Sumber: New Trader U | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pepatah lama "uang tidak bisa membeli kebahagiaan" telah dibantah oleh penelitian psikologi modern.
Meskipun kekayaan saja tidak menjamin kebahagiaan, para ilmuwan telah menemukan bahwa cara kita membelanjakan uang secara signifikan memengaruhi tingkat kebahagiaan kita.
Strategi berbasis bukti ini mengungkapkan bahwa keputusan keuangan yang strategis dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kepuasan hidup.
Melansir New Trader U, inilah tujuh cara uang dapat membeli kebahagiaan, menurut psikologi dan didukung oleh sains:
1. Membeli Pengalaman Menciptakan Kebahagiaan Abadi atas Harta Benda
Penelitian psikologis secara konsisten menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk pengalaman memberikan kebahagiaan yang lebih abadi daripada membeli barang-barang materi.
Studi penting Dr. Thomas Gilovich di Universitas Cornell mengungkapkan mengapa pembelian berdasarkan pengalaman—seperti perjalanan, konser, kelas, dan aktivitas petualangan—memberikan manfaat psikologis yang lebih unggul.
Pengalaman terintegrasi ke dalam identitas kita dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh harta benda. Tidak seperti barang fisik yang terdepresiasi dan menjadi biasa karena penggunaan sehari-hari, pengalaman akan terekam dalam ingatan kita seiring waktu. Kita cenderung melupakan ketidaknyamanan kecil sementara emosi positif menguat.
Pengalaman juga menolak perbandingan sosial, sebuah faktor penting dalam kesejahteraan psikologis. Membandingkan mobil Anda dengan model mobil tetangga yang lebih baru memang mudah, tetapi membandingkan pengalaman terbukti jauh lebih sulit.
Baca Juga: Menurut Psikologi, Ini 5 Perangkap Pola Pikir yang Hambat Kesuksesan Kelas Menengah
Faktor antisipasi menambah lapisan kebahagiaan, menghasilkan kegembiraan dan emosi positif beberapa minggu atau bulan sebelum kejadian.
2. Membeli Layanan Hemat Waktu Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kepuasan Hidup
Penelitian yang dipimpin oleh Ashley Whillans mengungkapkan bahwa menghabiskan uang untuk menghemat waktu secara signifikan meningkatkan kesejahteraan. Orang-orang yang membeli layanan hemat waktu —membersihkan rumah, mengantar makanan, mengambil bahan makanan, merawat kebun— melaporkan kepuasan hidup yang lebih besar daripada mereka yang tidak melakukan investasi ini.
Kelegaan psikologis datang dari berkurangnya "kelaparan waktu"—perasaan kronis karena memiliki terlalu banyak hal yang harus dilakukan dan tidak cukup waktu untuk menyelesaikan semuanya.
Ketika Anda membeli waktu, pada dasarnya Anda membeli kemampuan untuk berfokus pada aktivitas yang membawa kegembiraan, makna, atau pertumbuhan pribadi, alih-alih tugas-tugas wajib.
3. Menghabiskan Uang untuk Orang Lain Mengaktifkan Pusat Penghargaan Otak
Penelitian inovatif Elizabeth Dunn tentang pengeluaran prososial menunjukkan bahwa memberi uang kepada orang lain menghasilkan lebih banyak kebahagiaan daripada menghabiskan jumlah yang sama untuk diri sendiri.
Studi neuroimaging menunjukkan bahwa memberi amal dan memberi hadiah mengaktifkan pusat penghargaan otak yang sama yang terkait dengan kesenangan dan kepuasan.
"Rasa senang membantu" ini terjadi terlepas dari jumlah yang dibelanjakan. Baik membelikan kopi untuk teman atau memberikan sumbangan amal yang besar, memberi itu sendiri menghasilkan manfaat psikologis.
Baca Juga: Penjelasan Psikologis Mengapa Orang Sukses Tak Pernah Buang Waktu untuk 7 Hal Ini
Pengeluaran prososial memperkuat koneksi sosial, yang fundamental bagi kesejahteraan psikologis dengan berinvestasi dalam modal sosial dan ikatan komunitas yang memberikan dukungan emosional, makna, dan rasa memiliki.
4. Membangun Keamanan Finansial Menghilangkan Kecemasan dan Ketidakpastian Kronis
Keamanan finansial memberikan manfaat psikologis yang mendalam dengan mengurangi stres dan kecemasan kronis. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakstabilan keuangan menciptakan kekhawatiran berkelanjutan yang merusak kesehatan mental dan fisik.
