kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.749   54,00   0,32%
  • IDX 8.305   29,48   0,36%
  • KOMPAS100 1.158   3,49   0,30%
  • LQ45 846   2,44   0,29%
  • ISSI 286   0,51   0,18%
  • IDX30 445   1,06   0,24%
  • IDXHIDIV20 513   1,04   0,20%
  • IDX80 130   0,37   0,29%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 141   0,26   0,19%
GLOBAL /

Kontroversial! Ini Sorotan Isi Wawancara “60 Minutes” Donald Trump


Selasa, 04 November 2025 / 03:57 WIB
Kontroversial! Ini Sorotan Isi Wawancara “60 Minutes” Donald Trump
ILUSTRASI. Donald Trump mengatakan bahwa petugas imigrasi Amerika Serikat (ICE) belum bertindak tegas dalam mendeportasi orang-orang tanpa izin hukum. REUTERS/Evelyn Hockstein

Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa petugas imigrasi Amerika Serikat (ICE) “belum bertindak cukup tegas” dalam mendeportasi orang-orang yang berada di AS tanpa izin hukum. Hal tersebut dia tegaskan dalam wawancara luas dengan program “60 Minutes” di CBS.

Melansir USA Today, Trump juga meyakinkan pewawancara Norah O’Donnell bahwa China tidak akan menyerang Taiwan selama ia menjabat sebagai presiden. Menurutnya, topik ini tidak dibahas saat pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada 30 Oktober 2025.

Selain itu, Trump mengulangi seruannya untuk menghapus filibuster di Senat, yang memungkinkan minoritas anggota legislatif memblokir undang-undang kontroversial, sebagai cara untuk mengakhiri shutdown pemerintah.

Selama acara Halloween di halaman Gedung Putih pada 30 Oktober 2025, Trump dan Ibu Negara Melania membagikan permen kepada anak-anak. Mereka menyambut keluarga militer, aparat penegak hukum, serta keluarga asuh dan adopsi, termasuk pejabat pemerintahan dan anak-anak mereka.

Berikut pernyataan kontroversial Donald Trump:

Baca Juga: Deal Trump–Xi Jadi Titik Balik Ekonomi Dunia, Dari AI hingga Pertanian

Trump tentang ICE:

O’Donnell menanyakan apakah petugas ICE telah bertindak berlebihan, termasuk menggunakan gas air mata terhadap seorang ibu di Chicago dan memecahkan jendela mobil.

Trump menjawab, “Tidak. Saya pikir mereka belum bertindak cukup tegas karena hakim-hakim liberal yang ditunjuk oleh Biden dan Obama membatasi tindakan mereka.”

Ia menambahkan bahwa banyak orang yang ditangkap adalah pelaku kriminal atau sudah dideportasi dari negara asal mereka karena tindakan kriminal.

Trump tentang China:

Trump menolak memberi rincian tentang tindakan jika China menyerang jalur laut, wilayah udara, atau dunia siber Taiwan. Ia menegaskan Xi Jinping memahami konsekuensi serius jika hal itu terjadi, sehingga topik itu bahkan tidak muncul dalam pertemuan perdagangan mereka.

Trump tentang Venezuela:

Trump menyebut Presiden Venezuela Nicolás Maduro “tengah menghitung hari,” setelah serangan terhadap beberapa kapal yang diduga membawa narkoba dan pengerahan kapal induk AS di wilayah tersebut. Namun ia enggan membahas kemungkinan serangan di daratan Venezuela.

Baca Juga: Kenapa Kedelai Non-GMO Rusia Tak Tergoyahkan Kesepakatan Dagang Raksasa AS-Tiongkok?

Trump tentang filibuster:

Dengan shutdown pemerintah yang diperkirakan menjadi yang terlama dalam sejarah pada 5 November, Trump berharap Demokrat akhirnya setuju untuk membuka kembali pemerintahan. Ia mendorong Partai Republik untuk menghapus filibuster agar bisa meloloskan legislasi tanpa dukungan Demokrat.

Trump tentang pengadilan terhadap kritik:

Trump membantah mengarahkan Departemen Kehakiman untuk menuntut kritiknya, termasuk mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, mantan Direktur FBI James Comey, dan Jaksa Agung New York Letitia James. Ia menyatakan pejabat seperti Jaksa Agung Pam Bondi dan Direktur FBI Kash Patel bertindak atas inisiatif mereka sendiri.

Zohran Mamdani dan Pemilihan Wali Kota New York:

Zohran Mamdani, kandidat Demokrat yang lahir di Uganda dan pindah ke New York pada usia 7 tahun, menjadi favorit dalam pemilihan wali kota 2025. Ia berhasil menggerakkan pemilih South Asian dan Muslim untuk pertama kali memilih dalam jumlah besar.

Tonton: Pertemuan Bersejarah Donald Trump dan XI Jinping Membuka Harapan Baru Bagi Ekonomi Global?

Trump menyerang Mamdani dengan menyebutnya “komunis,” bukan hanya “sosialis,” dan menyatakan pemerintah federal akan sulit memberikan bantuan ke New York jika Mamdani terpilih.

Kesimpulan:

Dalam wawancara “60 Minutes,” Presiden Donald Trump menegaskan kebijakan tegas terhadap imigran ilegal, menolak penyerangan Taiwan dan berbicara soal Venezuela secara terbuka, serta mendorong penghapusan filibuster untuk mengakhiri shutdown pemerintah. Ia juga membantah tuduhan melakukan balas dendam terhadap kritiknya. Sementara itu, dalam pemilihan wali kota New York, Trump menyerang kandidat Zohran Mamdani dengan menyebutnya “komunis” dan memperingatkan potensi pengurangan bantuan federal ke kota tersebut.

Selanjutnya: Larangan Penggunaan Dana Bansos 2025: Tak Boleh Bayar Utang, Beli Rokok dan Judol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×