kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%
GLOBAL /

Kontras Cuaca Arab Saudi: Jeddah 30°C, Sementara Wilayah Utara Nyaris Beku


Senin, 22 Desember 2025 / 05:51 WIB
Kontras Cuaca Arab Saudi: Jeddah 30°C, Sementara Wilayah Utara Nyaris Beku
ILUSTRASI. Gelombang udara dingin melanda Arab Saudi, dengan suhu turun tajam di sejumlah wilayah. Penurunan ini mengejutkan sebagian pelancong. KONTAN/Fenie Chintya

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Gelombang udara dingin melanda Arab Saudi, dengan suhu turun tajam di sejumlah wilayah. Penurunan ini mengejutkan sebagian pelancong, terutama mereka yang datang dari kota-kota pesisir yang biasanya hangat seperti Jeddah.

Saudi Gazette melaporkan, saat Jeddah justru mencatat suhu tertinggi secara nasional, sekitar 30 derajat Celsius, wilayah utara dan tengah Arab Saudi mengalami kondisi yang nyaris membeku.

Suhu di Tabuk, Turaif, Qurayyat, Dawadmi, dan Taif turun hingga sekitar 2 derajat Celsius. Sementara Sakaka dan Hail mencatat suhu sekitar 3 derajat, dan Buraidah, Bisha, serta Rafha berada di kisaran 4 derajat. 

Perbedaan suhu yang tajam ini menunjukkan kontras cuaca yang ekstrem di berbagai wilayah Kerajaan. Udara dingin diperkirakan masih akan bertahan dalam beberapa hari ke depan.

Di sisi lain, cuaca lebih hangat masih terasa di sejumlah daerah. Makkah mencatat suhu 29 derajat, Jazan 28 derajat, Yanbu 24 derajat, serta Madinah, Al-Kharj, dan Wadi Al-Dawasir sekitar 19 derajat.

Baca Juga: Ancaman Google Gemini pada Dominasi Nvidia di Pasar AI

Sementara itu, Riyadh dan Al-Baha berada di kisaran 15 derajat, sedangkan Abha, dan Al-Soudah mencatat suhu sekitar 12 derajat Celsius.

Prakiraan cuaca menunjukkan ketidakstabilan atmosfer masih berlanjut di beberapa wilayah, dengan potensi hujan, badai petir, kilat, hujan es, serta angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

Para ahli meteorologi menyebut pola seperti ini umum terjadi saat peralihan musim, khususnya pada musim dingin, ketika wilayah tengah, utara, barat, dan barat daya Arab Saudi kerap mengalami perubahan cuaca yang cepat.

Fenomena ini kembali menegaskan keragaman iklim Arab Saudi, mulai dari wilayah pesisir Laut Merah yang lembap, kawasan pegunungan yang lebih sejuk di barat daya, hingga musim dingin yang dingin di wilayah utara dan dataran tinggi.

Tonton: Lapor Presiden, Rosan: Proses Akusisi Lahan Kampung Haji di Arab Masuk Babak Akhir

Kesimpulan

Gelombang dingin yang melanda Arab Saudi menyoroti betapa ekstrem dan beragamnya kondisi iklim di negara tersebut. Saat kota pesisir seperti Jeddah tetap panas, wilayah utara dan dataran tinggi justru mengalami suhu mendekati titik beku. Fenomena ini bukan anomali, melainkan pola musiman yang berpotensi berdampak pada mobilitas warga, perjalanan, dan aktivitas luar ruang dalam beberapa hari ke depan.

Selanjutnya: Mendorong Swasta

Menarik Dibaca: 30 Ucapan Hari Ibu Paling Menyentuh dan Penuh Makna, Bisa Dipakai buat Caption

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×