kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%
GLOBAL /

Israel Gempur Gaza City, 123 Tewas dalam 24 Jam Terakhir


Rabu, 13 Agustus 2025 / 20:30 WIB
Israel Gempur Gaza City, 123 Tewas dalam 24 Jam Terakhir
ILUSTRASI. Militer Israel menggempur Gaza City menjelang rencana pengambilalihan wilayah itu, dengan tambahan 123 orang tewas dalam sehari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (13/8/2025. Israeli Army/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KAIRO/YERUSALEM. Militer Israel menggempur Gaza City menjelang rencana pengambilalihan wilayah itu, dengan tambahan 123 orang tewas dalam sehari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (13/8/2025).

Sementara itu, kelompok militan Hamas melanjutkan pembicaraan dengan mediator Mesir.

Baca Juga: Madonna Meminta Paus Leo untuk Mengunjungi Gaza Sebelum Terlambat

Angka korban dalam 24 jam terakhir ini menjadi yang tertinggi dalam sepekan, menambah panjang daftar korban jiwa dari perang hampir dua tahun yang telah menghancurkan wilayah kantong berpenduduk lebih dari 2 juta warga Palestina tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengusulkan gagasan yang juga sempat digaungkan Presiden AS Donald Trump agar warga Palestina meninggalkan Gaza.

“Mereka tidak diusir, mereka akan diizinkan keluar,” kata Netanyahu kepada saluran televisi Israel i24NEWS.

“Semua pihak yang mengaku peduli terhadap warga Palestina dan ingin membantu mereka seharusnya membuka pintu bagi mereka, bukan menguliahi kami.”

Gagasan memindahkan penduduk Gaza menuai kecaman dari dunia Arab dan banyak pemimpin dunia.

Palestina menyebutnya sebagai bentuk Nakba baru, istilah untuk bencana eksodus ratusan ribu warga Palestina saat perang 1948.

Rencana Israel untuk kembali merebut Gaza City yang pernah dikuasai di awal perang sebelum mundur kemungkinan baru terlaksana dalam beberapa pekan, menurut pejabat Israel.

Baca Juga: Israel Gempur Gaza, Hamas Bahas Gencatan Senjata di Kairo

Artinya, gencatan senjata masih mungkin terjadi, meski perundingan buntu dan pertempuran terus berlangsung.

Pesawat dan tank Israel membombardir kawasan timur Gaza City, kata warga setempat, dengan banyak rumah hancur di lingkungan Zeitoun dan Shejaia pada Selasa malam.

Rumah sakit Al-Ahli melaporkan 12 orang tewas akibat serangan udara di sebuah rumah di Zeitoun.

Tank Israel juga menghancurkan beberapa rumah di Khan Younis, Gaza selatan. Di wilayah tengah Gaza, tembakan tentara Israel menewaskan sembilan orang pencari bantuan dalam dua insiden terpisah, menurut petugas medis Palestina. Militer Israel tidak memberikan komentar.

Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan, delapan orang lagi termasuk tiga anak tewas akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir.

Total korban akibat kelaparan sejak perang dimulai kini mencapai 235 orang, termasuk 106 anak. Israel membantah data kelaparan tersebut.

Kepala negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya, bertemu pejabat Mesir di Kairo untuk membahas penghentian perang, penyaluran bantuan, dan “mengakhiri penderitaan rakyat Gaza,” ujar pejabat Hamas Taher al-Nono.

Baca Juga: Israel Membombardir Kota Gaza Semalam, Hamas Siap Kembali ke Meja Perundingan

Potensi Gencatan Senjata

Sumber keamanan Mesir menyebut, pembicaraan juga membahas kemungkinan gencatan senjata komprehensif yang mencakup pengunduran diri Hamas dari pemerintahan Gaza dan penyerahan senjata.

Seorang pejabat Hamas mengatakan, pihaknya terbuka terhadap semua ide jika Israel menghentikan perang dan menarik pasukannya.

“Menyerahkan senjata sebelum pendudukan berakhir adalah hal yang mustahil,” kata pejabat yang enggan disebut namanya.

Baca Juga: Australia Akui Negara Palestina, PM Albanese Kritik Netanyahu Tolak Realita Gaza

Rencana Netanyahu memperluas kendali militer atas Gaza yang menurut sumber Israel bisa dimulai Oktober memicu kecaman internasional atas kehancuran, pengungsian massal, dan kelaparan di wilayah tersebut.

Pekan ini, 24 negara mengutuk “tingkat penderitaan yang tak terbayangkan” dan mendesak Israel membuka akses penuh bagi bantuan kemanusiaan.

Israel menuduh Hamas mencuri bantuan dan mengklaim telah meningkatkan pasokan, termasuk jeda tempur harian di beberapa area dan jalur aman untuk konvoi.

Militer Israel mengatakan hampir 320 truk memasuki Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom dan Zikim, serta 320 truk lainnya dibagikan PBB dan organisasi internasional dalam 24 jam terakhir, bersama tiga truk tangki bahan bakar dan 97 palet bantuan udara.

Namun, PBB dan otoritas Palestina menyebut jumlah itu masih jauh dari cukup.

Perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut data Israel.

Serangan balasan Israel di Gaza sejak itu telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Israel Tingkatkan Serangan di Kota Gaza, Enam Jurnalis Tewas

Negara-negara Arab dan mayoritas komunitas internasional menginginkan Gaza pascaperang dikelola oleh Otoritas Palestina, yang saat ini memiliki kewenangan terbatas di Tepi Barat.

Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Varsen Aghabekian Shahin mengatakan, pihaknya siap mengambil alih penuh kendali di Gaza tanpa peran Hamas dan menyerukan pembentukan pasukan penjaga perdamaian internasional serta penarikan Israel.

Hamas menyatakan siap mundur dari pemerintahan Gaza demi entitas teknokrat independen yang disepakati semua pihak Palestina. Israel, bagaimanapun, menyatakan tidak mempercayai PA untuk memerintah Gaza.

Selanjutnya: IHSG Naik ke 7.892 Hari Ini (13/8), Net Buy Asing Mencapai Rp 1,49 Triliun

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Olahraga Lari untuk Kesehatan Mental, Sama Baiknya dengan Antidepresan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×