kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.687   34,00   0,20%
  • IDX 8.259   94,96   1,16%
  • KOMPAS100 1.151   14,38   1,27%
  • LQ45 842   10,04   1,21%
  • ISSI 285   2,98   1,06%
  • IDX30 443   6,27   1,44%
  • IDXHIDIV20 511   8,04   1,60%
  • IDX80 129   1,67   1,31%
  • IDXV30 137   1,19   0,87%
  • IDXQ30 141   2,09   1,51%
GLOBAL /

Gedung Putih Ungkap Detail Gencatan Senjata Dagang AS–Tiongkok, Apa Saja?


Senin, 03 November 2025 / 06:16 WIB
Gedung Putih Ungkap Detail Gencatan Senjata Dagang AS–Tiongkok, Apa Saja?
ILUSTRASI. Beijing sepakat mencabut pembatasan ekspor mineral penting, menekan ekspor bahan kimia fentanil, dan memulihkan pasokan semikonduktor global. REUTERS/Evelyn Hockstein

Sumber: Politico | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Gedung Putih mengungkapkan rincian kesepakatan gencatan senjata dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dicapai dalam pertemuan Presiden Donald Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025).

Dalam lembar fakta resmi (fact sheet) yang dirilis Sabtu (1/11/2025), pemerintah Tiongkok disebut akan mencabut pembatasan ekspor mineral penting, menghentikan ekspor bahan kimia prekursor fentanil ke Amerika Utara, serta memastikan kelancaran pasokan semikonduktor penting bagi industri otomotif global.

AS–Tiongkok Capai Gencatan Senjata Satu Tahun

Mengutip Politico, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut kesepakatan ini sebagai langkah awal menuju stabilisasi hubungan ekonomi kedua negara.

“Perjanjian ini meredakan ketegangan dan pada dasarnya menerapkan gencatan senjata selama satu tahun,” ujarnya.

Lembar fakta tersebut menggambarkan konsesi Tiongkok sebagai “kemenangan besar yang menjaga kekuatan ekonomi dan keamanan nasional AS”, bagian dari kampanye media Gedung Putih yang menyoroti hasil positif pertemuan Trump dan Xi.

Namun, para China hawk (pengkritik keras Tiongkok) memperingatkan bahwa kesepakatan ini masih rapuh karena Beijing dapat sewaktu-waktu menarik diri jika merasa kepentingannya tidak terpenuhi.

Baca Juga: Pasar Dunia Tahan Napas, Trump dan Xi Sepakat Meredakan Ketegangan Dagang

Tiongkok Cabut Pembatasan Ekspor Mineral Langka

Salah satu poin utama perjanjian adalah pencabutan pembatasan ekspor unsur tanah jarang (rare earths), seperti galium, germanium, antimon, dan grafit—komponen vital untuk industri pertahanan, elektronik, hingga energi terbarukan.

“Tiongkok akan mengeluarkan lisensi umum untuk ekspor tanah jarang demi kepentingan pengguna akhir AS dan pemasok global,” tulis dokumen Gedung Putih.

Kebijakan ini berarti penghapusan de facto terhadap kontrol ekspor sebelumnya yang diberlakukan Beijing pada April 2025 dan Oktober 2022.

Langkah tersebut disambut positif oleh industri manufaktur AS, karena germanium digunakan dalam serat optik dan panel surya, sedangkan galium penting untuk produksi chip dan teknologi 5G.

Langkah Atasi Arus Fentanil ke Amerika Utara

Tiongkok juga sepakat menghentikan ekspor bahan kimia prekursor yang digunakan kartel narkoba di Meksiko untuk memproduksi opioid sintetik seperti fentanil.

“Tiongkok akan mengambil langkah signifikan untuk mengakhiri aliran fentanil ke Amerika Serikat,” tulis Gedung Putih.

“Beijing akan menghentikan pengiriman bahan kimia tertentu ke Amerika Utara dan mengontrol ketat ekspor bahan kimia serupa ke seluruh dunia.”

Baca Juga: China Beli 12 Juta Ton Kedelai AS, Tanda Perang Dagang Mulai Mereda

Meski begitu, dokumen tersebut tidak merinci jenis bahan kimia yang dimaksud ataupun metode pengawasannya.

Beijing Pulihkan Pasokan Semikonduktor Global

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga setuju untuk mencabut pembatasan ekspor chip dari Wingtech Technology ke Nexperia, anak perusahaan di Belanda. Pembatasan itu sebelumnya menyebabkan krisis pasokan chip global yang memukul industri otomotif.

“Beijing akan mengambil langkah untuk memastikan dimulainya kembali perdagangan dari fasilitas Nexperia di Tiongkok, sehingga produksi chip penting kembali mengalir ke seluruh dunia,” tulis Gedung Putih.

Namun, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengeluarkan pernyataan berbeda dengan menuding pemerintah Belanda melakukan campur tangan tidak tepat terhadap perusahaan tersebut.

“Campur tangan Belanda dalam urusan perusahaan telah mengganggu produksi dan rantai pasokan global,” ujar juru bicara kementerian.

Tonton: Bertemu di Korea, Trump dan Xi Jinping Sepakat Akhiri Perang Dagang

Kompromi yang Rapuh

Kesepakatan ini menandai perbaikan hubungan ekonomi dua kekuatan dunia setelah periode panjang perang tarif dan pembatasan teknologi. Namun, para pengamat menilai perjanjian ini lebih bersifat gencatan senjata sementara ketimbang solusi jangka panjang atas konflik ekonomi struktural AS–Tiongkok.

Sumber Data:

  • White House – Official Fact Sheet on US-China Trade Truce (1 November 2025)
  • Reuters – China to Ease Rare Earth Export Controls Under New Trade Deal
  • Bloomberg – Trump, Xi Reach One-Year Truce on Tariffs and Tech Exports

Selanjutnya: Cermati Saham Net Sell dan Net Buy Terbesar Asing di Pekan Terakhir Oktober 2025

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Penipuan Online di Instagram, Jangan Sampai Jadi Korban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×