kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.650   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.174   -10,34   -0,13%
  • KOMPAS100 1.138   -5,82   -0,51%
  • LQ45 833   -3,84   -0,46%
  • ISSI 282   -1,65   -0,58%
  • IDX30 438   -2,26   -0,51%
  • IDXHIDIV20 505   -3,80   -0,75%
  • IDX80 128   -0,78   -0,61%
  • IDXV30 136   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 139   -0,86   -0,61%
GLOBAL /

Trump Pilih Diam di Hadapan Xi Jinping Soal Isu Taiwan, AS Mundur Teratur?


Jumat, 31 Oktober 2025 / 04:46 WIB
Trump Pilih Diam di Hadapan Xi Jinping Soal Isu Taiwan, AS Mundur Teratur?
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump memilih tidak menyinggung isu Taiwan dalam pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping, meski ketegangan di kawasan meningkat. REUTERS/Evelyn Hockstein

Sumber: Daily Beast | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memilih tidak menyinggung isu Taiwan dalam pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping, meski ketegangan di kawasan meningkat.

Trump mengakui topik tentang Taiwan “tidak pernah dibahas” selama pertemuan itu, lalu segera beralih menjawab pertanyaan lain.

Mengutip Daily Beast, pernyataan tersebut muncul setelah China memperingatkan bahwa mereka “tidak akan pernah” menutup opsi aksi militer untuk mengambil alih Taiwan—pulau demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Trump memberikan komentarnya di hadapan wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, usai melakukan pembicaraan penting dengan Xi di Korea Selatan.

Selama beberapa dekade, AS mendukung pertahanan Taiwan meski tanpa hubungan diplomatik resmi. Sejumlah presiden AS sebelumnya menegaskan bahwa Washington akan membantu Taiwan mempertahankan diri, sebagai bentuk upaya menahan potensi invasi China.

Namun, di tengah retorika keras Beijing yang semakin meningkat, Trump—yang dijuluki “TACO” (Trump Always Chickens Out, alias “Trump Selalu Mundur”) karena sering berubah sikap terhadap ancaman, termasuk terhadap China—tampaknya tidak menganggap isu Taiwan cukup penting untuk dibahas dalam pertemuan dengan Xi.

Baca Juga: Isi 5 Kesepakatan Trump–Xi Terbaru, Perang Dagang AS–China Mereda Lagi

“Kami melakukan pertemuan panjang, seperti yang Anda tahu, dan banyak hal yang kami bahas secara detail. Beberapa hal bahkan sudah mencapai tahap finalisasi,” ujar Trump.

“Saya pikir pertemuan itu berjalan baik dan bersahabat. Pertemuan yang bagus bagi dua negara besar dan kuat,” tambahnya.

China Tegaskan Tak Akan Menutup Opsi Militer

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Peng Qing’en, mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu bahwa “penyatuan kembali” dengan Taiwan merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami bersedia memberikan ruang seluas mungkin bagi reunifikasi secara damai dan akan berupaya maksimal mencapainya dengan ketulusan penuh,” kata Peng, dikutip Reuters.

Dia menambahkan, “Namun kami sama sekali tidak akan meninggalkan opsi penggunaan kekuatan dan tetap membuka semua kemungkinan tindakan yang diperlukan.”

Meski China sudah lama tidak menutup opsi kekuatan militer, pernyataan sejelas itu jarang diucapkan secara terbuka. Menurut Reuters, pernyataan Peng bahkan tidak muncul dalam tiga artikel Xinhua, kantor berita pemerintah China, yang membahas skenario reunifikasi Taiwan minggu ini.

Baca Juga: China Beli Kedelai AS Menjelang Pertemuan Trump-Xi: Sinyal Damai Dagang?

Kekhawatiran Soal Konsesi Dagang

Sebelumnya, sejumlah pihak khawatir pemerintahan Trump akan melunak terhadap China dan menjadikan isu Taiwan sebagai alat tawar dalam negosiasi dagang, menyusul rencana tarif baru AS yang memicu perang dagang.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menepis kekhawatiran itu pada Sabtu, menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk memberikan konsesi kepada China “sebagai imbalan atas pelepasan dukungan terhadap Taiwan.”

Trump melalui akun Truth Social-nya menulis bahwa ia “melakukan pertemuan hebat” dengan Xi. Ia juga memberi isyarat adanya kesepakatan dagang baru yang akan menurunkan tarif, membuka akses AS terhadap mineral langka China, dan memungkinkan Beijing kembali membeli kedelai dari Amerika dalam jumlah besar.

Tonton: Tak Mau Kalah dari Malaysia, RI Lanjut Negosiasi Tarif Impor dengan AS Awal November 2025

“Kami sepakat untuk banyak hal, dan beberapa isu penting lainnya sudah hampir tuntas,” tulis Trump.

Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan komentar resmi atas laporan ini.

Selanjutnya: Jangan Lupa! PAM Jaya Hentika Pasokan Air Bersih di 53 Kelurahan Malam Ini

Menarik Dibaca: Cuaca Panas Bisa Jadi Penyebab Asam Urat Kambuh Lo, Lakukan Langkah Berikut Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×