kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.750   55,00   0,33%
  • IDX 8.299   23,77   0,29%
  • KOMPAS100 1.157   2,75   0,24%
  • LQ45 846   1,96   0,23%
  • ISSI 286   0,36   0,13%
  • IDX30 444   0,72   0,16%
  • IDXHIDIV20 513   1,26   0,25%
  • IDX80 130   0,33   0,25%
  • IDXV30 137   -0,13   -0,10%
  • IDXQ30 141   0,30   0,22%
GLOBAL /

Ketegangan Dagang AS-China, Pembeli China Tingkatkan Impor Kedelai Brasil


Selasa, 04 November 2025 / 04:06 WIB
Ketegangan Dagang AS-China, Pembeli China Tingkatkan Impor Kedelai Brasil
ILUSTRASI. Para importir kedelai China meningkatkan pembelian kedelai asal Brasil beberapa hari terakhir karena harga kedelai Amerika Serikat mereda. FOTO ANTARA/ M. Luthfi Rahman

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Para importir kedelai China meningkatkan pembelian kedelai asal Brasil beberapa hari terakhir karena harga kedelai Amerika Serikat mereda seiring harapan kesepakatan dagang AS-China akan memulihkan penjualan AS ke importir kedelai terbesar dunia ini.

Reuters melaporkan, para pembeli memesan 10 kargo kedelai Brasil untuk pengiriman Desember dan 10 kargo lagi untuk periode Maret–Juli. Menurut tiga pedagang pada Senin (3/10/2025), saat ini, harga kedelai Amerika berada di atas harga kedelai Brasil.

Dalam beberapa minggu terakhir, kedelai Brasil diperdagangkan lebih mahal dibanding pasokan AS karena tarif tinggi China membatasi permintaan kedelai AS.

“Brasil sekarang lebih murah dibanding U.S. Gulf, dan pembeli memanfaatkan kesempatan ini untuk memesan kargo,” kata seorang pedagang dari perusahaan internasional yang mengoperasikan pabrik pengolahan biji minyak di China. 

Dia menambahkan, “Kami melihat permintaan terhadap kedelai Brasil meningkat sejak minggu lalu.”

Baca Juga: Deal Trump–Xi Jadi Titik Balik Ekonomi Dunia, Dari AI hingga Pertanian

China Tingkatkan Perdagangan Pertanian dengan AS di Bawah Kesepakatan Baru

Beijing sepakat memperluas perdagangan pertanian dengan Washington setelah Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan lalu.

Gedung Putih kemudian merilis detail kesepakatan yang menunjukkan China akan membeli setidaknya 12 juta ton kedelai AS pada dua bulan terakhir 2025 dan minimal 25 juta ton setiap tahun selama tiga tahun berikutnya.

Pasar kini menunggu pengumuman lebih lanjut dari pihak China terkait potensi pengurangan tarif impor produk pertanian AS.

“Kami mendengar kabar dari pihak AS, tapi dari China belum ada banyak informasi,” kata pedagang kedua dari perusahaan perdagangan global. “Kami tidak bisa mengambil keputusan perdagangan sampai China mengatakan tarif kedelai AS sudah dicabut.”

COFCO, perusahaan milik negara China, melakukan pembelian pertama dari panen AS tahun ini pekan lalu dengan membeli tiga kargo.

Tonton: Pertemuan Bersejarah Donald Trump dan XI Jinping Membuka Harapan Baru Bagi Ekonomi Global?

Kedelai Brasil untuk pengiriman Desember diperdagangkan dengan premi $2,25–$2,30 di atas kontrak Januari di Chicago, dibandingkan penawaran $2,40 per bushel untuk kedelai AS dari Gulf Coast.

Kontrak berjangka kedelai Chicago naik hampir 1% pada Senin, mencapai level tertinggi 15 bulan terakhir seiring kembalinya China ke pasar AS yang terus mendorong harga.

Kesimpulan:

Permintaan kedelai Brasil oleh China meningkat seiring harga kedelai Amerika Serikat mereda di tengah harapan kesepakatan dagang AS-China akan memulihkan penjualan AS ke China. Para pedagang mencatat kedelai Brasil kini lebih murah dibanding pasokan AS, sementara China telah menyepakati pembelian besar-besaran kedelai AS dalam beberapa tahun ke depan. Pasar kedelai global terus terdorong naik dengan kembalinya China ke pasar AS, meski pengumuman terkait penghapusan tarif impor dari China masih dinantikan.

Selanjutnya: Hyundai Ioniq 5 Diskon Hingga Rp 245 Juta, Cek Harga Mobi Listrik Lain Nov 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×