kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%
GLOBAL /

Ketegangan Memuncak: Armada AS Siap Gempur Venezuela, Maduro Siap Lawan Balik


Sabtu, 25 Oktober 2025 / 08:47 WIB
Ketegangan Memuncak: Armada AS Siap Gempur Venezuela, Maduro Siap Lawan Balik
ILUSTRASI. Amerika Serikat akan mengirim kelompok kapal induk tempur ke kawasan Amerika Latin.

Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat akan mengirim kelompok kapal induk tempur ke kawasan Amerika Latin — langkah besar yang meningkatkan kehadiran militer AS di wilayah tersebut, di tengah spekulasi bahwa Washington tengah bersiap untuk menjatuhkan pemerintahan Venezuela.

Mengutip Al Jazeera, seorang juru bicara militer AS mengatakan pada Jumat bahwa Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan kapal induk USS Gerald Ford beserta lima kapal perusak (destroyer) pendampingnya untuk berlayar menuju Amerika Latin.

“Peningkatan kehadiran pasukan AS di wilayah tanggung jawab USSOUTHCOM akan memperkuat kapasitas AS untuk mendeteksi, memantau, dan mengganggu aktivitas ilegal yang mengancam keselamatan serta kemakmuran tanah air AS dan keamanan di Belahan Barat,” ujar juru bicara Pentagon Sean Parnell dalam unggahan di media sosial.

Namun, pengerahan sebesar itu menunjukkan kekuatan militer yang jauh melampaui klaim resmi pemerintahan Trump yang katanya hanya bertujuan memerangi penyelundupan narkoba. Langkah ini datang bersamaan dengan sikap AS yang semakin keras terhadap Caracas, musuh lama Washington.

Saat ini, AS sudah memiliki sekitar 6.000 pelaut dan marinir di kawasan itu, tersebar di delapan kapal perang. Kini, mereka akan diperkuat oleh USS Gerald Ford, lima kapal perusak, dan tambahan 4.500 personel. Kapal induk tersebut saat ini masih berada di Laut Mediterania, dan belum jelas kapan akan tiba di Amerika Latin.

Baca Juga: Tarif AS Naik, Dolar Menguat — IMF Peringatkan Risiko Ganda untuk Asia

Pekan lalu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia telah memberi izin kepada CIA untuk menjalankan operasi di Venezuela, dan memberi isyarat bahwa serangan terhadap wilayah Venezuela bisa segera terjadi.

Sebagai dalih, pemerintahan Trump menghembuskan klaim tanpa bukti bahwa pemerintahan Presiden Nicolás Maduro bekerja sama dengan kelompok kriminal untuk “menyerang” AS lewat narkoba dan imigrasi.

Padahal, Venezuela hanya berperan kecil dalam perdagangan narkoba global, dan penilaian intelijen internal AS tidak menemukan bukti kuat bahwa pemerintah Maduro mengendalikan kelompok kriminal.

Sejak awal September, AS telah melakukan serangan militer terhadap kapal-kapal di kawasan tersebut, yang dituduh membawa narkoba dari Venezuela — sering kali tanpa bukti yang jelas.

Pejabat PBB dan para ahli hukum internasional menilai serangan-serangan ini melanggar hukum internasional dan AS sendiri, bahkan dapat digolongkan sebagai eksekusi di luar proses hukum (extrajudicial killings).

Baca Juga: Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin, Presiden Rusia: Rusia Tak Akan Tunduk pada AS

Pemerintah Maduro menegaskan akan melawan dengan keras setiap upaya penggulingan yang dilakukan AS.

“Silakan tafsirkan sesuka Anda: Angkatan Bersenjata tidak akan membiarkan pemerintahan yang tunduk pada kepentingan Amerika Serikat berdiri di sini,” kata Menteri Luar Negeri Vladimir Padrino, Jumat lalu.

“Ini adalah ancaman militer paling serius dalam seratus tahun terakhir,” tambahnya.

“Kami tidak ingin perang, kami menginginkan perdamaian.”

Tonton: Mengagetkan: Trump Ampuni Pendiri Kripto Binance, Changpeng Zhao, Terpidana Pencucian Uang

Hingga kini, AS menolak menurunkan ketegangan, meski muncul laporan bahwa Maduro telah menawarkan konsesi besar untuk meredakan krisis. Trump menjawab “ya” ketika ditanya soal laporan itu, tapi tampaknya mengabaikan tawaran tersebut.

Selanjutnya: CEO Finetiks Cameron Goh Bagikan Tips Investasi: Diversifikasi dan Mengelola Risiko

Menarik Dibaca: Punya Asam Urat tapi Masih Bisa Makan Enak lo, Coba Makanan Berikut Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×