kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%
GLOBAL /

Konsesi Setengah Hati: China Longgarkan Aturan Rare Earth, AS Jangan Senang Dulu!


Senin, 10 November 2025 / 03:20 WIB
Konsesi Setengah Hati: China Longgarkan Aturan Rare Earth, AS Jangan Senang Dulu!
ILUSTRASI. Tiongkok telah mulai merancang rezim perizinan rare earth (logam tanah jarang) yang baru. Foto Wikipedia/USDA

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tiongkok telah mulai merancang rezim perizinan rare earth (logam tanah jarang) yang baru. Rezim ini berpotensi mempercepat pengiriman, namun menurut sumber industri, hal ini tidak mungkin berarti pencabutan total pembatasan ekspor seperti yang diharapkan oleh Washington.

Reuters melaporkan, dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan Tiongkok memberi tahu beberapa eksportir rare earth bahwa mereka akan dapat mengajukan izin baru yang disederhanakan di masa mendatang, dan dalam briefing industri, kementerian tersebut telah menguraikan dokumen-dokumen yang akan dibutuhkan.

Pembatasan ekspor rare earth telah menjadi sumber daya tawar (leverage) paling ampuh bagi Beijing dalam persaingan dagang mereka dengan Washington. Hal ini karena Tiongkok memproduksi lebih dari 90% rare earth olahan dan magnet rare earth di dunia, material yang sangat penting untuk produk mulai dari mobil hingga rudal.

Setelah kesepakatan yang dicapai antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping, Tiongkok pekan lalu mengatakan akan menangguhkan pembatasan yang mereka terapkan pada bulan Oktober selama satu tahun.

Namun, Kementerian Perdagangan Tiongkok belum mengatakan apa pun secara publik tentang rangkaian kontrol yang lebih luas yang diperkenalkan pada bulan April, yang sempat mengguncang rantai pasok global.

Gedung Putih pada hari Sabtu mengatakan bahwa Tiongkok telah setuju untuk memperkenalkan izin umum (general licenses) dan menganggap izin semacam itu sebagai akhir de facto dari kontrol ekspor rare earth Tiongkok.

Baca Juga: Ironi Miliarder: Sumbang Rp 308 T, Kekayaan MacKenzie Scott Justru Naik Rp 14 Miliar

Secara tertutup, tiga sumber lain yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut mengatakan bahwa para pejabat Tiongkok memang sedang mengerjakan izin tersebut, meskipun salah satu sumber mengatakan prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Namun, sumber industri lain mengatakan izin baru ini tidak berarti kontrol ekspor rare earth Tiongkok yang luas yang diperkenalkan pada bulan April telah dihapus. Kementerian Perdagangan Tiongkok sendiri belum menanggapi pertanyaan dari Reuters.

Satu Tahun, Potensi Volume Lebih Tinggi

Dua sumber pertama mengatakan bahwa izin baru ini akan berlaku selama satu tahun dan kemungkinan akan memungkinkan volume ekspor yang lebih besar. Perusahaan saat ini sedang menyiapkan dokumen, yang akan meminta lebih banyak informasi dari pelanggan.

Sumber-sumber tersebut mengatakan mereka mengharapkan kejelasan lebih lanjut pada akhir tahun.

Beberapa perusahaan rare earth Tiongkok mengatakan mereka belum diinformasikan tentang perubahan ini.

Beberapa sumber industri mengatakan bahwa izin umum ini kemungkinan akan lebih sulit diperoleh bagi pengguna yang terkait dengan pertahanan atau area sensitif lainnya. Semua sumber berbicara dengan syarat anonimitas mengingat sensitivitas masalah tersebut.

Aturan rare earth Beijing, yang diperkenalkan pada April dan diperluas pada Oktober, mengharuskan eksportir untuk mendapatkan lisensi untuk setiap kargo. Ini adalah proses yang memberatkan dan panjang yang dikeluhkan pelanggan menahan ekspor. Pembatasan ini menciptakan kekurangan pasokan pada bulan Mei yang sempat melumpuhkan sebagian industri otomotif.

Tonton: China Tunda Aturan Ekspor Logam Tanah Jarang dan Lanjutkan Impor Kedelai AS

Dari 2.000 aplikasi yang diajukan oleh perusahaan Uni Eropa sejak April, hanya sedikit lebih dari setengahnya yang disetujui.

Kesimpulan:

Tiongkok mulai menyusun rezim perizinan ekspor rare earth yang lebih sederhana, mematuhi kesepakatan dengan AS untuk menangguhkan pembatasan ekspor selama setahun. Langkah ini diyakini akan meningkatkan volume dan mempercepat pengiriman komoditas vital—yang 90% diproduksi Tiongkok dan digunakan dalam produk strategis seperti rudal dan mobil. Meskipun Gedung Putih menganggap izin umum (general licenses) ini sebagai pencabutan de facto kontrol ekspor, sumber industri Tiongkok skeptis, menegaskan bahwa ini hanyalah penyesuaian administratif dan bukan pencabutan total pembatasan yang lebih luas yang diterapkan sejak April. Dengan proses baru yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan dan ketidakpastian bagi pengguna di sektor pertahanan, langkah Tiongkok ini dilihat sebagai konsesi terbatas dan strategis, bukan penyerahan diri total dalam persaingan dagang.

Selanjutnya: Perkenalkan Bobibos: BBM dari Tanaman yang Memiliki RON 98

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×