kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%
GLOBAL /

Imbas Pengakuan Palestina, Israel Balas dengan Cabut Visa Diplomat Australia


Senin, 18 Agustus 2025 / 20:51 WIB
Imbas Pengakuan Palestina, Israel Balas dengan Cabut Visa Diplomat Australia
ILUSTRASI. Pemerintah Israel mencabut visa sejumlah diplomat Australia yang bertugas di Otoritas Palestina menyusul keputusan Canberra untuk mengakui negara Palestina serta membatalkan visa seorang anggota parlemen Israe. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TEL AVIV/SYDNEY. Pemerintah Israel mencabut visa sejumlah diplomat Australia yang bertugas di Otoritas Palestina menyusul keputusan Canberra untuk mengakui negara Palestina serta membatalkan visa seorang anggota parlemen Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan, duta besar Australia di Tel Aviv telah diberitahu bahwa visa para pejabat perwakilan Australia untuk Otoritas Palestina dicabut.

“Saya juga memerintahkan Kedutaan Besar Israel di Canberra untuk meninjau secara cermat setiap permohonan visa resmi dari Australia ke Israel,” tulis Saar di platform X pada Senin (18/8/2025), seraya menyebut langkah Australia menolak visa sejumlah warga Israel sebagai tindakan “tak dapat dibenarkan.”

Baca Juga: Australia Akui Negara Palestina, PM Albanese Kritik Netanyahu Tolak Realita Gaza

Pemerintah Australia sebelumnya membatalkan visa Simcha Rothman, anggota parlemen dari Partai Zionisme Religius yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Rothman dikenal menentang pembentukan negara Palestina serta menyerukan pencaplokan penuh wilayah Tepi Barat.

Seperti banyak negara lain, Australia memiliki kedutaan besar di Tel Aviv dan kantor perwakilan untuk Otoritas Palestina di Ramallah, Tepi Barat.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keputusan Israel tersebut sebagai tindakan ilegal dan “melanggar hukum internasional.”

Australia sendiri dijadwalkan akan secara resmi mengakui negara Palestina bulan depan.

Pemerintah Canberra menyebut langkah itu diharapkan dapat memberi dorongan internasional menuju solusi dua negara, sekaligus mendukung tercapainya gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera yang ditahan kelompok militan Palestina.

Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Gaza City, Khawatir Serangan Darat Israel

Kontroversi Rothman

Rothman sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Australia bulan ini atas undangan organisasi Yahudi konservatif.

Namun, pemerintah Australia menolak kedatangannya karena sejumlah pernyataan yang dianggap provokatif dan berpotensi menimbulkan perpecahan, termasuk klaim bahwa negara Palestina akan menghancurkan Israel serta seruan agar Israel berdaulat penuh atas Tepi Barat.

“Tidak ada yang saya katakan yang tidak pernah diulang oleh mayoritas publik maupun pemerintah Israel,” kata Rothman kepada Reuters lewat sambungan telepon.

Ia juga menyebut keputusan Australia mengakui negara Palestina sebagai “kesalahan besar dan hadiah bagi Hamas serta terorisme.”

Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke menegaskan, pemerintahnya bersikap tegas terhadap siapa pun yang menyebarkan kebencian.

Baca Juga: Rencana Netanyahu: Gaza Diambil Alih Israel, Dikelola Negara Arab

“Di bawah pemerintahan kami, Australia harus menjadi negara di mana semua orang bisa merasa aman,” ujarnya.

Rothman sedianya akan bertemu komunitas Yahudi di Australia untuk menunjukkan solidaritas menghadapi “gelombang antisemitisme,” menurut Kepala Eksekutif Australian Jewish Association, Robert Gregory.

Pada Juni lalu, Australia bersama empat negara lain telah menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir karena dituding berulang kali menghasut kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Selanjutnya: Permintaan Farmasi Anjlok, Ekspor Non Migas Singapura Turun

Menarik Dibaca: Simak Manfaat Spirulina untuk Tumbuh Kembang Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

×