui kepemilikan dolar AS,” ujarnya.
Pandangan Slok sejalan dengan pengamatan sejumlah analis yang melihat peran China makin dominan di pasar emas dunia.
Steve Schoffstall, Direktur Manajemen Produk ETF di Sprott Asset Management, mengatakan kepada Benzinga bahwa banyak negara kini memandang emas sebagai cara untuk menghindari sanksi ekonomi.
Baca Juga: Ini Balasan untuk Kontrol Ekspor Rare Earth China yang Disiapkan Amerika
Sementara itu, investor ventura Chamath Palihapitiya menyebut aksi beli besar-besaran emas oleh China menunjukkan perubahan besar dalam sentimen global, di mana baik pemerintah maupun investor individu berusaha melindungi diri dari risiko geopolitik dan ekonomi yang meningkat.
China Diam-Diam Menimbun Emas
Sejak 2022, bank sentral China dilaporkan terus menambah cadangan emasnya secara senyap. Langkah ini dinilai bisa membawa konsekuensi besar bagi ekonomi global — terutama bagi posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.
“Gerakan senyap ini seperti strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada dolar dan memperkuat kedaulatan finansial China,” ujar salah satu analis pasar di Beijing.
Baca Juga: Miliarder Ini Sarankan 15% Portofolio di Emas, Begini Alasan di Baliknya
Pergerakan harga Emas
Harga emas yang sempat menembus level US$ 4.000 per ons telah membawa keuntungan besar bagi perusahaan tambang emas. Harga spot emas naik hampir 50% sepanjang tahun ini, membuat banyak analis memperbarui proyeksi jangka panjang.
Veteran pasar, Ed Yardeni, bahkan memperkirakan harga emas bisa menembus US$ 5.000 per ons pada 2026, dan mungkin mencapai US$ 10.000 pada 2030.
Tonton: Harga Emas Antam Kembali Naik Kemarin Sore (22 Oktober 2025)
Namun tren itu sempat berbalik tajam pada Selasa, ketika harga emas anjlok lebih dari 5% dalam satu sesi perdagangan, memicu aksi jual besar-besaran di saham perusahaan tambang. Meskipun begitu, harga spot masih bertahan di atas US$ 4.100 per ons.
Selanjutnya: Laba Tesla Turun Meski Penjualan Rekor Kuartal III 2025
Menarik Dibaca: Jadwal French Open 2025: 10 Wakil Indonesia Berlaga, Jojo Menuju Hattrick Juara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