Sementara rasa aman memungkinkan individu untuk berfokus pada sumber kepuasan yang lebih tinggi.
Dana darurat, pengurangan utang, dan perlindungan asuransi yang memadai memberikan ketenangan psikologis yang jauh melampaui nilai moneternya.
Ketika Anda tahu Anda mampu menangani pengeluaran tak terduga atau kehilangan pekerjaan, tingkat stres dasar menurun secara signifikan, meningkatkan kualitas tidur, kemampuan mengambil keputusan, dan kepuasan hidup secara keseluruhan.
5. Berinvestasi dalam Koneksi Sosial Memperkuat Hubungan Paling Penting dalam Hidup
Penelitian selama puluhan tahun, termasuk temuan Studi Perkembangan Dewasa Harvard, secara konsisten mengidentifikasi hubungan yang kuat sebagai prediktor utama kebahagiaan dan kepuasan hidup. Uang yang dihabiskan untuk memperkuat koneksi sosial memberikan hasil majemuk melalui kenikmatan langsung dan manfaat hubungan jangka panjang.
Pengeluaran untuk membangun hubungan meliputi mengadakan pertemuan, mengunjungi keluarga dan teman, merencanakan perjalanan dengan orang terkasih, dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
Investasi ini menciptakan pengalaman bersama yang mempererat ikatan dan menciptakan kenangan abadi sekaligus menghasilkan kebahagiaan bagi banyak orang.
Baca Juga: Ciri-Ciri Orang Miskin yang Berpura-pura jadi Kaya Menurut Psikologi
6. Memilih Kesenangan Kecil yang Sering Dilakukan Daripada Pembelian Besar Mempertahankan Kebahagiaan
Penelitian psikologis tentang adaptasi hedonis mengungkapkan mengapa kesenangan kecil yang sering dilakukan memberikan kebahagiaan yang lebih berkelanjutan daripada pembelian besar. Adaptasi hedonis menggambarkan kecenderungan kita untuk kembali ke tingkat kebahagiaan dasar bahkan setelah peristiwa atau akuisisi positif yang signifikan.
Pembelian besar dapat menciptakan lonjakan kebahagiaan yang intens namun singkat sebelum kita beradaptasi dengan keadaan baru. Sebaliknya, kesenangan kecil yang sering dilakukan seperti kopi spesial atau camilan kecil menciptakan ledakan emosi positif yang berulang tanpa memicu adaptasi.
Kuncinya adalah memasukkan variasi ke dalam kesenangan kecil ini. Kesenangan kecil yang teratur namun berubah mempertahankan dampak psikologisnya karena tetap baru dan istimewa. Pembelian kecil yang sering dilakukan juga memungkinkan untuk menikmati dengan lebih baik—proses psikologis untuk sepenuhnya menghargai pengalaman positif dan memaksimalkan dampak emosionalnya.
7. Membeli Bunga Memberikan Peningkatan Suasana Hati Langsung dan Manfaat Jangka Panjang bagi Kesejahteraan
Penelitian dalam psikologi lingkungan menunjukkan bahwa bunga memberikan manfaat psikologis langsung dan berkelanjutan. Studi menunjukkan bahwa orang mengalami emosi positif langsung saat menerima atau membeli bunga, termasuk rasa senang, bahagia, dan syukur.
Manfaatnya lebih dari sekadar peningkatan suasana hati. Hidup dengan bunga segar mengurangi tingkat depresi, kecemasan, dan agitasi yang dilaporkan sekaligus meningkatkan kepuasan hidup.
Tonton: Kelas Menengah RI Makin Terjepit di Tengah Ketimpangan Konsumsi
Bunga juga meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi stres, dengan unsur-unsur alami yang dikaitkan dengan peningkatan daya ingat, konsentrasi yang lebih baik, dan kadar hormon stres yang lebih rendah.
Bunga di lingkungan Anda menciptakan "pengalaman restoratif" yang membantu memulihkan fungsi mental dan keseimbangan emosional. Baik melalui pembelian bunga mingguan, perawatan taman, atau menjaga bunga segar di ruang keluarga Anda, investasi dalam keindahan alam ini memberikan manfaat psikologis yang berkelanjutan.
Selanjutnya: Bansos PKH BPNT Cair Agustus 2025, Ini 2 Cara untuk Cek Penerimanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News