kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%
GLOBAL /

Kenapa Kedelai Non-GMO Rusia Tak Tergoyahkan Kesepakatan Dagang Raksasa AS-Tiongkok?


Senin, 03 November 2025 / 08:34 WIB
Kenapa Kedelai Non-GMO Rusia Tak Tergoyahkan Kesepakatan Dagang Raksasa AS-Tiongkok?
ILUSTRASI. Rusia pastikan ekspor kedelai non-GMO ke Tiongkok tetap aman meski Beijing kembali membuka impor besar dari Amerika Serikat.

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Rusia memastikan bahwa ekspor kedelai non-Genetically Modified Organism (non-GMO) ke Tiongkok tetap aman dan tidak terdampak oleh kesepakatan dagang terbaru antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Meski Tiongkok kembali berkomitmen membeli 12 juta ton kedelai Amerika Serikat musim ini, Rusia yakin posisinya di pasar kedelai non-GMO akan tetap kuat.

Rusia Dominasi Pasar Kedelai Non-GMO

Rusia saat ini menempati peringkat kelima di antara eksportir kedelai terbesar ke Tiongkok pada 2024, dengan pengiriman yang sepenuhnya terdiri dari kedelai non-GMO. Komoditas ini banyak digunakan dalam industri pangan seperti tahu, susu kedelai, dan kecap.

“Saya pikir tidak ada ancaman terhadap ekspor kedelai non-GMO kami. Kami adalah satu-satunya di dunia yang menanamnya secara eksklusif,” ujar seorang sumber pemerintah Rusia kepada Reuters, Sabtu (1/11/2025).

Menurut konsultan pertanian IKAR, ekspor kedelai non-GMO Rusia ke Tiongkok pada musim ini diperkirakan mencapai 0,8 juta ton.

Baca Juga: Pengamat China: Aliansi Mineral G7 Takkan Sukses, Rare Earths Tetap Kartu As Beijing

Produksi Kedelai Rusia Catat Rekor

Kepala IKAR, Dmitry Rylko, mengatakan bahwa panen kedelai Rusia tahun ini diproyeksikan mencapai 9 juta metrik ton, tertinggi sepanjang sejarah, dengan potensi ekspor hingga 1 juta ton.

Rusia telah melarang pertanian berbasis GMO sejak 2016 untuk memperkuat posisi di pasar pangan alami global, yang nilainya diperkirakan akan tumbuh hingga US$2 triliun pada 2032 menurut Fortune Business Insights.

Diplomasi Pangan Rusia–Tiongkok Menguat

Menteri Pertanian Rusia, Oksana Lut, baru saja melakukan kunjungan resmi ke Beijing untuk bertemu dengan Menteri Pertanian Tiongkok Han Jun. Pertemuan tersebut membahas peluang ekspor baru setelah meningkatnya perdagangan pertanian antara kedua negara.

“Ekspor pertanian Rusia ke Tiongkok naik 10% sepanjang Januari–September 2025, didorong oleh minyak bunga matahari, rapeseed, produk laut, ikan beku, dan daging,” kata Lut.

Selain kedelai, Rusia juga berupaya mendapatkan izin akses ekspor gandum musim dingin ke pasar Tiongkok. Namun, negosiasi yang telah berlangsung bertahun-tahun masih menemui hambatan regulasi.

Baca Juga: Gedung Putih Ungkap Detail Gencatan Senjata Dagang AS–Tiongkok, Apa Saja?

Lut optimistis bahwa kualitas produk Rusia akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Tiongkok.

“Produk kami memenuhi standar keamanan pangan tertinggi dan siap memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat,” tegasnya.

Prospek Cerah Pasar Pangan Non-GMO

Langkah Rusia mempertahankan pasar kedelai non-GMO dinilai strategis di tengah meningkatnya minat global terhadap pangan sehat dan alami.

Dengan pasokan yang stabil dan dukungan diplomasi pertanian yang erat bersama Tiongkok, Rusia berpotensi memperkuat perannya sebagai pemain kunci di pasar kedelai non-GMO Asia.

Tonton: Bertemu di Korea, Trump dan Xi Jinping Sepakat Akhiri Perang Dagang

Kesimpulan

Terlepas dari kembalinya impor besar kedelai AS, posisi Rusia di pasar kedelai non-GMO tetap unik dan relatif aman berkat keunggulan produknya yang bebas rekayasa genetika serta dukungan diplomasi ekonomi yang konsisten. Ke depan, strategi ini bukan hanya memperkokoh hubungan dagang dengan Tiongkok, tetapi juga memperkuat citra Rusia sebagai penyuplai pangan alami yang andal di tengah pergeseran global menuju konsumsi berkelanjutan.

Sumber Data:

  • Reuters – Russia Says Non-GMO Soy Exports to China Safe Despite Trump–Xi Deal (Nov 2025)
  • IKAR – Russian Soybean Production Forecast 202

Selanjutnya: Trump Larang Penjualan Chip AI Canggih Nvidia Blackwell ke Negara Lain

Menarik Dibaca: Desain Rumah Tanpa Ribet, Ini 3 Langkah yang Bisa Anda Coba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×